Jumlah Eschericia coli di Beberapa Jarak Distribusi Air Bersih Di Rumah Pelanggan

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Jumlah Eschericia coli di Beberapa Jarak Distribusi Air Bersih Di Rumah Pelanggan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap jumlah Eschericia coli pada air bersih dari PDAM Tirtanadi Sunggal di rumah pelanggan dengan jarak 700 m Jl. Sunggal, 1400 m Jl. Sunggal, 2100 m Jl. Amal, 2800 m Jl. Pinang Baris, 3500 m Jl. TB Simatupang, 4200 m Jl. Gatot Subroto, 4900 m Jl. Gatot Subroto, 5600 m Jl. Gatot Subroto, 6300 m Jl. Gatot Subroto, 7000 m Jl. Gatot Subroto, 7700 m Jl.Sei Sekambing , 8400 m Jl. Titi Bobrok, 9100 m Jl. Setia Budi, 9800 m Jl. Setia Budi, 10.500 m Jl Dr. Mansur, diketahui bahwa rumah pelanggan pada jarak 3500 m Jl. TB Simatupang dan pada jarak 5600 m Jl. Gatot Subroto positif terdapat Eschericia coli Tabel 4.4.. Dari dua sampel yang diketahui positif mengandung Eschericia coli tersebut terdapat satu sampel air bersih yang tidak memenuhi syarat kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 tentang Syarat- Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air yaitu sampel air bersih di rumah pelanggan pada jarak 3500 m Jl. TB Simatupang. Dari hasil penelitian terhadap ada tidaknya Eschericia coli pada air bersih dari PDAM Tirtanadi diketahui bahwa Rumah Pelanggan dengan jarak 3500 m Jl. TB Simatupang dan jarak 5600 m Jl. Gatot Subroto positif terdapat Eschericia coli. Hal ini diasumsikan terjadi karena adanya beberapa kerusakan pada sistem perpipaan pada rumah pelanggan tersebut seperti kebocoran pipa, korosi dari perpipaan, jalur pipa yang menuju rumah pelanggan dekat dengan selokan, jenis pipa. Universitas Sumatera Utara Menurut Said 2002, kontaminasi air bersih yang dipasok untuk keperluan masyarakat umum dapat terjadi karena korosi dari perpipaannya, jenis pipa yang digunakan pada distribusi air bersih. Umumnya jenis pipa yang digunakan adalah dari bahan besi galvanis, tembaga, semen asbestos, atau dari bahan polimer misalnya PVC dan lainnya. Semua bahan- bahan tersebut dapat memberikan kontribusi di dalam pencemaran air bersih terutama apabila pH air agak rendah dan bersifat korosif. Menurut Susanto 2006, sistem perpipaan air bersih tidak boleh terendam dalam air kotor atau bahan lain yang tercemar. Dari hasil penelitian terhadap jumlah Eschericia coli pada air bersih dari PDAM Tirtanadi diketahui bahwa Rumah Pelanggan dengan jarak 3500 m Jl. TB Simatupang mempunyai jumlah Eschericia coli yang telah melewati standard yang telah ditetapkan di Peraturan Menteri Kesehatan No. 416 Tahun 1990 tentang Syarat- Syarat dan Pengawasan Kualitas Air yaitu 10 dalam 100 ml sampel. Hal ini diasumsikan karena kondisi pipa yang bocor karena usia pipa yang sudah tua, hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Damanik 2002 yang menyatakan bahwa penyebab kebocoran pipa adalah pipa distribusi yang sudah tua dan aus tidak memenuhi syarat. Menurut Said 2009 bahwa adanya kerusakan atau kebocoran pipa dapat menyebabkan masuknya air tanah ke dalam sistem distribusi terutama bila tekanan airnya rendah dan lebih kecil dari tekanan air tanah. Dengan masuknya air tanah ke dalam sistem distribusi akan menyebabkan pencemaran baik secara kimiawi maupun pencemaran bakteriologis. Universitas Sumatera Utara Adanya jumlah Eschericia coli yang telah melebihi nilai standard tersebut di rumah pelanggan dengan jarak 3500 m TB Simatupang juga diasumsikan karena terdapatnya penjual unggas di samping rumah tersebut. Dan kotoran unggas disiram ke selokan yang dapat mengkontaminasi pipa yang bocor. Menurut Balqis 2004, Escherechia coli adalah flora normal usus pada kebanyakan mammalia dan avian. Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang secara normal hidup dalam saluran pencernaan baik manusia maupun hewan yang sehat. Akan tetapi jika masuk ke dalam organ lain maka akan dapat mempengaruhi kesehatan seperti diare, hemorrhagic colitis, kerusakan mukosa, pengeluaran sejumlah besar mucus, serta dapat mengakibatkan kematian akibat diare khususnya pada balita. Melihat besarnya dampak dari pencemaran Escherichia coli pada air maka perlu dilakukan upaya untuk mengurangi kontaminasi Escherichia coli dengan cara melakukan pemantauan terhadap sitem perpipaan yang dilakukan oleh pemilik rumah.

5.2. Kondisi Perpipaan dan Lingkungan Sekitar di Rumah Pelanggan PDAM Sunggal