ammonia NH
3
, baik organik maupun organik ammonia, di dalam air klorin. Waluyo, 2009.
Dalam mencari kebutuhan chlor, harus ditentukan besar daya sergap chlornya. Daya sergap chlor adalah banyaknya chlor aktif yang dipakai oleh senyawa pereduksi
yang ada dalam air. Jika daya sergap chlor telah dapat ditentukan, maka kebutuhan kaporit dapat ditentukan. Mulia, 2005.
2.6.2. Jenis –Jenis Klorin 1. Kloramin Anorganik
Kloramin anorganik terbentuk karena adanya ammonia di dalam air. Kloramin kurang efektif sebagai desinfektan bila dibandingkan dengan klorin, tetapi lebih
bersifat stabil sehingga residunya lebih persisten.
2. Natrium dan Kalsium Hipoklorit
Kedua senyawa ini banyak digunakan sebagai desinfektan di kolam renang. Keduanya mempunyai efektifitas yang sama dengan klorin.
3. Klorin Dioksida
Klorin dioksida ClO
2
sudah digunakan dalam proses pengolahan air bersih, untuk menghilangkan rasa dan bau akibat adanya fenol. Selain menghilangkan rasa
dan bau, klorin dioksida digunakan pula untuk menghilangkan zat besi Fe dan mangan Mn, serta desinfektan dan mencegah adanya algae.
Klorin dioksida bereaksi dengan berbagai jenis zat organik dan zat anorganik, tetapi tidak membentuk THM trihalometan. Selain itu ClO
2
tidak bereaksi dengan ammonia.
Universitas Sumatera Utara
2.6.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Chlorinasi Menurut Waluyo 2009, Kecepatan dan keampuhan dalam proses chlorinasi
tergantung dari beberapa faktor yaitu:
1. Keadaan Mikroorganisme
Faktor- faktor yang mempengaruhi keadaan mikroorganisme, antara lain: a.
Jenis Mikroorganisme Jenis mikroorganisme dapat meliputi bakteri, virus, atau parasit mempunyai
kepekaan tertentu terhadap desinfektan yang berlainan. Misalnya resistensi kista protozoa lebih besar daripada Enterovirus. Resistensi Enterovirus lebih besar
daripada bakteri enterik. b.
Jumlah Mikroorganisme Jumlah mikroorganisme yang besar, terutama mikroba pathogen akan
memerlukan dosis desinfektan yang lebih besar. c.
Penyebaran Mikroorganisme Mikroorganisme yang menyebar, akan mudah ditembus oleh desinfektan.
Sebaliknya kumpulan bakteri akan lebih sulit ditembus oleh desinfektan. Bakteri cenderung membentuk “clam” dengan supended solids yang ada dalam air yang
keruh harus dicurigai sebagai air yang mempunyai bakteri pathogen lebih banyak.
2. Jenis dan Konsentrasi Desinfektan
Setiap desinfektan mempunyai keunggulan dan kelemahannya masing- masing, baik dari segi teknis pelarutan dan pembubuhan mau pun non teknis harga.
Konsentrasi desinfektan berkaitan dengan waktu kontak.
Universitas Sumatera Utara
3. Waktu Kontak