keseimbangan energy. Anonimous, 2007.
2.4.2. Sejarah perkembangan akupuntur
Ilmu akupuntur mulai berkembang sejak zaman Batu, yaitu kira- kira 4000 - 5000 tahun yang lalu, dimana digunakan jarum batu untuk menyembuhkan penyakit.
Buku Huang Ti Nei Cing adalah sebuah buku ensiklopedi Ilmu Pengobatan China. Diterbitkan pada jaman Cun Ciu Can Kuo yaitu tahun - tahun antara 770 - 221
sebelum Masehi. Pada zaman itu Ilmu Akupunktur berkembang seperti juga ilmu - ilmu lainnya di negara itu. Bahan jarum akupunktur berubah dari batu ke bambu, dari
bambu ke tulang dan dari tulang menjadi perunggu. Menurut catatan sejarah negara tersebut, pada jaman dinansti Tang tahun 265-960, Ilmu Akupunktur berkembang
dengan pesat dan mulai tersebar ke luar negara asalnya, yaitu: Korea, Jepang dan negara lainnya.
Sedangkan di Amerika Serikat, Ilmu Akupunktur telah berkembang lama dalam lingkungan China Town di kota San Francisco dan New York. Dalam
delapan tahun ini Ilmu Akupunktur telah merebut perhatian di negara tersebut ; para dokternya mulai mempelajari, menyelidiki, riset dan mempraktekkannya.
Perkembangan akupunktur di Indonesia setua adanya perantau China yang tiba di Indonesia. Hanya saja Ilmu Akupunktur hanya hidup terbatas dalam
lingkungan sendiri dan sekitarnya. Pada tahun 1963 atas instruksi Menteri Kesehatan masa itu Prof. Dr. Satrio, Departemen Kesehatan meneliti dan mengembangkan cara
pengobatan Timur, termasuk Akupunktur untuk membentuk sebuah Team Riset Ilmu Pengobatan Tradisional Timur. Maka mulai saat itu praktek akupunktur diadakan
Universitas Sumatera Utara
secara resmi di Rumah Sakit Umum Pusat, Jakarta yang kemudian berkembang menjadi sebuah Sub Bagian dibawah bagian Penyakit Dalam, dan selanjutnya
menjadi Unit Akupunktur Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo RSCM pada masa ini.
Disamping memberikan pelayanan poliklinis terhadap pengunjungpederita, Unit Akupunktur Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo juga
menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan dokter ahli akupunktur baru Ferry, 2007.
2.4.3. Cara Kerja Akupuntur