d. Penampilan Pelayanan Akupuntur
1. Penampilan fisik a. Ruangan praktek akupuntur
b. Sarana teknis pelayanan akupuntur c. Pakaian praktek akupuntur
2. Penampilan non fisik a.
Penampilan non fisik berupa hasil keluaran output dari pelayanan akupuntur yang diselenggarakan medical output performance, dengan adanya evaluasi
mengenai angka kesembuhan, angka efek samping, dan angka terjadinya kompilasi.
b. Penampilan non fisik yang sifatnya non medis non medical performance perlu dimiliki oleh seorang akupunturis dengan rujukan sumpahjanji akupunturis
dan kode etik akupunturis Indonesia Dharmojono,2001.
2.5. Pelayanan Akupuntur Mudah Diterima Masyarakat
Menurut Dharmojono 2001 motto akupuntur terkenal dengan nama MAREM Murah, aman, Rasional, efektif, mudah. Motto ini sangat sesuai denga
GBHN 1988 yang menyatakan bahwa: “Pembangunan kesehatan terutama ditujukan kepada golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah baik di pedesaan
maupun di perkotaan”. Pada dasarnya, jumlah akupunturis di Indonesia masih sangat sedikit dan
masih terkonsentrasi di kota-kota besar, seperti, jakarta, Surabaya, Jogja, Bandung dan beberapa kota di luar pulau jawa. Apabila akupunturis ingin berperan dalam
Universitas Sumatera Utara
upaya pelayanan kesehatan masyarakat maka harus dihasilkan akupunturis yang berkualitas tinggi dan bersedia terjun ke pedesaan Dharmojono, 2001.
2.6. Kerangka Konsep
Teori L. Green
Predisposing Factors
- Umur
- Jenis kelamin
- Suku
- Pekerjaan
- Tingkat
pendidikan -
Penghasilan -
Pengetahuan -
Sikap
Enabling Factors
- Fasilitas
pelayanan -
Tempat pelayanan
pengobatan akupuntur
Reinforcing Factors
- Keluarga
- Teman
- Petugas
Akupuntur -
Media cetakelektronik
Universitas Sumatera Utara
Skema diatas menunjukkan bahwa predisposing factors meliputi umur, jenis kelamin, suku, pekerjaan, pendidikan, penghasilan, pengetahuan, sikap,
kepercayaan dan enabling factors meliputi fasilitas pelayanan, tempat pelayanan serta reinforcing factors meliputi keluarga, teman, petugas akupuntur, media
cetakelektronik merupakan faktor-faktor yang memengaruhi pasien terhadap pengobatan akupuntur.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang memengaruhi pasien
terhadap pengobatan akupuntur Keluarga Besar Serumpun Bambu di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang tahun 2010.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi
Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Adapun alasan pemilihan Lokasi ini adalah :
1. Memiliki pasien yang cukup banyak hampir 2500 pasien per bulannya, di
bandingkan tempat akupuntur yang lain. 2.
Pasien berasal dari berbagai macam daerah, sedangkan lokasinya jauh dari kota.
3. Menggabungkan pengobatan pijat kampung dengan telur ayam kampung,
pembacaan doa lalu di akupuntur. 4.
Belum pernah dilakukan penelitian yang sama di lokasi tersebut.
3.2.2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bulan Mei 2010
Universitas Sumatera Utara