Sikap Responden Terhadap Pengobatan Akupuntur

membutuhkan waktu 30 menit sedangkan yang membutuhkan waktu 20 menit tidak ada. Pengetahuan tentang cara kerja akupuntur cukup tinggi sebanyak 37 orang 54,4 mengatakan cara kerja akupuntur adalah menusukkan jarum pada titik tertentu di lokasi titik pengobatan dan gangguan di dalam atau di permuakaan sedangkan yang mengetahui bawa cara kerja akupuntur hanya menusukkan jarum pada tubuh hanya 4 orang 5,9. Untuk pengetahuan berapa jenis penyakit yang dapat diobati oleh akupuntur adalah sebanyak 54 orang 79,4 mengatakan dapat menyembuhkan semua penyakit sedangkan 2 orang 2,9 mengatakan hanya dapat menyembuhkan penyakit tertentu saja. Dari data diatas maka pengetahuan responden dapat dikategorikan pada uraian sebagai berikut : Tabel 4.4. Kategori Responden Berdasarkan Pengetahuan Pasien Terhadap Pengobatan Akupuntur Keluarga Besar Serumpun Bambu Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010 No Pengetahuan Frekuensi Persentase 1 Baik 68 100,0 Jumlah 68 100,0 Berdasarkan tabel 4.4. diketahui bahwa dari 68 responden diketahui semua responden memiliki pengetahuan yang baik terhadap akupuntur.

4.2.3. Sikap Responden Terhadap Pengobatan Akupuntur

Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat dilihat sikap responden seperti pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5. Distribusi Sikap Responden Terhadap Pengobatan Akupuntur Keluarga Besar Serumpun Bambu Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010 No. Sikap Responden Frekuensi Persentase 1. Pengobatan akupuntur lebih murah dari pengobatan medis Setuju Tidak Setuju 67 1 98,5 1,5 Jumlah 68 100,0 2. Akupuntur seharusnya lebih dikembangkan menjadi pilihan utama untuk berobat Setuju Tidak Setuju 63 5 92,6 7,4 Jumlah 68 100,0 3. Pengobatan akupuntur lebih cepat terasa efek sembuhnya dibandingkan pengobatan medis Setuju Tidak Setuju 58 10 85,3 14,7 Jumlah 68 100,0 4. Pengobatan akupuntur tidak memiliki efek samping Setuju Tidak Setuju 60 8 88,2 11,8 Jumlah 68 100,0 5. Pelayanan pengobatan akupuntur lebih baik jika digabungkan dengan pijat kampung dan doa Setuju Tidak Setuju 52 16 76,5 23,5 Jumlah 68 100,0 6. Pengobatan akaupuntur lebih terasa manfaatnya jika dilakukan lebih dari 3 kali Setuju Tidak Setuju 56 12 82,4 17,6 Jumlah 68 100,0 7. Dalam melakukan tindakan akupuntur pasien perlu mendapat dukungan dari keluarga Setuju Tidak Setuju 58 12 82,4 17,6 Jumlah 68 100,0 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4.5 8. Akupuntur sebaiknya hanya dilakukan jika pengobatan medis tidak dapat menyembuhkan penyakit Setuju Tidak Setuju 30 38 44,1 55,9 Jumlah 68 100,0 9. Sebelum dilakukan pengobatan akupuntur sebaiknya terlebih dahulu diadakan konsultasi oleh petugas akupuntur Setuju Tidak Setuju 36 32 52,9 47,1 Jumlah 68 100,0 Berdasarkan tabel 4.5. dapat diketahui bahwa 67 orang 98,5 responden setuju bahwa pengobatan akupuntur lebih murah dari pengobatan medis. Disamping itu sebanyak 63 orang 92,6 menyatakan bahwa akupuntur seharusnya lebih dikembangkan menjadi pilihan utama untuk berobat, Sebanyak 58 orang 85,83 setuju bahwa pengobatan akupuntur lebih cepat terasa efek sembuhnya dibandingkan medis, dan 60 orang 88,2 pengobatan akupuntur tidak memiliki efek samping. Sebanyak 52 orang 76,5 menyatakan pengobatan akupuntur lebih baik jika digabungkan dengan pijat kampung dan doa sedangkan sebanyak 56 orang 82,4 menyatakan pengobatan akupuntur lebih terasa manfaaatnya jika dilakukan lebih dari tiga kali. Di samping itu dapat dilihat 58 orang 82,4 setuju bahwa dalam melakukan akupuntur pasien perlu mendapat dukungan keluarga, dan 44,1 setuju akupuntur sebaiknya hanya dilakukan jika pengobatan medis tidak dapat menyembuhkan penyakit, sedangkan 36 orang 52,9 menyatakan sebelum dilakukan pengobatan akupuntur sebaiknya terlebih dahulu diadakan konsultasi oleh petugas akupuntur. Universitas Sumatera Utara Dari data diatas maka sikap responden dapat dikategorikan pada uraian sebagai berikut : Tabel 4.6. Kategori Responden Berdasarkan Sikap Tentang Pasien Terhadap Pengobatan Akupuntur Keluarga Besar Serumpun Bambu Di Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010 No Sikap Frekuensi Persentase 1 Baik 67 98,5 2 Cukup 1 1,5 Jumlah 68 100,0 Berdasarkan tabel 4.6. diketahui bahwa sebagian besar responden 67 98,5 memiliki kategori baik yang berarti bahwa pasien mempunyai sikap mendukung pengobatan akupuntur dibanding medis. Hal itu diperjelas bahwa sebagian responden sebanyak 38 orang 55,9 tidak setuju bila akupuntur sebaiknya dilakukan jika pengobatan medis tidak dapat menyembuhkan.

4.2.4. Kepercayaan Responden Terhadap Pengobatan Akupuntur

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikan dan Keadaan Jamban Keluarga Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2001

2 66 46

Persepsi Masyarakat Tentang Pengobatan Tradisional Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004

0 27 124

Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

4 52 156

Pengaruh Sosiodemografi dan Sosiopsikologi Pasien Terhadap Pemanfaatan Pengobatan Tradisional (Batra) Akupunktur Serumpun Bambu Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010

7 111 126

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 7 73

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 3 11

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 3 1

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 7

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 0 18

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

1 1 3