dikatakan bahwa akupuntur tidak lagi disebut sebagai cara pengobatan tradisional, melainkan merupakan cara pengobatan alternatif karena sifatnya yang
akomodatif pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh, adanya inovasi dalam pengobatan akupuntur dengan berkembangnya sistem
elektro akupuntur, laser, ultarsonik, magnet, akuapuntur, dan sebagainya. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka
peranan para akupunturis dituntut untuk lebih meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu disegala aspek pengobatan akupunturnya. Hal ini akan berjalan
lancar apabila diimbangi dengan adanya pengawasan dari pemerintah melalui Depkes sebagai tindak lanjut keberadaan pelayanan akupunturis. Aspek-aspek
utama yang harus dimiliki oleh para akupunturis sebagai berikut : 1.
Sumber daya manusia akupunturis 2.
Bentuk pelayanan akupuntur 3.
Proses pelayanan akupuntur 4.
Penampilan performance pelayanan akupuntur Dharmojono, 2001
a. Sumber Daya Manusia akupunkturis
Pada saat ini, akupunkturis terdiri dari dokter dan nondokter selanjutnya disebut akupunkturis. Apabila tenaga medikdokter akan menyelenggarakan
pelayanan akupunktur tidak memerlukan izin praktek khusus terlebih dahulu karena pelayanan akupunktur dianggap merupakan salah satu ragam pelayanan. Izin praktek
dokter secara langsung sudah termasuk izin praktek akupunkturisnya. Namun demikian, tenaga medikdokter akupunkturis tetap harus memiliki sertifikat yang
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan telah mengikuti dan lulus dari pendidikan akupuntur yang memiliki izin penyelenggaraan kursus dari Depdikbud. Akupunturis yang telah dinyatakan lulus
dari pendidikan akupuntur akan mendapat ijazah lokal. Selanjutnya, merekapun harus lulus dari ujian nasional akupunturis yang diselenggarakan oleh depdikbud, baik teori
maupun praktek Dharmojono, 2001.
b. Bentuk Pelayanan Akupuntur
1. Bentuk pelayananpraktek perorangan praktek mandiri
2. Bentuk praktek berkelompok
3. Bentuk praktek bersama
4. Bentuk praktek di puskesmas
5. Bentuk praktek akupunturis di rumah sakit
c. Proses Pelayanan Akupuntur
1. Proses teknis medik Akupunturis harus mampu melakukan tindakan medik dengan prosedur standar
secara sistematis dan akurat meliputi teknik pengumpulan data pasien cara memeriksa pasien, teknik mendiagnosis, teknik terapi dan teknik evaluasi terhadap
tindakan mediknya. Akupunturis pun harus memiliki kartu pasien standar, memahami cara pengisian dan dapat menyimpannya.
2. Proses non teknik medik Akupunturis memahami proses penanganan pasien sejak pendaftaran konsultasi
penyuluhan, alur rujukan apabila diperlukan, sampai pada urusan administrasi Dharmojono,2001.
Universitas Sumatera Utara
d. Penampilan Pelayanan Akupuntur
1. Penampilan fisik a. Ruangan praktek akupuntur
b. Sarana teknis pelayanan akupuntur c. Pakaian praktek akupuntur
2. Penampilan non fisik a.
Penampilan non fisik berupa hasil keluaran output dari pelayanan akupuntur yang diselenggarakan medical output performance, dengan adanya evaluasi
mengenai angka kesembuhan, angka efek samping, dan angka terjadinya kompilasi.
b. Penampilan non fisik yang sifatnya non medis non medical performance perlu dimiliki oleh seorang akupunturis dengan rujukan sumpahjanji akupunturis
dan kode etik akupunturis Indonesia Dharmojono,2001.
2.5. Pelayanan Akupuntur Mudah Diterima Masyarakat