Wawancara I Wawancara II

B. Data responden II B.1. Tempat dan Tanggal Wawancara Table 3. tanggal dan tempat wawancara responden II No. Waktu Tempat Responden II Rin 1. 1 April 2010 Killiney Cambridge Medan 2. 9 April 2010 Mr. Pancake SunPlaza Medan 3. 19 April 2010 Steak Stuff Medan . B. 2. Hasil Observasi

1. Wawancara I

Wawancara pertama dilakukan di sebuah coffeeshop di salah satu mal di Medan. Partisipan II yang bernama Rin nama samaran menemui peneliti dengan ditemani oleh empat orang temannya, termasuk seorang yang menjadi informan yang juga merupakan sahabat partisipan. Selain bersama keempat temannya, partisipan juga ditemani oleh pacarnya yang bernama Ndi nama samaran. Rin adalah seorang perempuan dewasa dini yang berusia 22 tahun, memiliki kulit yang putih, berat badan 57 kg dan tinggi 155 cm, bermata cipit, berambut lurus dan memakai pierching di lidahnya. Memakai baju kaos berlengan puff berwarna hitam bergaris putih dan memakai celana jins. Universitas Sumatera Utara Saat melakukan wawancara peneliti dan partisipan duduk berhadapan dan satu meja dengan teman-teman dan pacar responden. Dan ia duduk bersebelahan dengan pacarnya. Partisipan tersenyum saat menceritakan kisahnya. Beberapa kali bercerita dengan cara berbisik saat bercerita tentang mantan pacarnya. Wawancara beberapa kali terputus karena partisipan berbicara dengan teman-teman dan pacarnya. Sewaktu ia menyuruh pacarnya untuk membeli sebuah CD lagu di lantai atas, partisipan terlihat lebih leluasa menceritakan pengalamannya, baik dengan mantan pacarnya maupun tentang kejadian aborsinya.

2. Wawancara II

Wawancara kedua dilakukan di restoran Mr.Pancake SunPlaza Medan. Seperti wawancara sebelumnya, partisipan bersama dengan teman-temannya. Peneliti duduk disebelah kanan partisipan. Posisi tempat kami makan berada di sudut depan sebelah kiri, area di dalam restoran. Saat datang, peneliti tidak langsung mewawancarainnya. Karena partisipan dan teman-teman sedang makan. Setelah makan dan mengobrol sebentar dengan teman-temannya, partisipan bertanya kenapa tidak dimulai saja wawancaranya. Lalu setelah peneliti menyetujui, partisipan memberikan kode berupa anggukan kepada salah satu temannya. Temannya tersebut mengajak teman-temannya yang lain untuk duduk di bagian luar restoran, tepat di depan meja kami, hanya terpisah oleh kaca pemisah saja. Peneliti yang awalnya duduk tepat di sebelah kanan partisipan, akhirnya duduk berhadapan karena disuruh dengan partisipan. Universitas Sumatera Utara Pada awal wawancara, dia sering tersenyum dan tertawa, bercerita tentang hal yang lucu kepada peneliti. Sewaktu wawancara berjalan, awalnya dia masih sering menampakkan senyumnya, tetapi saat membicarakan permasalahan aborsi dan pasanngannya, dia menceritakan sambil menangis. Dipertengahan wawancara, pasangan partisipan mendatangi partisipan dan meminta izin untuk bermain futsal. Setelah itu pasangan langsung pergi. Pertisipan menangis kembali hingga akhir wawancara.

3. Wawancara III