Wawancara Observasi Metode Pengumpulan Data.

sebelumnya, atau sesuai tujuan penelitian. Hal ini dilakukan agar sampel sungguh- sungguh mewakili bersifat representatif terhadap fenomena yang dipelajari Poerwandari, 2007 Peneliti mencari beberapa orang partisipan yang sesuai dengan criteria sampel yang telah ditemtukan, dengan menanyakan pada orang-orang yang dapat memberikan petunjuk mengenai subyek yang peneliti butuhkan. Informan- informan tersebut kemudian mengenalkan calon subyek kepada peneliti. B.4. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Medan dan di Lhokseumawe Nanggroe Aceh Darussalam, karena terdapat alasan dimana responden berdomisili. Lokasi penelitian dapat berubah sewaktu-waktu dan disesuaikan dengan keinginan dari responden penelitian agar responden merasa nyaman.

C. Metode Pengumpulan Data.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Hal ini sesuai dengan pendapat Padget 1998 yang mengatakan bahwa ada tiga bentk dasar metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu: a observasi, b wawancara, c analisis dokumen. Namun analisis dokumen tidak dijadikan metode pengumpulan data dalam penelitian ini karena peneliti mempertimbangkan faktor efektifitas dan keterbatasan peneliti.

1. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai Bungin, Universitas Sumatera Utara dalam Poerwandari, 2007. Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang berkenaan dengan topic yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain Banister dkk, 1994. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam in-depht interview. Banister 1994 menjelaskan bahwa wawancara mendalam adalah wawancara yang tetap menggunakan pedoman wawancara, namun penggunaannya tidak sekedar wawancara terstruktur. Pedoman wawancara berisi “open-ended question” yang bertujuan agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2007. Pedoman wawancara ini juga digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek check list apakah aspek-aspek yang relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman yang demikian, peneliti harus memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara konkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan konteks aktual saat wawancara berlangsung Poerwandari, 2007.

2. Observasi

Observasi barangkali menjadi metode yang paling dasar dan paling tua dari ilmu- ilmu social, karena dalam cara-cara tertentu kita selalu terlibat dalam proses mengamati. Semua bentuk penelitian psikologis, baik itu kualitatif maupun kuantitatif mengandung aspek observasi di dalamnya Poerwandari, 2007. Universitas Sumatera Utara Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari aktivitas- aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Deskripsi harus akurat, factual sekaligus teliti tanpa harus dipenuhi berbagai catatan panjang lebar yang tidak relevan. Patton dalam Poerwandari, 2007 mengatakan data hasil observasi menjadi data penting karena: • Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam mana hal yang diteliti ada atau terjadi. • Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian, dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara induktif. • Memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh partisipan atau subjek penelitian sendiri kurang sadari. • Memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara. • Memungkinkan peneliti bergerak lebih jauh dari persepsi selektif yang ditampilkan subjek penelitian atau pihak-pihak lain. • Memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif terhadap penelitian yang dilakukan. Banister, dkk dalam Poerwandari, 2007 mengusulkan agar hal-hal di bawah diperhatikan saat membuat catatan observasi: a deskripsi konteks; b deskripsi mengenai karakteristik orang-orang yang diamati; c deskripsi tentang siapa yang Universitas Sumatera Utara melakukan observasi; d deskripsi mengenai perilaku yang ditampilkan orang- orang yang diamati, e interpretasi sementara peneliti terhadap kejadian yang diamati, f pertimbangan mengenai alternatif interpretasi-interpretasi lain; serta g eksplorasi perasaan dan penghayatan peneliti terhadap kejadian yang diamati. D. Alat Bantu Pengambilan Data D.1. Alat Perekam tape recorder