Jangka Waktu Perlindungan Varietas Tanaman

4. Pemegang hak perlindungan terhadap varietas tanaman tidak menyediakan benih varietas yang telah mendapatkan hak PVT. 5. Pemegang hak perlindungan terhadap varietas tanaman mengajukan permohonan pencbutan hak PVT-nya secara tertulis ke Kantor PVT. Dengan adanya pencabutan terhadap hak perlindungan terhadap varietas tanaman ini, maka hak PVT akan berakhir terhitung ssejak tanggal pencabutan hak tersebut. Kantor perlindungan terhadap varietas tanaman akan mencatat putusan pencabutan hak PVT dalam Daftar Umum dan mengumumkannya dalam Berita Resmi PVT. Dalam hal hak perlindungan terhadap varietas tanaman yang telah memberikan lisensi maupun lisensi wajib kepada pihak lain dan pemegang lisensi tersebut telah membayar royalti secara penuh kepada pemegang hak PVT, maka pemegang hak PVT yang berkewajiban mengembalikan keseluruhan royalti dengan memperhitungkan sisa jangka waktu penggunaan lisensi maupun lisensi wajib.

D. Jangka Waktu Perlindungan Varietas Tanaman

Perlindungan hukum yang diberikan terhadap varietas tanaman dilaksanakan untuk mendorong dan memberi kesempatan kepada dunia usaha untuk meningkatkan perannya dalam berbagai aspek pembangunan pertanian. Hal ini sangat penting disebabkan perakitan varietas tanaman yang bersifat unggul di Indonesia masih lebih banyak dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah. Untuk itulah diharapkan dunia usaha semakin dapat berperan sehingga dapat lebih banyak menghasilkan varietas tanaman yang lebih unggul dan berguna. Universitas Sumatera Utara Varietas tanaman yang mendapat perlindungan tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, keterlibatan umum, kesusilaan, norma agama, kelestarian lingkungan hidup dan kesehatan. Perlindungan yang diberikan tidak akan menutup kesempatan bagi para petani kecil memanfaatkan varietas tanaman tersebut untuk keperluannya sendiri, selain itu perlindungan tersebut juga masih memberi perlindungan terhadap varietas lokal bagi kepentingan masyarakat luas. Perlindungan terhadap varietas tanaman yang diberikan sebagai hak PVT kepada pihak pemulia menetapkan lamanya jangka waktu perlindungan. Lamanya jangka waktu yang diberikan adalah 20 dua puluh tahun untuk tanaman semusim, misalnya pada tanaman padi dan jagung. Selain itu juga terdapat jangka waktu perlindungan untuk yanaman tahunan yaitu selama 25 dua puluh lima tahun. Tanaman tahunan ditujukan untuk jenis pohon-pohon tree dan tanaman merambat vine yang masa produksinya lebih dari satu tahun. Jangka waktu perlindungan diberikan terhitung sejak tanggal pemberian hak PVT kepada pihak pemohon hak PVT. Saat pemohon hak PVT mengajukan berkas permohonan secara lengkap dan diterima kantor PVT hingga saat hak tersebut diberikan, untuk varietas tanaman yang dimohonkan hak PVT diberikan perlindungan sementara. Perlindungan sementara tersebut merupakan perlindungan yang diberikan sejak diserahkannya pengajuan permohonan secara lengkap sampai terbitnya sertifikat Hak PVT dimana selama jangka waktu tersebut pemohon mendapatkan perlindungan atas penggunaan varietas. Setelah melewati jangka waktu yang Universitas Sumatera Utara diberikan maka varietas tanaman yang dilindungi akan menjadi hak milik masyarakat umum public domain. Jangka waktu perlindungan yang diberikan untuk varietas tanaman di Indonesia umumnya sama dengan negara-negara lain yang telah meratifikasi Konvensi UPOV International Convention for the Protection of New Verietas of PlantsUPOV Convention. Perbedaannya hanya tergantung pada Konvensi UPOV yang diratifikasi, dimana pada Konvensi UPOV 1978 memberikan perlindungan antara 15 hingga 18 tahun untuk tanman merambat, pohon, buah-buahan dan tanaman hias. Sedangkan dalam Konvensi UPOV 1991 memberikan perlindungan selama 20 tahun untuk tanaman semusim dan 25 tahun untuk tanaman tahunan. Indonesia saat ini belum menjadi anggota UPOV, akan tetapi dalam pembentukan undang-undang perlindungan terhadap varietas tanaman UU PVT Indonesia mengacu kepada Konvensi UPOV 1991. Hal itu disebabkan ketentuan dari organisasi tersebut yang mewajibkan setiap negara non anggota dan organisasi antar pemerintah yang ingin menjadi anggota UPOV untuk mengakses konvensi yang terakhir diberlakukan, yaitu Konvensi UPOV 1991. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PEMULIA BREDER’S