2 Kamus Ilmiah Popuyler
3 Ensiklopedia
4 Tulisan yang terkait dengan permasalahan-permasalahan yang
diangkat oleh penulis.
4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan cara menggali kerangka normatif menggunakan bahan hukum yang membahas tentang teori-teori
hukum, perlindungan hukum terhadap pemulia dan petani di Indonesia. Baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder dikumpulkan berdasarkan
topik permasalahan yang telah dirumuskan berdasarkan sistem bola salju dan diklasifikasikan menurut sumber dan hierarkinya untuk dikaji secara
komprehensif.
5. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum
Data yang diperoleh dalam studi kepustakaan atas bahan hukum akan diuraikan dan dihubungkan sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam penulisan yang
lebih sistematis guna mencapai target yang diinginkan berupa jawaban atas permasalahan perlindungan hukum terhadap pemulia dan petani di Indonesia.
Pengolahan bahan hukum dilakukan secara deduktif, yakni menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum untuk permasalahan
Universitas Sumatera Utara
yang bersifat konkret yang sedang dihadapi.
35
Selanjutnya bahan hukum yang telah ada akan dianalisis untuk melihat bagaimana ketentuan hukum positif
Indonesia mengatur mengenai perlindungan hukum terhadap pemulia breeder dan petani farmer, sehingga dapat membantu untuk menjadi acuan
dan bahan pertimbangan hukum guna memberikan solusi bagaimana seharusnya ketentuan hukum positif Indonesia dapat menjamin hak dan
kewajiban kedua belah pihak secara seimbang.
35
Jhony Ibrahim, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Surabaya : Bayu Media, 2006, hal.393.
Universitas Sumatera Utara
BAB II I.
PENDAFTARAN VARIETAS TANAMAN A.
Pengertian dan Ruang Lingkup Penemuan Varietas Tanaman
Hak kekayaan intelektual merupakan hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang bersumber dari hasil kerja otak atau hasil dari pekerjaan pemikiran manusia
yang menalar.
36
Hak kekayaan intelektual Intellectual Property Rights dapat dideskripsikan sebagai hak atas kekayaan yang lahir karena kemampun intelektual
manusia. McKeough and Stewart mendefinisikan hak kekayaan intelektual sebagai hak yang memberikan perlindungan hukum atas hasil kreavitias manusia yang
memiliki manfaat ekonomi.
37
Definisi lain mengenai hak kekayaan intelektual adalah hak hukum privat yang memberikan penghargaan atas konstribusi manusia tidak
berwujud yang akan digunakan untuk memproduksi suatu teknologi yang sifatnya khusus.
38
Konsepsi mengenai hak kekayaan intelektual didasarkan kepada pemikiran bahwa hasil kreasi dari pekerjaan dengan menggunakan kemampuan intelektual
berupa gagasan yang diwujudkan secara konkret, kemudian diperbanyak secara luas sehingga mempunyai nilai ekonomis, karena terlibat dalam aktivitas komersial.
Terciptnya invensi-invensi baru di bidang teknologi, pada ahkhirnya akan
36
OK Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006, hal.9
37
McKeough and Stewart, Intellectual Property in Australia, Australia : Butterworths, 1997, hal.1
38
Lyle Glowka, A Guide to The Convention on Biological Diversity, Environmental Poolicy and Law Paper No. 30, II UUCN- The World Concervation Union, 1994, hal.87
Universitas Sumatera Utara