2. Landasan Konsepsi
Agar tidak terjadi perbedaan pengertian tentang konsep-konsep yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis menguraikan pengertian-pengertian konsep
yang dipergunakan sebagai berikut : 1.
Perlindungan hukum terhadap pemulia breeder dan petani farmer adalah perlindungan terhadap hak ekonomi dan hak moral yang dimiliki oleh pemulia,
serta perlindungan terhadap hak alamiah petani yang pelaksanaannya diatur dan dilindungi oleh hukum.
2. Hak pemuliaHak PVT Breeder’s Rigths adalah hak khusus yang diberikan
negara kepada pemulia danatau pemegang hak perlindungan Varietas Tanaman untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi
persetujuan kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu.
29
3. Hak Petani farmer’s Rights adalah “rights arising from the past, present and
future contributions of farmers in conserving, improving and making avaliable plant genetic resources, particularly those in the centres of origindiversity..”
30
dapat diartikan hak petani adalah hak yang muncul dari kontribusi petani di masa lalu, saat ini dan di masa depan dalam konversi, peningkatan dan menjadi
tersedianya sumber daya genetik tanaman, terutama mereka yang berada di pusat berasalnya keanekaragaman tanaman terjemahan bebas dari penulis
29
Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 2 UU PVT
30
Annex II Resolution 589 about farmers’ rights, International Undertaking in Plant Genetic Resources
Universitas Sumatera Utara
4. Perlindungan Varietas Tanaman yang selanjutnya disingkat PVT adalah
perlindungan khusus yang diberikan negara, yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas
Tanaman, terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh pemulia tanaman melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
5. Hak Perlindungan Varietas Tanaman adalah hak khusus yang diberikan negara
kepada pemulia danatau pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman untuk menggunakan sendiri varietas hasil pemuliaannya atau memberi persetujuan
kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakannya selama waktu tertentu.
6. Varietas tanaman yang selanjutnya disebut varietas, adalah sekelompok tanaman
dari suatu jenis atau spesies yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji, dan ekspresi karakteristik genotipe atau
kombinasi genotipe yang dapat membedakan dari jenis atau spesies yang sama oleh sekurang-kurangnya satu sifat yang menentukan dan apabila diperbanyak
tidak mengalami perubahan. 7.
Pemuliaan tanaman adalah rangkaian kegiatan penelitian dan pengujian atau kegiatan penemuan dan pengembangan suatu varietas, sesuai dengan metode baku
untuk menghasilkan varietas baru dan mempertahankan kemurnian benih varietas yang dihasilkan.
8. Pemulia tanaman yang selanjutnya disebut pemulia, adalah orang yang
melaksanakan pemuliaan tanaman.
Universitas Sumatera Utara
9. Konsultan Perlindungan Varietas Tanaman adalah orang atau badan hukum yang
telah tercatat dalam daftar konsultan Perlindungan Varietas Tanaman di Kantor Perlindungan Varietas Tanaman.
10. Benih tanaman yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman danatau
bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak danatau mengembangbiakkan tanaman.
11. Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman adalah pejabat yang berdasarkan
keahliannya diangkat oleh Menteri dan ditugasi untuk melakukan pemeriksaan substantif dan memberikan rekomendasi atas permohonan hak Perlindungan
Varietas Tanaman. 12.
Kantor Perlindungan Varietas Tanaman adalah unit organisasi di lingkungan departemen yang melakukan tugas dan kewenangan di bidang Perlindungan
Varietas Tanaman. 13.
Menteri adalah Menteri Pertanian. 14.
Departemen adalah Departemen Pertanian. 15.
Hak prioritas adalah hak yang diberikan kepada perorangan atau badan hukum yang mengajukan permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman di Indonesia
setelah mengajukan permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman untuk varietas tanaman yang sama di negara lain.
16. Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak Perlindungan Varietas
Tanaman kepada orang atau badan hukum lain untuk menggunakan seluruh atau sebagian hak Perlindungan Varietas Tanaman.
Universitas Sumatera Utara
17. Lisensi Wajib adalah lisensi yang diberikan oleh pemegang hak Perlindungan
Varietas Tanaman kepada pemohon berdasarkan putusan Pengadilan Negeri. 18.
Royalti adalah kompensasi bernilai ekonomis yang diberikan kepada pemegang hak Perlindungan Varietas Tanaman dalam rangka pemberian lisensi.
19. Daftar Umum Perlindungan Varietas Tanaman adalah daftar catatan resmi dari
seluruh tahapan dan kegiatan pengelolaan Perlindungan Varietas Tanaman. 20.
Berita Resmi Perlindungan Varietas Tanaman adalah suatu media informasi komunikasi resmi dari kegiatan pengelolaan Perlindungan Varietas Tanaman
yang diterbitkan secara berkala oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman untuk kepentingan umum.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian yang dimaksudkan untuk tesis ini adalah penelitian hukum normatif normative legal research, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara
mengkaji peraturan perundang-undangan yang berlaku atau diterapkan terhadap suatu permasalahan hukum tertentu. Penelitian normatif seringkali
disebut dengan penelitian doktrinal yaitu penelitian yang objek kajiannya adalah dokumen peraturan perundang-undangan dan bahan pustaka.
31
31
Soejono dan H. Abdurahman, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Bina Cipta, 2003, hal.56
Universitas Sumatera Utara