golongan, tergantung apakah struktur kimianya asiklik misalnya geraniol, monosiklik misalnya limonene, atau bisiklik misalnya α- dan β-pinen. Dalam
setiap golongan, monoterpen dapat berupa hidrokarbon tak jenuh misalnya limonene atau dapat mempunyai gugus fungsi seperti alcohol misalnya linalool,
aldehid misalnya sitral, atau keton misalnya menton. Secara kimia seperti monoterpen, seskuiterpen juga dapat dibagi berdasarkan kerangka karbon
dasarnya. Yang umum ialah asiklik misalnya farnesol, monosiklik misalnya bisabolen, atau bisiklik misalnya karotol Harborne, 1987.
b. Turunan Fenil Propanoid
Turunan fenil propanoid merupakan senyawa aromatic yang terbentuk melalui jalur biosintesis asam sikimat. Fenil propanoid berasal dari suatu unit
senyawa sederhana yang terdiri gabungan inti benzene fenil dan propane. Dalam tanaman, senyawa ini dibentuk dari suatu asam amino aromatikm fenilalanin dan
tirosin yang akhirnya disintesis lewat jalur asam sikimat Tyler et al., 1976. Contoh komponen minyak atsiri turunan femil propanoid adalah eugenol yang
merupakan kandungan utama minyak cengkeh dan anetol yang terdapat dalam minyak adas Harborne, 1987.
Berdasarkan struktur kimia komponen, miyak atsiri dapat digolongkan menjadi: 1 hodrokarbon, 2 alkohol, 3 aldehid, 4 keton, 5 fenol, 6 eter,
7 oksida, 8 ester. Minyak atsiri karbon terdiri atas terpen tidak teroksigenasi dan seskuiterpen. Contohnya limonene pada minyak jeruk, felandren terpen
monosiklik pada minyak kayu putih dan zingiberin seskuiterpen pada minyak jahe. Minyak atsiri alcohol terdiri atas alcohol alisiklik, monoterpen alkohol dan
seskuiterpen alkohol. Contoh alkohol asiklik adalah geraniol, linalool dan
Universitas Sumatera Utara
sitronelol. Contoh monoterpen alkohol adalah mentol dari peppermint. Contoh seskuiterpen alcohol adalah gingerol. Minyak atsiri aldehid terdiri atas asiklik dan
aromatic. Contoh asiklik adalah sitral dan sitronelal. Contoh aromatik adalah sinamaldehid dan vanillin. Minyak atsiri keton terdiri atas terpen monosiklik
keton, bisiklik keton dan non terpen keton. Contoh terpen monosiklik keton adalah menton peppermint dan piperton kayu putih, contoh bisiklik keton
adalah kamfor. Contoh minyak atsiri fenol adalah eugenol pada minyak cengkeh. Contoh minyak atsiri eter fenol adalah anetol pada minyak adas. Contoh minyak
atsiri oksida adalah eucalyptol sineol pada minyak kayu putih. Contoh minyak atsiri ester adalah metal salisilat pada minyak gandapura Tyler et al., 1976.
2.3 Sifat Fisikokimia Minyak Atsiri 2.3.1 Sifat Fisika Minyak atsiri
Minyak atsiri mempunyai konstituen kimia yang berbeda, tetapi dari segi fisiknya banyak yang sama. Minyak atsiri yang baru diekstraksi masih segar
umumnya tidak berwarna atau berwarna kekuning-kuningan. Sifat-sifat fisika minyak atsiri, yaitu 1 bau yang karakteristik, 2 mempunyai indeks bias yang
tinggi, 3 mempunyai bobot jenis, dan 4 mempunyai sudut putar yang spesifik dan bersifat optis aktif.
Parameter yang dapat digunakan untuk tetapan fisik minyak atsiri antara lain :
a. Berbau Karakteristik