Sistem Pemasukan Cuplikan Ruang Pengion dan Percepatan Tabung Analisis Pengumpul Ion dan Penguat Pencatat

2.5.2.1 Sistem Pemasukan Cuplikan

Bagian ini terdiri dari suatu alat untuk memasukkan cuplikan, sebuah makromanometer untuk mengetahui jumlah cuplikan yang dimasukkan, sebuah alat pembocor molekul untuk mengatur cuplikan ke dalam kamar pengion dan sebuah sistem. Cuplikan berupa cairan dimasukkan dengan menginjeksikan melalui karet silicon kemudian dipanaskan untuk menguapkan cuplikan ke dalam sistem masukan. Silverstein, 1986.

2.5.2.2 Ruang Pengion dan Percepatan

Arus uap dari pembocor molekul masuk ke dalam kamar pengion tekanan 10 -6 -10 -5 mmHg ditembak pada kedudukan tegak lurus oleh seberkas elektron dipancarkan dari filament panas. Satu dari proses yang disebabkan oleh tekanan tersebut adalah ionisasi dari molekul yang berupa uap dengan kehilangan satu electron dan terbentuk ion molekul positif, karena molekul senyawa organik mempunyai elektron berjumlah genap maka proses pelepasan satu electron menghasilkan ion radikal Silverstein, 1986.

2.5.2.3 Tabung Analisis

Tabung yang digunakan adalah tabung yang dihampakan 10 -8 -10 -7 Torr berbentuk lengkung tempat melayangnya berkas ion dari sumber ion ke pengumpul Silverstein, 1986.

2.5.2.4 Pengumpul Ion dan Penguat

Pengumpul terdiri satu atau lebih celah serta silinder Faraday. Berkas ion membentur tegak lurus pada plat pengumpul dan isyarat yang timbul diperkuat dengan pelipat ganda elektron Silverstein, 1986. Universitas Sumatera Utara

2.5.2.5 Pencatat

Spektrum massa biasanya dibuat dati massa rendah ke massa yang tinggi. Pencatat yang banyak digunakan mempunyai 3-6 galvanometer yang mencatat secara bersama-sama. Cara penyajian yang lebih jelas dari puncak-puncak utama dapat diperoleh dengan membuat harga mz terhadap kelimpahan relatif Silverstein, 1986. Keuntungan utama spektrometri massa sebagai metode analisis yaitu metode ini lebih sensitif untuk identifikasi senyawa yang tidak diketahui atau untuk menetapkan keberadaan senyawa tertentu. Hal ini disebabkan adanya pola fragmentasi yang khas sehingga dapat memberikan informasi mengenai bobot molekul dan rumus molekul. Puncak ion molekul penting dikenali karena memberikan bobot molekul senyawa yang diperiksa. Puncak paling kuat tertinggi pada spektrum, disebut puncak dasar base peak, dinyatakan dengan nilai 100 dan kekuatan puncak lain, termasuk puncak ion molekulnya dinyatakan sebagai persentase puncak dasar tersebut Silverstein, 1986. Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan sampel, pemeriksaan karakteristik simplisia, isolasi dan identifikasi komponen-komponen kimia minyak atsiri simplisia rimpang lengkuas merah secara GC-MS.

3.1 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gas Chromatograph- Mass Spectrometer GC-MS model Shimadju QP 2010 S, seperangkat alat Stahl, seperangkat alat destilasi uap Steam Destillation, Piknometer, Refraktometer Abbe, alat-alat gelas laboratorium, neraca kasar Ohaus, dan neraca listrik Mettler Toledo.

3.2 Bahan-Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah simplisia rimpang lengkuas merah, natrium sulfat anhidrat pro analisis E. Merck, kloralhidrat E. Merck, kloroform E. Merck, etanol 95, toluen pro analisis E. Merck, dan air suling.

3.3 Penyiapan Sampel

Penyiapan sampel meliputi pengambilan sampel, identifikasi tumbuhan, dan pengolahan sampel.

3.3.1 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara purposif, tanpa membandingkan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Bahan diperoleh dari Jl. Karya Wisata Gang Tani Kecamatan Medan Johor, Medan Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara