bergerak berupa gas akan mengelusi campuran dari ujung kolom lalu menghantarkannya ke detektor Sudjadi, 2007. Komponen dipisahkan secara
elusi kemudian dideteksi. Komponen-komponen dibedakan dengan perbedaan waktu ketika melewati kolom yang disebut waktu retensi waktu tambat Willet,
1987.
Waktu tambat Retention Time, Rt, menunjukkan beberapa lama suatu senyawa tertahan dalam kolom yang diukur mulai saat penyuntikan sampel
sampai saat elusi terjadi dihasilkan puncak Gritter, dkk., 1991; Pavia, et al., 2001. Hal-hal yang mempengaruhi waktu retensi:
1. Panjang kolom, semakin panjang kolom akan menahan senyawa lebih lama
dan sebaliknya. 2.
Temperatur kolom, semakin rendah temperature maka senyawa semakin lama tertahan dan sebaliknya.
3. Aliran gas pembawa, semakin lemah aliran gas maka senyawa semakin lama
tertahan dan sebaliknya. 4.
Sifat senyawa sampel, semakin sama kepolaran molekul senyawa dengan kolom fase diam dan semakin kurang keatsiriannya maka akan tertahan lebih
lama di kolom dan sebaliknya Pavia, et al., 2001; Willet, 1987. Bagian utama dari kromatografi gas adalah gas pembawa, sistem injeksi,
kolom, fase diam, suhu dan detektor.
2.5.1.1 Gas Pembawa
Fase gerak pada kromatografi gas disebut dengan gas pembawa. Gas pembawa harus memenuhi persyaratan antara lain tidak reaktif, murni dan dapat
disimpan dalam tangki bertekanan tinggi Sudjadi, 2007. Gas pembawa yang
Universitas Sumatera Utara
dipakai adalah Helium, Nitrogen, Argon, Hidrogen dan Karbon dioksida Willet, 1987.
2.5.1.2 Sistem Injeksi
Sampel yang akan dikromatografi, dimasukkan ke dalam ruang suntik melalui gerbang suntik yang biasanya berupa lubang yang ditutupi dengan septum
atau pemisah karet. Ruang suntik harus dipanaskan tersendiri terpisah dari kolom dan biasanya 10-15
o
C lebih tinggi daripada suhu kolom maksimum. Jadi seluruh sampel akan menguap segera setelah sampel disuntikkan Gritter, dkk.,
1991.
2.5.1.3 Kolom
Kolom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat fase diam. Ada dua jenis kolom dalam kromatografi gas yaitu
kolom kemas packing column dan kolom kapiler capillary column Sudjadi,
2007.
Kolom kemas terbuat dari gelas, logam tahan karat, tembaga atau aluminium. Panjang kolom jenis ini adalah 1-5 m. Kolom kemas terdiri atas fase
cair yang tersebar pada permukaan penyangga yang lembam inert yang terdapat dalam tabung yang relatif besar diameter 1-3 mm. Fase diam hanya dapat
dilapiskan saja pada penyangga atau terikat secara kovalen pada penyangga yang menghasilkan fase terikat. Kolom kapiler dibuat dari silica yang dilelehkan atau
kaca. Panjang kolom kapiler 5-60 m. Kolom kapiler jauh lebih kecil 0,02-0,2 mm dan dinding kapiler bertindak sebagai penyangga lembam untuk fase diam
cair. Fase diam ini dilapiskan pada dinding kolom atau bahkan bercampur dengan sedikit penyangga lembam yang sangat halus Gritter, dkk., 1991; Sudjadi, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.5.1.4 Fase Diam
Fase diam dibedakan berdasarkan kepolarannya yaitu nonpolar, sedikit polar, semi polar, polar dan sangat polar Willet, 1987. Berdasarkan kepolaran
minyak atsiri yang nonpolar sampai sedikit polar, maka untuk keperluan analisis sebaiknya digunakan fase diam pada kolom yang bersifat sedikit polar seperti
fenil metal polisiloksan Sudjadi, 2007.
2.5.1.5 Suhu