2.5.1.4 Fase Diam
Fase diam dibedakan berdasarkan kepolarannya yaitu nonpolar, sedikit polar, semi polar, polar dan sangat polar Willet, 1987. Berdasarkan kepolaran
minyak atsiri yang nonpolar sampai sedikit polar, maka untuk keperluan analisis sebaiknya digunakan fase diam pada kolom yang bersifat sedikit polar seperti
fenil metal polisiloksan Sudjadi, 2007.
2.5.1.5 Suhu
Pada gas kromatografi terdapat tiga pengendali suhu yang berbeda yaitu suhu injektor, suhu kolom dan suhu detektor.
Suhu injektor
Suhu pada injektor harus cukup panas untuk menguapkan cuplikan sedemikian cepat sehingga dihasilkan puncak yang sempit dan baik Willet,
1987. Tetapi penguraian dapat terjadi jika suhu ruang suntik terlalu tinggi Gritter, dkk., 1991.
Suhu kolom
Pemisahan dapat dilakukan pada suhu tetap isotermal, atau pada suhu yang berubah secara terkendali suhu diprogram, temperature programming. GC
isotermal paling banyak dilakukan pada analisis rutin atau jika kita mengetahui agak banyak mengenai sifat sampel yang akan dipisahkan. Pilihan awal yang baik
adalah suhu beberapa derajat dibawah titik didih komponen utama sampel. Pada GC suhu diprogram, suhu dinaikkan mulai dari suhu tertentu sampai suhu tertentu
lainnya dengan laju yang diketahui dan terkendali pada waktu tertentu Gritter, dkk., 1991.
Universitas Sumatera Utara
Suhu detektor
Detektor harus cukup panas sehingga cuplikan dan air atu hasil samping yang terbentuk pada proses pengionan tidak mengembun Sudjadi, 2007.
2.5.1.6 Detektor
Ada dua detektor yang popular yaitu detektor hantar panas dan detektor ionisasi nyala Gritter, dkk., 1991; Pavia, et al., 2001.
Detektor hantar panas Thermal Conductivity Detector
Kecepatan penghantaran panas ini tergantung susunan gas yang mengelilinginya. Jadi setiap gas mempunyai daya hantar panas yang kecepatannya
merupakan fungsi dari laju pergerakan molekul gas. Pada suhu tertentu merupakan fungsi dari berat molekul gas. Gas yang mempunyai berat molekul
rendah mempunyai daya hantar lebih tinggi.
Detektor ionisasi nyala Flame Ionization Detector
Hidrogen dan udara digunakan untuk menghasilkan nyala. Suatu elektroda pengumpul yang bertegangan arus searah ditempatkan di atas nyala dan mengukur
hantaran nyala. Dengan hydrogen murni, hantaran sangat rendah, tetapi ketika senyawa organik dibakar, hantaran naik dan arus yang mengalir dapat diperkuat
ke perekam Sudjadi, 2007.
2.5.2 Spektrometer Massa