kepemimpinan. Tipe kepemimpinan yang pertama menggambarkan seorang pemimpin akan menjelaskan “apa yang akan dilakukan anggotanya dan bagaimana anggotanya
dapat melakukan pekerjaan secara baik”. Pengertiannya, seorang pemimpin harus dapat memotivasi anggotanya untuk dapat meningkatkan produktivitas secara efektif dengan
hasil yang baik. Sedangkan tipe kepemimpinan yang kedua menggambarkan bahwa pemimpin dapat memotivasi anggota jika dia dapat menjelaskan dan memberdayakan
mereka, dengan kata lain “kepuasan kerja dapat diperoleh apabila orang mengetahui dan dapat melaksanakan tugas dengan baik”.
Ada banyak cara untuk memotivasi orang lain untuk mencapai sasaran atau menyelesaikan suatu tugas maupun mengatasi persoalan atau tantangan yang dihadapi
seorang pemimpin. Salah satu karakteristik utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan
atau misi dari organisasi. Seorang pemimpin yang tidak mampu memotivasi orang- orangnya, tidak lebih dari seorang penunjuk jalan, yang tahu kemana harus pergi tetapi
sepenuhnya tidak mengendalikan mereka yang dipandunya Prijosaksono dalam Rivai 2003:21.
G. HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN
Hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja karyawan dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Gaya kepemimpinan transformasionl seharusnya dapat mendorong peningkatan motivasi kerja karyawan di perushaan. Melalui gaya kepemimpinan transformasional
Universitas Sumatera Utara
yang terdiri dari karisma, perhatian individual, stimuli individual dan inspirasional, karyawan dapat bekerja semakin termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya.
Dengan semakin meningkatnya motivasi karyawan, terdapat hubungan yang positif antara gaya kepemimpinan transformasional dengan motivasi kerja karyawan
pada perusahaan. Melalui gaya kepemimpinan transformasional maka motivasi kerja karyawan akan semakin meningkat dalam arti sesuai dengan indikator bahwa pekerjaan
dilakukan karyawan dengan berhasil dilakukan oleh pemimpin, penuh tanggung jawab dan hasil kerja karyawan semakin meningkat.
H. PENELITIAN TERDAHULU
Maisardana 2006 meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Bank Sumut Cabang Stabat. Hasil penelitian menunjukkan:
1. Secara parsial disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan Demokratis X
1
dan gaya Otoriter X
2
berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pada PT. Bank Sumut Cabang Stabat, variabel gaya kepemimpinan Laissez Faire X
3
tidak berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pada PT. Bank Sumut Cabang
Stabat. 2.
Secara parsial diantara variabel bebas yang diteliti ternyata variabel gaya kepemimpinan otoriter X
2
merupakan paling dominan. Hal itu dapat dilihat dari nilai t
hitung
pada variabel X
2
lebih besar dari nilai t
hitung
X
1
dan X
3.
3. Secara serentak variabel gaya kepemiminan demokratis X
1
, kepemimpinan Otoriter X
2
, dan gaya kepemimpinan Laissez Faire X
3
berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Bank Sumut cabang Stabat.
Universitas Sumatera Utara
Qamariah 2005 meneliti pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada Asisten Administrasi Kesekretariatan Daerah Propinsi Sumatera Utara
menyatakan bahwa berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan bahwa gaya kepemimpinan yang mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan adalah gaya demokratis, nilai R-square menunjukkan sebesar 24,8 . Gaya kepemimpinan hanya mempunyai pengaruh dan kontribusi yang kecil terhadap kinerja
karyawan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perkembangan Perusahaan
PT Bahana Sysfo Utama didirikan pada tahun 2002 dengan dasar akan pentingnya kebutuhan pengelolaan manajemen data. Cikal bakal gagasan berdirinya Bahana Sysfo
Utama bermula di sekitar tahun 2002, ketika itu sekelompok anak muda mencoba membuat terobosan dengan mendirikan sebuah perusahaan IT. Sejak terbentuk unit
usaha tersebut, kami mulai berkembang dan semakin berpengalaman, baik dalam hal sumber daya, administrasi serta aplikasi teknologi. Dengan mengharapkan hasil yang
lebih baik lagi dalam industri IT, kami mencoba untuk mengajak dan berkolaborasi lebih lanjut dengan sumber daya-sumber daya dari luar negeri. Kolaborasi ini
mengarahkan kami untuk lebih serius dalam mengembangkan diri dan pada akhirnya sampai pada keputusan untuk terjun menjadi sebuah perusahaan penyedia layanan akses
manajemen data dengan mewujudkan komitmen terhadap kesempurnaan namun senantiasa menjaga kualitas produk dan layanan. Perusahaan ini, kami beri nama PT
Bahana Sysfo Utama berdiri di Medan pada tahun 2002, dengan tujuan untuk mewadahi
kebutuhan industri teknologi informasi dalam skala lokal
Pada tahun 2002 PT Bahana Sysfo Utama mempunyai bidang pada manajemen data yaitu membantu bank-bank dalam pengelolaan datanya, dalam hal ini data yang
diolah oleh PT Bahana Sysfo Utama adalah data transaksi-transaksi kredit yang dilakukan oleh nasaban-nasabah bank tersebut yang menggunakan kartu kredit pada
counter-counter. Transaksi yang dilakukan pada counter inilah yang akan dimanaje
Universitas Sumatera Utara