Sama dengan hal lainnya, penggunaan Facebook tidak akan menimbulkan dampak yang buruk jika digunakan sebagaimana mestinya, normal, dan tidak
berlebihan. Namun, jika terlalu sering menggunakan fasilitas ini, dikhawatirkan akan terjadi ketergantungan yang tidak sehat, serta penyalahgunaan fasilitas yang tidak
benar. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti fenomena
penggunaan facebook dan memilih mahasiswa Fisip USU sebagai objek penelitian karena berdasarkan hasil pengamatan penulis, banyak mahasiswa di Fisip USU yang
bergabung di situs jejaring sosial Facebook dan memiliki ketergantungan khususnya pada media internet. Mulai dari sekedar bersosialisasi melalui situs-situs jejaring
sosial, tugas-tugas yang diberikan melalui e-mail, referensi, bahkan lewat internet dosen dan mahasiswa dapat berinteraksi melalui jarak jauh.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana fenomena penggunaan facebook di kalangan
mahasiswa Fisip USU?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui Bagaimana fenomena penggunaan facebook di
kalangan mahasiswa Fisip USU.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahi manfaat apa yang di peroleh pengguna setelah
bergabung dengan Facebook.com
1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis
Yang menjadi manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk: 1.
Memporeleh hasil yang lebih baik dan lengkap dan menjawab persoalan dan untuk menghubungkannya dengan teori sosial yang sesuai dengan
permasalahan akan tetapi tidak bersifat menguji. 2.
Untuk dijadikan sebagai bahan informasi bagi khalayak luas juga bagi masyarakat yang ingin mengetahui tentang Facebook. Penelitian ini
bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta wawasan penulis mengenai gambaran yang ada dalam masyarakat dan
sebagai wadah latihan serta pembentukan pola pikir yang rasional dalam menghadapi segala macam persoalan yang ada dalam masyarakat.
1.4.2. Manfaat Praktis
Yang menjadi manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk: 1.
Data-data yang diperoleh dari lapangan nantinya dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Sebagai bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya yang mempunyai
keterkaitan dengan masalah penelitian selanjutnya. 3.
Melatih kemampuan dan keterampilan peneliti di bidang sosial.
Universitas Sumatera Utara
4. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap pembahasan sosiologi tentang
fenomena penggunaan facebook di kalangan mahasiswa Fisip USU.
1.5. Defenisi Konsep
Konsep adalah istilah yang terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau menyatakan suatu ide atau gagasan Iqbal Hasan,
2002:17. Batasan-batasan konsep dalam penelitian ini adalah: 1.
Fenomena adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak biasa akan tetapi nyata ada dan terjadi. Pada penelitian ini fenomena yang dimaksud adalah
adanya maraknya situs Facebook di masyarakat saat ini. 2.
Jaringan adalah suatu bidang sosial yang mana terdiri dari perangkat hubungan antar manusia. Dalam penelitian ini jaringan di defenisikan sebagai
perangkat hubungan yang tidak tampak atau maya yang terjadi pada cyberspace dunia maya.
3. Jaringan Sosial Social Networking adalah penggunaan sebuah website untuk
menghubungkan orang-orang yang memiliki kesamaan minat personal atau profesional, tempat tinggal, pendidikan di sekolah tertentu, dan lainnya.
4. Website merupaka situs pertemanan atau situs jaringan sosial yang
menghubungkan orang dengan teman dan relasinya. 5.
Facebook adalah situs pertemanan populer yang berasal dari Amerika. Facebook menerima semua pengguna yang berusia lebih dari tiga belas tahun
dan memiliki sebuah alamat email yang valid.
Universitas Sumatera Utara
6. Pengguna user adalah orang yang menggunakan layanan tertentu, pengguna
disini adalah orang-orang yang menggunakan layanan atau anggota dari Facebook.com
7. Cyberspace adalah ruangan yang tidak nyata atau biasa disebut dengan dunia
maya. 8.
Account adalah laporan atau catatan, di dalam Facebook Account berisi tentang profil dari pengguna yang bersangkutan.
9. Wall adalah bagian dari Facebook dimana pengguna lain dapat menulis pesan
kepada account yang kita miliki. Wall juga merupakan ruang menulis publik, sehingga orang lain dapat membaca secara langsung wall yang telah ditulis ter
up-date di home page mereka atau bias langsung membalas melalui wall to wall. Ketika seseorang menerima pesan maka si pengguna dapat merespon
langsung wall tersebut atau langsung menghapusnya. 10.
Massage adalah tempat dimana para pengguna situs facebook dapat berkirim pesan yang bersifat pribadi atau personal tanpa diketahui oleh user lain.
11. Status Up-date adalah tempat dimana pengguna facebook dapat mengganti
atau meng up-date berita mengenai dirinya di kolom halaman yang telah disediakan Facebook sesuai dengan apa yang dirasakan serta keinginannya.
12. Profile merupakan halaman, tempat dimana seseorang mengisi data pribadi
seperti alamat, nomor telepon, pendidikan, pekerjaan dan informasi lainnya. 13.
Chat adalah fitur yang diberikan oleh facebook, untuk bertukar pesan secara langsung chatting antar sesama pengguna facebook dalam waktu yang
bersamaan secara online.
Universitas Sumatera Utara
14. Foto merupakan fitur dimana pengguna dapat meng Up-load foto-foto pribadi
serta foto apapun yang ingin dimasukkan dalam account facebook nya. Bisa juga membuat album foto dan memberikan nama album sesuai dengan yang
diinginkan, mengganti profile picture, serta menerima foto hasil tag dari teman.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Teori Jaringan
Teori yang mendukung penelitian ini adalah teori jaringan. pada teori jaringan banyak di bahas tentang hubungan antara satu aktor individu atau kelompok dengan
aktor lainnya. Salah satu ciri khas teori jaringan adalah pemusatan pemikiran pada tingkat makro, artinya aktor atau pelaku bisa saja individu Wellman, 1983: 162
dalam Ritzer, 2004: 382, atau mungkin juga kelompok, perusahaan dan masyarakat. Kaitannya dalam hal ini teori jaringan membahas tentang hubungan yang terjadi pada
tingkat struktur sosial skala luas sampai tingkat yang lebih mikroskopik. Analisis jaringan lebih ingin mempelajari keteraturan individu atau kolektivitas berperilaku
ketimbang keteraturan keyakinan tentang bagaimana mereka seharusnya berperilaku. Karena itu pakar analisis jaringan mencoba menghindarkan penjelasan normatif dari
perilaku sosial. Mereka menolak penjelasan non struktural yang memperlakukan proses sosial sama dengan penjumlahan ciri pribadi aktor individual dan norma
tertanan. Hubungan ini berlandaskan gagasan bahwa setiap aktor individual atau kelompok memiliki akses berbeda terhadap sumber daya yang menilai kekayaan,
kekuasaan, informasi. Akibatnya adalah bahwa sistem yag berstruktur cenderung tersratifikasi, komponen tertentu tergantung pada komponen lain.
Teori jaringan juga memiliki beberapa prinsip logis yang merupakan tempat bersandarnya pemikiran-pemikiran teori jaringan itu sendiri. Wellman, 1983 dalam
Ritzer, 2004: 384 yaitu: 10
Universitas Sumatera Utara