3. Jaringan sentiment emosi, seperti judulnya jaringan ini terbentuk atas dasar
hubungan-hubungan sosial yang bermuatan emosi. Hubungan sosial itu sendiri sebenarnya menjadi tujuan tindakan sosial misalnya percintaan,
pertemanan atau hubungan kerabat, dan sejenisnya. Struktur sosial yang terbentuk dari hubungan-hubungan emosi pada umumnya lebih mantap atau
permanen. Mengacu pada kata emosi yang didalamnya juga mengandung unsur menyukai atau tidak menyukai, sehingga dalam jaringan ini terdapat
saling suka atau tidak suka antar pelaku. Kemudian muncullah norma-norma dan nilai-nilai akibat dari adanya kewajiban saling kontrol yang relatif kuat
diantara para pelaku, lantas dapat menjaga stabilitas dan menjaga keberlangsungan hubungan-hubungan sosial emosional yang terdapat dalam
jaringan ini. Tipe jaringan ini dengan segala kecenderungan-kecenderungan hubungan emosional didamnya dapat menghasilkan rasa solidaritas.
Ketiga tipe jaringan sosial ini dalam kehidupan nyata sering kali berpotongan. Pertemuan-pertemuan tersebut membangkitkan suatu ketegangan bagi pelaku yang
bersangkuatan karena logika situasional atau struktur sosial dari masing-masing tipejaringan berbeda atau belum sesuai satu sama lain. oleh karena itu, sering kali
terlihat kontradiksi antara tindakan-tindakan dengan sikap yang pelaku wujudkan.
2.2. Jaringan Pertemanan
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada pembahasan tentang jaringan sosial, salah satu dari tiga jenis jaringan sosial bila ditinjau dari tujuan yaitu jaringan emosi
yang terdapat di dalam nilai-nilai pertemanan, maka pada pembahasan selanjutnya ini
Universitas Sumatera Utara
akan dipaparkan tentang jaringan pertemanan. Kalau dilihat dari unsur tiap kata, jaringan pertemanan terbagi atas dua kata yaitu jaringan yang berarti rangkaian dari
hubungan-hubungan dalam hal ini merupakan hubungan sosial, sedangkan pertemanan adalah hasil dari interaksi dan komunikasi yang intensif antara satu
dengan lainnya, dalam hal ini interaksi dan komunikasi yang intensif telah memberikan kesempatan untuk pertukaran informasi, pencocokan visi, dan akhirnya
berujung pada hubungan yang lebih intim lagi bisa berupa persahabatan dan percintaan.
Suatu kenyataan bahwa manusia selalu ingin behubungan antar sesama manusia yang berarti akan terjadi rasa keterkaitan antar individu. Ketertarikan
merupakan proses yang dengan mudah dialami oleh setiap individu tetapi sukar diterangkan Guy dan Edgley, 1980 dalam Ahmadi, 2007: 212. Berawal dari
ketertarikan seseorang memulai berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Ada beberapa tahapan komunikasi antar individu sampai dapat dikatakan pertemanan
atau persahabatan. Tahap pertama, tahap perkenalan, dalam tahap ini dikategorikan sebagai tahap perkenalan karena proses pertukaran informasi dan tingkat keterbukaan
diri pada tahap ini sangat terbatas, karena pada waktu pertama kali bertemu dengan seseorang, pembicaraan yang terjadi hanya akan pada seputar informasi untuk saling
mengenal saja. Dua pribadi tersebut tidak terlibat dalam pembicaraan yang bersifat pribadi apalagi bertukar informasi pribadi. Hubungan pada tahap perkenalan di bagi
atas tiga tahap yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1 Tahap pasif, yaitu tahap yang mengutamakan perhatian terhadap komunikasi
tanpa menanyakan apa-apa, seluruh situasi dan kondisi tetap sebagaimana apa adanya dan di manifulasi.
2 Tahap aktif, tahap mengajukan pertanyaan, memperhatikan dan mendengar
komunikasi, komunikasi, komunikasi mulai memanifulasi situasi hubungan antar pribadi.
3 Tahap interaktif, ialah tahap memanifulasi komunikan agar komunikator bisa
memperoleh informasi melalui perilaku komunikan. Tahap persahabatan, tahap ini dapat juga di sebut sebagai tahap pertemanan.
Persahabatan atau pertemanan di peroleh setelah melalui tahap perkenalan. Seorang sahabat merupakan orang yang mempunyai kedudukan tertentu dalam hubungan antar
pribadi. Menempatkan seorang menjadi sahabat karena telah mengenal dia dengan baik, selain itu, juga telah menaruh rasa percaya dan harapan kepada dia sebagai
seorang seorang yang mempunyai perhatian. Pertemanan yang baik ditandai dengan adanya kehangatan dan kasih sayang, kejujuran, adanya komitman, dan menjalani
hubungan tersebut secara alami. Dalam hubungan pertemanan, komitmen ditunjukkan dengan cara mengorbankan waktu dan energi mereka untuk menolong sahabat yang
membutuhkan. Ada satu prinsip umum yang harus dijaga dalam pertemanan, yaitu
keseimbangan dan kesejajaran kedudukan. Pertemanan mengkehendaki agar kedua belah pihak komunikator dan komunikan harus merasa mempunyai kedudukan yang
sama, tidak ada yang lebih tinggi dari pada yang lain. pertemanan mempunyai beberapa fungsi diantaranya :
Universitas Sumatera Utara
1 Membagi pengalaman agar dua pihak merasa sama-sama puas dan sukses.
2 Menunjukkan hubungan emosional.
3 Sukarela membantu kalau diperlukan pihak lain.
4 Berusaha membuat pihak lain menjadi senag.
5 Membantu sesama kalau dia berhalangan untuk suatu urusan.
Komunikasi antar pribadi dapat menjadi efektif maupun sebaliknya. Karena apabila terjadi suatu konflik dalam hubungan persahabatan, maka karakteristik
komunikasi antar pribadi menjadi tidak efektif. Dipandang dari sudut pandang humanistik beberapa hal ditekankan dalam berkomunikasi antar pribadi, yaitu:
1 Keterbukaan, yang memiliki pengertian bahwa dalam komunikasi antar
pribadi yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajak berinteraksi, kesediaan untuk membuka diri, kesediaan untuk mengakui perasaan dan
pikiran yang anda miliki dan juga mempertanggung jawabkannya. 2
Empati, kemampuan seseorang untuk “mengetahui” apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang atau “kacamata” orang
lain tersebut, dimana seseorang juga mampu untuk memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan, dan sikap mereka, serta harapan dan
keinginan mereka untuk masa depannya. 3
Sikap mendukung, dalam hal ini merupakan pelengkap daripada kedua hal sebelumnya, karena komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat
berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. 4
Sikap positif, komunikasi antarpribadi akan terbina apabila orang memiliki sikap yang positif terhadap diri mereka sendiri, karena orang yang merasa
Universitas Sumatera Utara
positif dengan diri sendiri akan mengisyaratkan perasaan ini kepada orang lain, yang selanjutnya juga akan merefleksikan perasaan positif ini kepada
lawan bicaranya, kemudian sikap positif juga dapat diwujudkan dengan memberikan suatu sikap dorongan dengan menunjukkan sikap menghargai
keberadaan, pendapat, dan pentingnya orang lain, dimana perilaku ini sangat bertentangan dengan sikap ketidak acuhan.
5 Kesetaraan, memiliki pengertian bahwa kita menerima pihak lain atau
mengakui dan menyadari bahwa kedua pihak sama-sama bernilai dan berharga. Karena pada kesetaraan, suatu konflik akan lebih dapat dilihat
sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan untuk menjatuh pihak lain.
Sedangkan dari sudut pandang pergaulan sosial, komunikasi berdasarkan model ekonomi imbalan rewards dan biaya cost. Suatu hubungan diasumsikan
sebagai kemitraan dimana imbalan dan biaya saling dipertukarkan. Ketiga sudut pandang tersebut tidak terpisah satu dengan yang lain melainkan saling melangkapi,
karena setiap sudut pandang tersebut membantu kita untuk dapat memahami komunikasi sebagai solusi yang efektif untuk mengatasi masalah dalam suatu
hubungan. Pertemanan yang baik ditandai dengan adanya kehangatan dan kasih sayang,
kejujuran, adanya komitmen, dan menjalani hubungan tersebut secara alami. Dalam hubungan pertemanan, komitmen ditunjukkan dengan cara mengorbankan waktu dan
energi mereka untuk menolong teman yang membutuhkan. Namun seringkali individu dalam menjalankan suatu hubungan tidak menyadari harapan mereka pada
Universitas Sumatera Utara
temannya sampai terjadi sesuatu yang dirasakannya mengganggu. Hubungan tersebut mengalami konflik dan milai mengalami kemunduran dan proses negosiasi tidak
berjalan yang mengakibatkan pola komunikasi diantara mereka berubah. Padahal komunikasi mempengaruhi hubungan, karena komunikasi dan hubungan senantiasa
berkaitan.
2.3. Jaringan Online