temannya sampai terjadi sesuatu yang dirasakannya mengganggu. Hubungan tersebut mengalami konflik dan milai mengalami kemunduran dan proses negosiasi tidak
berjalan yang mengakibatkan pola komunikasi diantara mereka berubah. Padahal komunikasi mempengaruhi hubungan, karena komunikasi dan hubungan senantiasa
berkaitan.
2.3. Jaringan Online
Jaringan online memiliki prinsip yang hampir sama dengan jaringan yang ada di dunia nyata jaringan yang terbentuk dalam suatu ikatan dengan menafikkan kuat
lemahnya antara individu dengan individu, individu dengan kelompok. Kelompok yang dimaksud disini adalah kelompok yang terbentuk dalam suatu hubungan sosial
tatap muka. Sebuah hubungan yang menggunakan ruang maya, namun tetap memiliki hubungan nyata didalamnya jaringan internet juga telah memberikan ruangan untuk
jaringan sosial. Putnam salah seorang pakar modal sosial telah memaparkan tentang persoalan ini dalam satu bab penuh Bowling Alone yang memberikan tiga dasar
pemikirannya dalam membahas jejaring online ini: •
Internet melenyapkan batas-batas dalam komunikasi dan memfasilitasi jaringan-jaringan baru.
• Komunikasi-komunikasi online dapat terjadi tiba-tiba dan kekurangan
umpan balik yang cepat dalam pertemuan tatap muka, hal itu mendorong resiproksitas dan memfasilitasi penipuan.
Universitas Sumatera Utara
• Orang yang melakukan komunikasi online cenderung berbaur hanya
dengan kelompok-kelompok kecil yang mempunyai kepentingan dan pandangan yang sama dengan mereka sendiri dan tidak toleran dengan
siapapun yang berpikir lain. •
Internet menawarkan banyak kesempatan untuk hiburan pasif dan pribadi. Seraya mengingatkan supaya hati-hati terhadap penilaian suatu teknologi
yang masih baru, Putnam mengingatkan percaya bahwa cita-cita dari kewarganegaraan online menghadapi tantangan-tantangan serius Putnam,
2000: 172-7. Internet menjadi komplemen terhadap jaringan sosial itu sendiri dan memberi
ruang baginya untuk memperluas jaringan-jaringan yang ada dengan cara memperkaya dan membangun hubungan-hubungan tatap muka mereka Field, 2001:
155. Era dimana dunia penuh dengan hingar bingar internet dan teknologi komunikasi yang memang agak samar. Sehingga pengertian komunitas yang dibahas
dalam diskusi soal jaringan sosial meleburkan pedikotomian komunitas riil dan maya. Keduanya tetap membutuhkan jaringan sosial yang cukup sekedar bertahan dan
berlanjut serta membutuhkan jaringan sosial yang lebih untuk sukses menghasikan sesuatu.
Berbagai keanekaragaman bentuk interaksi dalam sebuah dunia maya menjadikan dunia terasa benar-benar selebar daun kelor. Banyak hal yang dapat
dilakukan internet menjadikan realitas tidak cukup lagi. Realitas virtual yang
Universitas Sumatera Utara
membawa bola dunia masuk ke dalam sebuah ruangan yang kendalinya dibawah jari kita, dan dikendalikan dimana saja.
2.4. Paradigma Fakta Sosial