69 Dapat disimpulkan Arsitektur Islam merupakan suatu ilmu dan seni
merancang bangunan atau sekumpulan bangunan yang berstuktur fungsional, akomodatif terhadap manusia, yang dirancang berdasarkan kaidah estetika Islam,
suatu kaidah yang bertolak dari pengakuan akan keesaan Allah SWT. Dan hubungannya dengan Habluminallah dan Habluminnas adalah menjadikan kita
selalu seimbang antara dunia dan akhirat. Jadi di sini Islam mendorong umatnya agar dalam beragama tidak selalu
mementingkan aspek ibadah saja, akan tetapi islam juga menganjurkan ibadah sosial, seperti memperhatiakn nasib-nasib orang lemah. Bahkan kalau kita cermati
5 rukun Islam itu adalah merupakan gabungan antara Habluminallah dan Habluminnas, gabungan antara hubungan vertical dan horizontal.
3.2. Latar Belakang Tema
Sebuah konsep karya arsitektur yang lengkap bukan hanya didasarkan pada kalkulasi matematis dari kebutuhan kuantitatif para penggunannya, tetapi
sekligus menagcy pada perkembangan cita kehidupan, tindakan, pola piker, termasuk pemahaman keyakinan keagamaan. Sebuah karya arsitektur barulah
menjadi bermakna ketika fungsi-fungsi yang dikandungnya, baik fungsi fisik indrawi maupun fungsi nonfisiknya dapat dikoordinasikansecara terpadu, dan
tidak ditangkap secara terpisah-pisah. Dengan demikian, maka semua berkaitan erat antara gagasan-gagasan kehidupan, perilaku masyarakat dan kedudukan
tampilan benda budaya sekaligus dalam sebuah sistem telah menjadi jelas posisinya.
Universitas Sumatera Utara
70 Arsitektur Islam pun dapat ditelusuri keadaan suatu masyarakat Muslim,
situasi kemasyarakatannya, pemahaman keagamaannya, di saat dan tempat di mana karya arsitektur masjid tersebut berada. Arsitektur Islam sebagai benda
bentukan dengan sendirinya akan bisa menuntun pada penjelasan tentang pola perilaku, kehendak, keinginan, dan gagasan keagamaan masyarakat Muslim di
sekeliling bangunan Islam tersebut. Jadi kini dapat presepsikan bahwa Aritektur Islam tersebut tidak hanya
dapat diterapkan pada bangunan ibadah saja, namun juga pada bangunan- bangunan dengan fungsi lain seperti bangunan pendidikan. Unsur-unsur dalam
Arsitektur Islam seperti hiasan dekoratif dan ornamentasi dianggap hanya sebagai pelengkap. Unsur yang dianggap memberikan kesan filosofis terhadap Arsitektur
Islam itu sendiri. Kesan suci, agung, indah dan lain sebagainya, terwujud dalam unsur-unsur yang diterapkan tersebut.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa hampir setiap orang mempersepsikan bahwa Arsitektur Islam itu adalah identik dengan adanya penerapan unsur-unsur
pelengkap tersebut, menempel pada bangunan. Walaupun persepsi tersebut sesungguhnya tidak dapat dibenarkan secara keseluruhan. Malah unsur-unsur
dekoratif dan ornamentasi tersebut dalam hasil akhirnnya dapat menentukan penampilan.
Definisi dasar tentang Arsitektur Islam di atas akan menentukan tingkat fungsi dari suatu karya Arsitektur, unsur-unsur dekoratif dan ornamentasi lebih
pada penentuan polesan penyelesaian hasil akhir yang berdampak pada penilaian nilai estetis pada bangunan. Jadi memang kedua persepsi di atas saat ini tidak
Universitas Sumatera Utara
71 dapat dipisahkan karena akan sangat menentukan keberhasilan dari hasil akhir
rancangan bangunan yang bernafaskan Islam.
3.3. Hubungan Tema Dengan Kasus Proyek