4 yang disediakan diharapkan akan mampu mendidik dan melatih umat dengan
metode-metode pembelajaran yang teoritikal, praktikal dan ilmiah agar pendidikan yang diberikan dapat menyesuaikan perkembangan zaman.
Sarana yang akan diwujudkan berupa suatu Pusat Kajian Masjid dan Pendidikan Islam Islamic Research and Education Centre yang merupakan suatu
kompleks pendidikan keagamaan dan ilmu pengetahuan yang akomodatif terhadap harapan umat Islam untuk dapat menciptakan kembali psikologis umat
muslim yang telah hilang atau hancur akibat bencana Gunung Sinabung. Dan memperkuat iman seorang muslim tanpa melunturkan dasar-dasar agama dalam
diri masing-masing umat. Kegiatan-kegiatan pendukung seperti kegiatan dakwah dan sosialisai kepada masyarakat luas maupun masyarakat relokasi itu sendiri
yang akan ikut memperkuat keberadaan Islamic Research and Education Centre ini di tengah masyarakat demi tujuan yang akan dilaksanakan yaitu untuk
mencerdaskan umat muslim.
1.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan proyek ini direncanakan dan dikonsepkan dengan maksud sebagai konsep pembangunan Masjid dan Pendidikan Islam bagi
masyarakat yang dahulu hidup di Gunung Sinabung, yaitu: 1.
Menciptakan suatu sarana pendidikan dan pengkajian yang berorientasi pada islam.
Universitas Sumatera Utara
5 2.
Menjadikan sarana dan prasarana ibadah sebagai identitas budaya Islam melalui kegiatan dakwah dan sosialisasi kepada masyarakat.
3. Menerapkan prinsip-prinsip pendidikan Islam berdasarkan metode-metode
pembelajaran yang teoritikal, praktikal dan ilmiah agar pendidikan yang diberikan dapat menyesuaikan perkembangan zaman.
4. Membentuk lingkungan berkarakter dengan masyarakat relokasi bencana
Gunung Sinabung agar tetap memiliki pendidikan dasar agama, ilmu pengetahuan dan teknologi agar dapat bersaing di era globalisasi.
1.3. Rumusan Masalah
Masalah di seputar pelaksanaan proses perancangan yang berkitan dengan kasus proyek di uraikan sebagai berikut:
1. Bagaimana menyatukan sarana berbasis kegiatan Islam dalam satu
kompleks pendidikan agar tercipta keselarasan dan saling mendukung satu sama lain.
2. Bagaimana cara mempertahankan aspek positif “kehidupan lama” mereka
ke suatu tempat yang baru dengan latar belakang fungsi sarana pendidikan dan agama Islam.
3. Menentukan cara-cara penerapan nilai-nilai Arsitektur Islam dan
Arsitektur Tradisional dalam bangunan yang berada di wilayah Karo.
Universitas Sumatera Utara
6 4.
Mengoptimalkan desain terhadap kebutuhan ruang, kegiatan, masalah sosial dan keagamaan dalam sudut pandang arsitektur pada kompleks
bangunan. 5.
Menentukan nilai-nilai filosofis dalam Arsitektur Islam yang dikaitkan terhadap pengorganisasian bangunan dan ruang di dalam site.
1.4. Lingkup Batasan Proyek
Permasalahan perancangan dan perencanaan Masjid dan Pendidikan Islam Relokasi Masyarakat Gunung Sinabung mempunyai lingkup dan pembahasan
yang sangat luas, agar dapat ditangani dengan jelas, dalam pembahasan dan perencanaan ini diadakannya batasan-batasanan berikut:
1. Lokasi yang digunakan untuk merelokasi masyarakat Gunung Sinabung
adalah lokasi yang digunakan pemerintah saat ini untuk merelokasi masyarakat Gunung Sinabung. Sehingga analisa keamanan lokasi, analisa
pergerakan angin yang berimbas pada pergerakan asap gunung, analisa kesuburan tanah, analisa struktur tanah, keberadaan air bersih dan lainnya
tidak menjadi bahasan perancang, karena lokasi site yang ditentukan saat ini sudah memenuhi standar kelayakan untuk sebuah permukiman.
2. Luasan lahan yang dipakai merupakan luasan yang tidak mengacu pada
lahan yang diberikan pemerintah yaitu sekitar 1120 Ha. Yang di pakai untuk sarana Masjid dan Pendidikan Islam sebesar 13702m
2
.
Universitas Sumatera Utara
7 3.
Secara arsitektur, pembahasan dibatasi pada masalah seputar Arsitektur Islam, serta langgam arsitektur lain yang di wilayah karo kemudian akan
ikut berakulturasi. 4.
Aspek-aspek social dan keagamaan yang ikut mempengaruhi keputusan akhir dalam perancangan.
5. Konteks kasus proyek yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan proyek
seperti site tapak bangunan, keadaan iklim dan topografi, kondisi social kemasyarakatan dan lain-lain.
1.5. Pendekatan Perancangan