Arsitektur Islam ELABORASI TEMA

73

3.4. Arsitektur Islam

Ada beberapa bangunan di jaman Nabi Muhammad yang menjadi penanda munculnya Arsitektur Islam, salah satu contohnya adalah masjid Juatha di Arab Saudi. Khilafah Rashidun 632-661 adalah pemimpin Islam pertam yang mulai mempopulerkan Arsitektur Islam 5 . Perkembangan Islam itu sangat erat hubungannya dengan perkembangan Arsitektur Masjid, karena masjid itu sendiri merupakan titk tumpuan dari ungkapan kebudayaan Islam, Sebagai akibat dari ajaran agama Islam. sebagai akibat dari ajaran agama Islam. Masjid peratam yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW adalah sangat sederhana sekali. Denahnya merupakan masjid yang segi empat dengan hanya dinding-dinding yang menjadi pembatas sekelilingnya. Bagian dalam dinding tersebut dibuat semacam serambi yang langsung bersambungan dengan lapangan terbuka, sedangkan bagian pintu masuknya diberi tanda dengan gapura yang terdiri dari tumpukan batu-batu yang diambil dari sekeliling tempat itu. Secara historis, maka perkembangan masjid kearah yang semarak dan mewah kiranya tidak dapat dielakan, seperti yang telah menjadi kenyataan dalam sejarah arsitektur Islam. Perwujudan masjid ini dari zaman ke zaman sebagai sarana keagaman mengalami perubahan-perubahan, sebagai akibat dari perkembangan itu. Mulai abad kesebelas, gerakan dilanjutkan oleh bangsa Turki yang berada dalam pembaannya dengan bangsa Arab. Kekuasannya dan penaklukan yang bersifatnya duniawi mewarnai pergerakan ini. Akibatnya banyak Negara dengan cepat dapat ditaklukan. Turki adalah pahlawan bagi penyebaran 5 http:id.wikipedia.orgwikiArsitektur_Islam Universitas Sumatera Utara 74 agama Islam sesudah orang-orang Arab. Sebagai hasil dari gerakan bangsa Turki ini, Arsitektur Islam juga berkembang pesat dikawasan Asia kecil dengan penampilan yang khas. Kebudayaan sasanid ialah kebudayaan Persia lama sebelum Islam masuk yang dibawa oleh orang Turki. Arsitekturnya banyak yang diruntuhkan, tapi masih meninggalkan bekas-bekas yang berupa gambaran telah dikenalnya pemakaian lengkung pada pintu dan gapura serta kubah untuk atapnya. Ketika arah shalat dari Madinah ke Utara, yakni ke Yerusalem Masjidilaksa dipindahkan ke Baitullah di Mekkah, maka dinding yang kedudukannya pada arah Mekkah itu menjadi arah kiblat. Beda dari serambi lainnya adalah terdapatnya sedikit penonjolan pada dinding ini dan tempat ini sedikit ditinggikan, yang selanjutnya digunakan Nabi Muhammad SAW sebagai tempat menyampaikan dakwahnya. Pada perkembangan lebih lanjut tempat ini berubah bentuk menjadi semacam relung atau ceruk yang senantiasa menunjukkan arah kiblat, dan kemudian bernama mihrab. Mihrab merupakan perkembangan bentuk dari tempat yang biasa digunakan Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan dakwahnya. Perencanaan arsitektur mesjid ketika itu terdiri dari urutan sebagai berikut : pertama-tama dibutuhkan sebuah tempat, kemudian tempat itu dibuat menyerupai ruang agar orang yang melakukan shalat dapat terlindung dari berbagai gangguan alamiah. Masjidilharam juga pada mulainya merupakan mesjid serta terbuka menghadap ke lapangan. Tetapi setelah berkali-kali diadakan penyempunaan, akhirnya ini menjadi mesjid yang mempunyai arsitektur yang mengagumkan. Universitas Sumatera Utara 75

3.5. Arsitektur Vernakular