sebagai ibu, isteri, dan peranan wanita sebagai pencari nafkah. Semakin tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja wanita sering dianggap sebagai
indikasi adanya proses transformasi ekonomi dari sektor pertanian ke industri. Proses ini cenderung mendesak tenaga kerja untuk keluar dari sektor
pertanian. Bersamaan dengan proses industrialisasi dan semakin meningkatnya tingkat
pendidikan maka akan semakin terbuka pula wanita yang memasuki dunia publik.
B. Perumusan Masalah
Sejalan dengan kemajuan pembangunan nasional secara keseluruhan terdapat kecenderungan meningkatnya peranan wanita dalam ikut mencari
nafkah bagi keluarga. Jika menilik uraian tentang “ professional full time mother”, sesungguhnya kita dapat berbicara bahwa yang disebut ibu rumah
tangga professional adalah mereka yang mengaktualisasikan diri ke dalam domestik serta mengaktualisasikan ke luar publik. Dikotomi domestik dan
publik dalam hal peran ganda disini, secara umum mengacu kepada aktivitas pekerjaan seorang ibu rumah tangga yang disebut karier. Pekerjaan domestik
adalah peran ibu rumah tangga ke dalam yang berhubungan dengan seluruh aspek rumah tangga. Pekerjaan publik adalah peran ibu rumah tangga ke luar,
dengan aspek memiliki jam kerja tetap, penghasilan tetap serta karier sebagai profesi. Atau dengan kata lain, ibu publik adalah ibu rumah tangga yang
memiliki karier di luar rumah tangga.
Seiring dengan perkembangan zaman, benturan ekonomi, status sosial atau semakin tingginya jenjang pendidikan, mengakibatkan paradigm bahwa
seorang wanita istri dituntut untuk bekerja. Apalagi jika perempuan tersebut berhasil meraih gelar kesarjanaan, master ataupun doktor, sepertinya peran ke
luar publik lebih dititikberatkan daripada perannya ke dalam domestik. Tak jarang mereka dengan pendidikan tinggi, memandang rendah profesi ibu
rumah tangga. Mereka berkiprah pada dua peran, ibu rumah tangga dan wanita karier, ada
kecenderungan mendahulukan karier sebagai profesi. Menjadi wanita karier adalah suatu kebanggaanyang tidak bias didapat dari rumah. Apalagi jika dari
karier tersebut dia memiliki jabatan tinggi, penghasilan besar, status sosial baik rasanya enggan untuk melepaskan peran tersebut Lizsa Anggraeny,
2008:53. Implikasi dari keadaan ini antara lain ditunjukkan oleh adanya
perubahan atau pergeseran peranan antara pria dan wanita dalam rumah tangga. Dimana kegiatan wanita dalam keluarga tidak hanya terbatas dalam
proses sosialisasi dan reproduksi. Wanita banyak melakukan kegiatan ekonomi bersama-sama dengan pria diluar rumah tangga. Berdasarkan latar
belakang permasalahan tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh pendapatan ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga di kecamatan Pamulang?
2. Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap pendapatan keluarga di kecamatan Pamulang?
3. Bagaimana pengaruh jumlah anggota keluarga terhadap pendapatan keluarga di kecamatan Pamulang?
4. Bagaimana pengaruh kontribusi ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga terhadap pendapatan keluarga?
C. Tujuan Penelitian