Yaitu serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket
dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau peneliti Burhan Bungin, 2009:123.
c Dokumentasi Menurut Lexy J. Moleong 2005:13 Studi dokumentasi adalah data-
data yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual.
2. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder meggunakan sumber bacaan atau
kepustakaan. Kepustakaan merupakan bahan utama dalam penelitian data sekunder Nur Indiriantoro dan Bambang Supomo, 2004:150. Data sekunder
diperoleh peneliti tidak secara langsung yaitu melalui media perantara diperoleh dan dicatat oleh pihak luar dengan menggunakan:
a. Riset pustaka yaitu penelitian jurnal, literatur dan bahan bacaan. b. Riset Dokumentasi data mengutip langsung data yang berhubungan
dengan penelitian terhadap pendapatan keluarga. Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.
D. Metode Analisis data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif
adalah statistik
yang berfungsi
untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti,
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum Sugiyono,
2009:29. Statistik deskriptif juga memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis dan skewness Imam Ghozali, 2009:19. 2. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer, maka peneliti melakukan uji reliabilitas dan validitas.
a. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan
sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. b. Uji Validitas
Suatu alat ukur dikatakan valid apabila dapat menjawab secara cermat tentang variabel yang diukur. Suatu kuisioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan
Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation
yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid Imam Ghozali, 2009:45.
3. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer, maka peneliti
melakukan uji multikoloneritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan terdapat problem multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF serta besaran
korelasi antar variabel independen. Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai
VIF tidak lebih dari angka 10, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat
dikatakan bebas multiko jika koefisien antar variabel independen haruslah lemah dibawah 0,5. Jika korelasinya kuat, maka terjadi
problem multiko Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2004:120.
b. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
distribusi data normal atau mendekati normal. Sebagai dasar bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi
normal. Jika asumsi ini dilanggar maka model regresi dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada. Ada dua cara yang biasa
digunakan untuk menguji normalitas model regresi tersebut yaitu dengan analisis statistik analisis Z skor skewness dan kurtosis one sample
Kolmogorov-Smirnov Test. c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat
ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y
sesungguhnya yang telah di stundentized. Jika pola tertentu, seperti titik- titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang,
melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan regresi
berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang
sudah diketahui besarnya Sugiyono, 2009. Model ini digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel
dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2004:72. Variabel independen
terdiri dari tingkat pendapatan ibu bekerja, tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga. Sedangkan variabel dependennya adalah pendapatan
keluarga. Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan: Y
= pendapatan keluarga a
= konstanta b
1
-b
3
= koefisien regresi X
1
= pendapatan ibu bekerja X
2
= tingkat pendidikan ibu
Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ e
X
3
= jumlah anggota keluarga e
= error Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
a. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Imam Ghozali, 2009:83.
b. Uji Statistik t Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Imam
Ghozali, 2009:84. Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau Ha
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel
dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau
bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat.
c. Uji Statistik F Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statisitik F
digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel
dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 Imam Ghozali, 2009:84.
Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H
diterima atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian