Teori Alokasi Waktu Landasan Teori

kerja, banyak tenaga kerja wanita diperbantukan terutama pekerjaan yang tidak membutuhkan kekuatan fisik. 3. Didunia maju kondisi kerja yang baik serta waktu kerja yang singkat memungkinkan para wanita bekerja dapat membagi tanggung jawab pekerja dengan baik. 4. Kemajuan wanita disektor pendidikan. Dengan semakin meluasnya kesempatan bagi wanita untuk menuntut ilmu, banyak wanita tidak lagi merasa puas bila hanya menjalankan peranannya di rumah saja. Mereka butuh kesempatan berprestasi dan mewujudkan kemampuan dirinya dengan ketrampilan dirinya yang telah dipelajari.

7. Teori Alokasi Waktu

Rumah tangga merupakan satu unit pengambil keputusan kerja memiliki sebuah fungsi sebagai kesatuan utama dalam produksi, konsumsi dan reproduksi serta kesatuan interaksi sosial ekonomi. Umumnya masalah pokok yang dihadapi seorang wanita berkeluarga yang bekerja adalah bagaimana mereka mengalokasikan waktu yang tersedia dalam berbagai macam kegiatan rumah tangga seperti mengurus suami, mengurus anak dan mengelola keuangan keluarga serta mencari nafkah. Alokasi waktu bagi ibu rumah tangga yang memiliki peran ganda tersebut meliputi berbagai kegiatan yaitu kegiatan mencari nafkah, kegiatan mengelola rumah tangga, kehidupan dalam bermasyarakat kelembagaan dan kegiatan untuk waktu luang. Maksud dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah: 1. Kegiatan untuk mencari nafkah Adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan. 2. Kegiatan dalam rumah tangga Menurut Pudjiwati, wanita melakukan pekerjaan rumah tangga house work yang tetap merupakan pekerjaan seorang wanita sesuai dengan masyarakat tempat dimana ia tinggal yaitu: memasak, mencuci, mengasuh anak dan sebagainya. Dan waktu yang dicurahkan untuk pekerjaan rumah tangga oleh wanita di pedesaan adalah intensif dan banyak, khususnya dari golongan ekonomi lemah yang pekerjaannya memerlukan banyak waktu dan energi. 3. Yaitu waktu yang dipakai untuk beristirahat misalnya tidur, mandi, makan, mengunjungi sanak keluarga, rekreasi dan sebagainya. Untuk mandi, makan dan tidur adalah waktu luang karena merupakan kebutuhan pokok setiap individu. Waktu yang tersedia per hari bagi tiap-tiap keluarga sudah tetap yaitu 24 jam. Dari jumlah waktu tersebut keluarga yang bersangkutan harus menyediakan waktu keperluan tidur, makan, mandi dan lain-lain yang bersifat personal. Sisanya dipakai untuk bekerja untuk memperoleh barang konsumsi dan untuk waktu senggang. Jadi dasarnya setiap penambahan barang konsumsi melalui penambahan waktu kerja berarti juga mengurangi waktu senggang. Dalam teori alokasi waktu kerja yang dikembangkan dengan menggunakan rumah tangga sebagai unit analisanya membagi waktu yang tersisa menjadi 3 yaitu: 1. Waktu kerja untuk mencari nafkah 2. Waktu kerja di rumah 3. Waktu senggang penjelasan lebih lanjut menurut Hart, bahwa waktu kerja mencari nafkah dapat meliputi empat hal yaitu: 1. Melalui produksi rumah tangga yang merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh anggota keluarga dengan menggunakan asset sendiri, misalnya bekerja di sawah sendiri, beternak, berkebun dan lain-lain. 2. Melalui upah baik itu pada sektor pertanian maupun non pertanian. 3. Mencari bahan pangan. 4. Melalui usaha perdagangan. Selanjutnya waktu wanita bekerja dibagi menjadi : • Kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan rumah tangga • Kegiatan mencari nafkah untuk kebutuhan rumah tangga • Kegiatan sosial masyarakat • Kegiatan individual masyarakat Alokasi waktu bagi ibu merupakan suatu sumber dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan yang setara dengan barang dan jasa. Oleh karena itu, kesejahteraan maksimum dapat berubah dengan adanya kendala pendapatan dalam memperoleh barang dan jasa yang akan dikonsumsi dan kendala waktu. Barang dan jasa bukanlah satu-satunya input yang diciptakan suatu komoditi melainkan adalah input lain yaitu waktu yang dimiliki oleh konsumen dalam hal ini adalah ibu rumah tangga. Sehingga menurut pendekatan ini, konsumen dalam memaksimumkan kesejahteraanya bisa berubah karena adanya kendala waktu dan budget, serta kesejahteraan merupakan fungsi komoditi yang dihasilkan dengan menggunakan barang- barang dan waktu. Sedangkan Neoklasikal teori tentang house hold function menyatakan bahwa terdapat tiga alokasi waktu dari waktu yang tersedia bagi ibu rumah tangga yaitu : 1. Bekerja di rumah 2. Bekerja di luar rumah diantaranya mencari nafkah 3. Waktu istirahat Ketiga alokasi waktu tersebut dapat menghasilkan tiga macam komoditi antara lain: • Hasil kerja dirumah diantaranya adalah memasak, mengurus anak atau membersihkan rumah house work. • Hasil kerja di luar rumah market work berupa upah yang digunakan untuk membeli keperluan hidup sehari-hari. • Utility yang diperoleh dari waktu istirahat. Pada dasarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi alokasi waktu seseorang, alokasi waktu bagi setiap anggota rumah tangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya keadaan sosial ekonomi keluarga, pemilikan asset produktif, tingkat upah, karakteristik yang melekat pada setiap anggota rumah tangga yang bercirikan faktor umur, tingkat pendidikan atau keahlian yang dimiliki oleh anggota keluarga lain.

8. Tingkat Pendapatan Wanita