Latar Belakang Faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga di kecamatan Pamulang

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam masa pembangunan sekarang ini, peran dan partisipasi seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang dari golongan manapun sangatlah dibutuhkan demi kelancaran pembangunan. Tidak terkecuali peran wanita yang sekarang ini sangat diakui oleh masyarakat. Jumlah penduduk wanita yang besar sebagai sumber daya manusia merupakan salah satu bagian dari modal dasar pembangunan bangsa. Jumlah perempuan yang demikian besar merupakan aset dan problematika di bidang ketenagakerjaan. Dengan mengelola potensi perempuan melalui bidang pendidikan dan pelatihan maka tenaga kerja perempuan akan semakin menempati posisi yang lebih terhormat untuk mampu mengangkat derajat bangsa. Pertumbuhan ekonomi akan memacu pertumbuhan industri dan peningkatan pemenuhan kebutuhan dan kualitas hidup. Perempuan dapat membantu peningkatan ekonomi keluarga melaui berbagai jalur baik kewirausahaan maupun sebagai tenaga kerja yang terdidik. Potensi sumber daya yang besar ini dapat dilihat pada tabel 1. yang diambil dari data jumlah penduduk Kecamatan Pamulang di bawah ini: Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Kecamatan Pamulang Berdasarkan Hasil verifikasi dan Validasi Data Penduduk Per Maret 2010 dalam jiwa LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 Pamulang Barat 10.431 20.342 20.149 40.491 2 Benda Baru 7.656 14.844 14.427 29.271 3 Pondok Benda 8.723 17.129 16.694 33.823 4 Pondok Cabe Udik 4.719 9.170 8.746 17.916 5 Pondok Cabe Ilir 7.833 15.300 14.802 30.102 6 Kedaung 9.337 18.905 18.405 37.310 7 Bambu Apus 4.143 8.179 7.799 15.978 8 Pamulang Timur 6.786 12.979 12.622 25.601 59.628 116.848 113.644 230.492 NO KELURAHAN JUMLAH KK JUMLAH PENDUDUK Jumlah Sumber: Statistik Kecamatan Pamulang Apabila kita lihat pada tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk wanita dengan penduduk laki-laki tidak ada perbedaan yang cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa potensi kaum wanita sebagai salah satu unsur dalam menunjang pembangunan tidak perlu diragukan lagi keberadaannya, baik peranannya secara langsung maupun tidak langsung Adanya potensi yang cukup besar dari penduduk wanita ini, tidaklah mengherankan apabila pemerintah mulai memperhatikan bagaimana memberdayakan penduduk wanita yang ada. Pemerintah mengeluarkan adanya slogan pemberdayaan perempuan woman empowerment salah satu diantaranya melalui BKKBN. Dengan adanya program BKKBN yang diluncurkan pemerintah ini mempunyai tujuan bahwa upaya prioritas yang digalakkan untuk mendongkrak status keluarga pra sejahtera menjadi keluarga sejahtera satu adalah melalui pemberdayaan wanita. Adapun untuk lebih mendukung bagi kemajuan wanita diperlukan upaya sebagai berikut: 1. Peningkatan ketahanan keluarga sebagai wahana utama dan pembinaan sikap, perilaku dan pandangan masyarakat yang kurang menguntungkan bagi kehidupan dan peran wanita. 2. Perwujudan kemitrasejajaran yang harmonis dan seimbang antara pria dan wanita, baik sektor domestik maupun public sosial dan kemasyarakatan. 3. Penciptaan kondisi yang mendukung terwujudnya kemitrasejajaran yang harmonis dan seimbang antara pria dan wanita, dengan membangun perilaku saling menghargai, saling menghormati, saling membutuhkan, saling membantu dan saling peduli. Noorkasiani,Heryati,Ismail Rita,2009:100 4. Masih rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja meskipun untuk saat ini TPAK wanita mengalami peningkatan yang cukup besar. Seperti yang terlihat pada table berikut ini : Tabel 2.2 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin dan Umur Golongan Umur Laki-laki Wanita UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN 15-19 11.734 11.661 20-24 11.722 11.648 25-29 12.161 12.085 30-34 11.022 10.953 35-39 10.642 10.575 40-44 9344 9235 45-49 4641 4593 50-54 3270 3231 55-59 2111 2079 60+ 1632 1605 Sumber: Statistik Kecamatan Pamulang 2010 Dari table diatas dapat dilihat pada umur 25-29 tingkat partisipasi angkatan kerja mula-mula meningkat sesuai dengan pertambahan umur kemudian menurun kembali menjelang usia pensiun atau tua. Keterlibatan wanita dan pria dalam pekerjaan mempunyai motif dan tujuan yang berbeda. Bagi pria, bekerja merupakan kewajiban yang harus dijalani karena tanggung jawabnya sebagai pencari nafkah. Sedangkan wanita, khususnya yang berstatus kawin menurut Fanny Fredlina Mengapa Wanita Bekerja?:2009, menentukan untuk memasuki angkatan kerja merupakan pilihan yang sulit, karena semuanya tergantung dari keadaan sosial ekonomi masing-masing keluarga mereka. Beberapa alasan mengapa wanita bekerja atau menjadi wanita karir: 1. Suaminya tidak punya penghasilantidak mampu memberikan penghasilan. Kita tidak bisa menutup mata akan realitas yang ada di depan mata saat seorang isteri ditinggal mati oleh suaminya. Dalam keadaan demikian, tentu saja sang isteri akan berusahabekerja untuk menghidupi keluarganya. Begitu pula, jika sang suami oleh karena suatu sebab menjadi cacat dan tidak bisa bekerja lagi. Atau suami tiba-tiba di PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja dan belum mendapatkan pekerjaan baru. Bisa juga terjadi suami malas bekerja sehingga sang isterilah yang harus bekerja agar anak- anaknya dapat hidup dengan layak. 2. Menambah penghasilan rumah tangga di jaman sekarang ini biaya hidup kian mahal sehingga penghasilan suami saja seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga. Mungkin untuk makan masih cukup, tapi untuk mendapatkan tempat tinggal yang layak, biaya sekolah anak setidaknya sampai tamat SMA, sebuah rumah tangga perlu pendapatan tambahan. Dengan demikian, tidak salah jika ibu-ibu turut bekerja agar ada penghasilan tambahan. 3. Mengembangkan kepribadian Selain alasan ekonomi tersebut di atas, ada pula alasan lain mengapa wanita bekerja diluar rumah: 1. mencari jati diri Dengan perkembangan zaman dimana persamaan hak wanita terus diperjuangkan maka banyak kaum wanita yang mendapat pendidikan yang lebih baik dan maju sehingga konsekuensi logisnya mereka juga akan terus mengembangkan dirinya. 2. hobi Banyak ibu-ibu yang bekerja karena hal ini memang menjadi kesukaannya. Ia tak bisa berpangku tangan saja setelah semua tugasnya sebagai ibu rumah tangga selesai dikerjakan. Maka dia pun bekerja sesuai dengan hobinya. Contoh : banyak novelispenulis wanita yang semula hanya ibu rumah tangga biasa tapi dia mengisi waktu luangnya dengan menulis novelbuku yang bermutu dan bisa memberikan penghasilan tambahan bagi keluarganya. 3.Ingin menjadi berkat. Ada juga ibu-ibu yang bekerja karena ingin jadi berkat bagi orang lain, misalnya: Dia melakukan pekerjaan sosial yang nirlaba alias non profit a.k.a tidak cari keuntungan untuk dirinya. Ia bekerja hanya untuk menjadi berkat bagi orang lain, entah melalui pendapatan yang ia hasilkan, atau melalui keterampilanpengetahuan yang ia tularkan kepada orang lain. Misalnya : mengajari ibu-ibu di lingkungan tempat tinggalnya keterampilan memasak, menjahit, dsbnya. Program lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah melalui Program Panca Upaya yang didasarkan pada kemitrasejajaran yang harmonis, selaras, serasi, seimbang antara pria dan wanita yang dilandasi sikap dan prilaku saling peduli, saling menghargai dan saling menghormati, saling mengisi serta saling membantu sesuai dengan stategi pembangunan untuk mengejar ketinggalan dan kesenjangan antara pria dan wanita yang dapat dilakukan dengan cara : • Peningkatan kemampuan wanita, agar wanita sebagai warga negara dan sebagai sumber insani pembangunan dapat mengembangkan diri secara optimal dengan semakin meningkatnya kualitas pengetahuan dan ketrampilan dalam kegiatan pembangunan. • Peningkatan kedudukan wanita, agar wanita tidak terbatas sebagai pemanfaat dan penikmat hasil pembangunan saja, melainkan harus mampu berperan aktif dalam pembangunan yakni sebagai penentu kebijaksanaan, perencana, pengambil keputusan dan pelaksana pembangunan. • Peningkatan peran dan kesempatan wanita dalam pembangunan agar wanita dapat memberikan sumbangan yang sebesar-besarnya bagi pembangunan bangsa dengan memperhatikan kodrat, harkat dan martabatnya. • Peningkatan ketahanan mental dan spiritual agar wanita mampu menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi, baik dimasyarakat dalam negeri maupun dunia internasional serta mampu menanggulangi dampak negatif yang dibawa oleh arus globalisasi yang melanda dunia dengan tetap bertumpu pada ajaran agama dan nilai-nilai luhur bangsa. Tetapi dalam pemberdayaan tersebut kita tidak dapat mengabaikan peran seorang perempuan dimana ia memiliki peranan yang sentral dalam kelangsungan hidup rumah tangganya. Dengan kodratnya sebagai ibu yang menuntutnya memiliki sifat-sifat yang feminim dan berbagai karakteristik lainnya yang berbeda dengan kaum laki-laki, menjadikan perempuan tidak bebas berpartisipasi didalam semua lapangan pekerjaan. Kehadiran wanita sebagai salah satu potensi yang besar sangatlah dibutuhkan, walaupun tingkat partisipasinya relatif rendah dalam suatu pekerjaan daripada laki-laki. Karena motivasi kerja bagi wanita masih dipengaruhi oleh anggapan masyarakat bahwa lebih baik wanita melaksanakan fungsinya sebagai ibu rumah tangga. Bagi wanita keterlibatannya didalam ketenagakerjaan mempunyai arti tersendiri dalam kehidupannya yaitu sebagai individu, isteri, ibu rumah tangga dan anggota masyarakat. Menurut Bustanul Arifin 2005:15 apabila kita membahas tentang partisipasi wanita pedesaan di Indonesia secara umum Peranan wanita dalam pertanian dan kegiatan rumah tangga. Program- program pendidikan dan penyuluhan pertanian, kredit dan bantuan usaha kecil dan menengah sebaiknya juga menjangkau wanita tani dan pedesaan, karena peranan dan posisi mereka dalam pembangunan pertanian secara keseluruhan. Sebenarnya kita menelaah dua peranan yaitu peranan wanita sebagai ibu, isteri, dan peranan wanita sebagai pencari nafkah. Semakin tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja wanita sering dianggap sebagai indikasi adanya proses transformasi ekonomi dari sektor pertanian ke industri. Proses ini cenderung mendesak tenaga kerja untuk keluar dari sektor pertanian. Bersamaan dengan proses industrialisasi dan semakin meningkatnya tingkat pendidikan maka akan semakin terbuka pula wanita yang memasuki dunia publik.

B. Perumusan Masalah