karena pembangunan memerlukan tenaga kerja dan wanita merupakan sumber daya manusia Amu, 1993 : 4.
4. Macam – Macam Tenaga Kerja
Macam-macam tenaga kerja dibedakan menjadi dua : a. Tenaga kerja rohani yaitu segala kegiatan kerja yang lebih banyak merupakan
kegiatan pemikiran yang lebih produktif dalam produksi misalnya : pekerjaan para pimpinan perusahaan.
b. Tenaga kerja jasmani yaitu segala kegiatan kerja yang lebih banyak merupakan kegiatan pelaksanaan yang lebih produktif dalam produksi.
Tenaga kerja jasmani dibedakan menjadi 3 macam : 1. Tenaga kerja terdidik Skilled labour
Yaitu tenaga kerja yang memerlukan proses pendidikan secara teratur dan mendalam.
2. Tenaga kerja terlatih Trained labour Yaitu tenaga kerja yang memerlukan latihan dan pengalaman terlebih dahulu.
3. Tenaga kerja tidak terdidik maupun terlatih Unskilled labor dan Untrained labour
Yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan pendidikan maupun latihan terlebih dahulu.
Bintari : 1984 : 51 Sedangkan macam-macam tenaga kerja menurut fungsinya dibedakan :
1. Tenaga kerja eksekutif
Yaitu tenaga kerja yang mempunyai tugas dalam megambil keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen yang meliputi : perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian dan pengawasan. 2. Tenaga Kerja operatif
Yaitu tenaga kerja yang mengawasi bidang pekerjaan dan setiap tugas yang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik. Tenaga kerja operatif
ini dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Tenaga kerja terampil skilled labour
2. Tenaga kerja setengah terampil semi skilled labour 3. Tenaga kerja tidak terampil unskilled labour
Adapun prasyarat minimal harus dipenuhi sebagai tenaga kerja : 1. Batas minimum-maksimum usia
2. Pendidikan minimal yang dimiliki 3. Pengalaman kerja yang diperoleh
4. Bidang keahlian yang dimiliki 5. Keterampilan yang dimiliki
6. Pengetahuan-pengetahuan lain Swasta, 2000: 264
Pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga yang bekerja di luar sektor pertanian adalah ibu rumah tangga sebagai tenaga kerja
yang bekerja non pertanian di luar pekerjaan domestik pekerjaan rumah tangga dan mendapatkan upah berupa uang ataupun barang dan pekerjaan tersebut sesuai dengan
nilai sosial yang di masyarakat.
5. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja