Operasionalisasi Variabel Penelitian Faktor-faktor yang mempengaruhi kontribusi ibu bekerja terhadap pendapatan keluarga di kecamatan Pamulang

2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak atau H a diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini, peneliti akan menjelaskan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. 1. Tingkat pendapatan Ibu X 1 Kenaikan tingkat upah berarti penambahan pendapatan. Dengan status ekonomi yang lebih tinggi, seseorang lebih cenderung untuk meningkatkan konsumsi dan menikmati waktu senggang lebih banyak, uang berarti mengurang jam kerja income effect. Di lain pihak kenaikan upah berarti bahwa waktu menjadi relatif lebih mahal. Nilai waktu yang lebih tinggi mendorong keluarga mensubstitusikan waktu senggangnya untuk bekerja menambah barang. Penambahan waktu bekerja tersebut dinamakan substitution effect dari kenaikan tingkat upah. Instrumen pengukuran variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, kurang setuju 3, setuju 4, sampai sangat setuju 5. 2. Tingkat pendidikan Ibu X 2 Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin besar alternatif untuk memperoleh pekerjaan. Menurut Payaman, dengan semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang, nilai waktu semakin bertambah mahal. Orang yang waktunya relatif mahal cenderung menggantikan waktu senggangnya untuk bekerja substitution effect. Pengaruh ini terutama lebih nyata di kalangan wanita, wanita berpendidikan tinggi umumnya tidak tinggal diam di rumah untuk mengurus rumah tangga, tetapi akan masuk dalam pasar kerja. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, kurang setuju 3, setuju 4, sampai sangat setuju 5. 3. Jumlah anggota keluarga X 3 Bila dihubungkan dengan tingkat partisipasi maka total penghasilan keluarga berpengaruh terhadap keputusan anggota keluarga untuk bekerja. Hal ini diterangkan oleh Payaman bahwa, bagaimana suatu keluarga mengatur siapa yang bekerja, bersekolah dan mengurus rumah tangga pada dasarnya tergantung pada tingkat penghasilan dan jumlah tanggungan dari keluarga yang bersangkutan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, kurang setuju 3, setuju 4, sampai sangat setuju 5. 4. Pendapatan keluarga Y Pendapatan Keluarga diukur dengan banyaknya akumulasi pendapatan semua anggota keluarga, setelah dikonpersi menjadi per bulan, jadi satuannya adalah rupiah per bulan Rpbulan. Pendapatan keluarga dibagi atas 3 kelompok, kelompok pendapatan terendah yaitu kurang dari Rp. 450.000,- perbulan diambil sebagai dasar pengelompokan dimana angka tersebut mendekati Upah Mimum Propinsi UMP sebesar Rp. 415.000 perbulan. Adapun kelompok pendapatan tersebut sebagai berikut : A. Kelompok pendapatan rendah yaitu kurang atau sama dengan Rp. 450.000 B. Kelompok pendapatan sedang antara Rp. 451.000 - Rp. 900.000 C. Kelompok pendapatan tinggi yaitu di atas Rp. 900.000 Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, kurang setuju 3, setuju 4, sampai sangat setuju 5. 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian