a. Kurikulum PAI harus menonjolkan agama dan akhlak yang diambil dari Al-
Qur’an dan Hadis serta contoh-contoh dari tokoh terdahulu. Ciri ini harus sangat dominan, terlebih ketika pengajaran budi pekerti di sekolah terintegrasi
dalam Pendidikan Agama Islam. b.
Kurikulum PAI harus memperhatikan pengembangan yang holistik- komprehensif aspek pribadi siswa, jasmani, akal dan rohani.
c. Kurikulum PAI harus memperhatikan equilibirium antara pribadi dan
masyarakat, dunia dan masyarakat, jasmani, akal dan rohani. d.
Kurikulum PAI harus memperhatikan unsur arti yang sangat luas. e.
Kurikulum PAI harus mempertimbangkan perbedaan yang sering terdapat di tengah masyarakat. Dinamika kebudayaan manusia harus tercermin dalam
kurikulum Pendidikan Agama Islam.
22
6. Tujuan Pendidikan Agama
Tujuan Pendidikan Agama tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa
kepada-Nya dan dapat mencapai kehidupan bahagia di dunia dan akhirat.
23
22
Dep. Agama RI, Op.Cit, h.18
23
Dep. Agama RI, Pedoman Pendidikan Agama Bagi Anak Putus Sekolah, Jakarta: Bimbaga Islam, 2003, h. 10
Pendidikan Agama bertujuan untuk mendidik dan membimbing peserta didik agar dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan pelajaran agama dalam
kehidupan sehari-hari baik untuk diri sendiri maupun untuk lingkungannya. Menurut Prof. Mahmud Yunus, Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah :
menyiapkan anak-anak supaya di waktu dewasa mereka cakap melakukan pekerjaan dunia dan akhirat sehingga tercipta kabahagiaan bersama dunia akhirat.
Sedangkan Hasan Langgulung
merumuskan tujuan akhir Pendidikan Agama Islam, sebagai berikut:
1. Persiapan untuk kehidupan akhirat
2. Perwujudan sendiri sesuai dengan pandangan Islam
3. Persiapan untuk menjadi warga negara yang baik.
Setiap guru agama hendaknya menyadari bahwa pendidikan agama bukanlah sekadar mengajarkan pengetahuan dan melatih keterampilan anak dalam
melaksanakan ibadah, tetapi juga untuk membentuk kepribadian anak sesuai dengan ajaran Islam. Pembinaan sikap mental dan akhlak jauh lebih penting daripada pandai
menghafal dalil-dalil dan hukum-hukum agama, yang tidak diresapkan dan dihayati dalam hidup.
Pendidikan Agama Islam juga mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut: a.
Tujuan Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum. Rumusannya bersifat umum dan merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan nasional yang
selanjutnya akan dijabarkan lagi pada masing-masing jenjang pendidikan.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
Rumusan tujuan ini sebagai penjabaran dari tujuan Pendidikan Agama Islam pada Pendidikan Sekolah Dasar dan merupakan acuan rumusan tujuan kelas.
c. Memperkenalkan generasi penerus kepada akidah-akidah Agama Islam,
dasar-dasar dalam ajaran Agama Islam, asal-usul ibadah dan cara-cara pelaksanaannya dengan baik.
d. Menumbuhkan kesadaran yang betul kepada diri pelajar terhadap agama,
termasuk prinsip-prinsip dan dasar-dasar akhlak yang mulia. e.
Menanamkan keimanan kepada Allah swt berdasarkan paham kesadaran dan keharusan perasaan.
f. Menumbuhkan minat generasi muda untuk menambah pengetahuan dalam
adab dan pengetahuan keagamaan dan untuk mengikuti hukum-hukum agama dengan kecintaan dan kerelaan.
g. Menumbuhkan rasa rela optimisme, kepercayaan diri, tanggung jawab,
menghargai kewajiban, tolong menolong atas kebaikan dan takwa, dan kasih sayang.
h. Mendidik naluri, motivasi dan keinginan-keinginan generasi muda dan
membentenginya dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahan motivasi-motivasinya, mengatur emosi dan membimbingnya dengan
baik.
24
7. Program Pengajaran pada Pendidikan Agama Islam Untuk SMP