ada perubahan pada fitrah Allah. itulah agama yang lurus tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
QS. Ar-Rum: 30
18
5. Kurikulum Pendidikan Agama Islam
Istilah kurikulum sebenarnya sudah dikenal sejak tahun 1920 kata kurikulum berasal dari bahasa latin Curree yang berarti to run menyelenggarakan atau to run
the course menyelenggarakan suatu penyelenggaraan.
Selanjutnya pengertian kurikulum berkembang menjadi the course of study materi yang dipelajari. Namun pengertian ini sepertinya hanya melihat kurikulum
sebagai produk atau hasil.
19
Menurut M. Arifin kurikulum adalah segala mata pelajaran yang dipelajari dan juga semua pengalaman yang harus diperoleh serta semua kegiatan yang
dilakukan oleh anak didik. Dengan demikian kurikulum harus didesain berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan manusia didik dan isinya terdiri dari pengalaman yang
sudah teruji kebenarannya-pengalaman yang edukatif, eksperimental dan adanya rencananya dan susunan yang teratur.
20
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran. Kurikulum berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan
18
Ibid , h. 645
19
Dr. Mukhtar, MPd, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Mizaka Ghazali, 2003, Cet ke-2, h. 29
20
Dep. Agama RI, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Dirjen Bimbaga Islam, 2003, h.15
tujuan pendidikan pada masing-masing jenisjenjangsatuan pendidikan yang pada gilirannya merupakan pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian, kurikulum merupakan salah satu faktor dalam proses pendidikan yang berperan sebagai perangkat lunak dari proses tersebut. Kurikulum
mempunyai peranan sentral karena menjadi arah atau titik pusat dari proses pendidikan.
Kurikulum Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Pertama SMP secara nasional, yakni kurikulum yang di tandai dengan ciri-ciri antara lain sebagai
berikut: 1.
Lebih menitikberatkan pencapaian target kompetensi attainment target dari pada penguasaan materi, misalnya, murid sering memberi salam kepada guru
dan orang tua. 2.
Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang tersedia.
3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan di
lapangan untuk mengembangkan dan melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
21
Dan untuk kurikulum Pendidikan Agama Islam mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
21
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta: 2003, h.1
a. Kurikulum PAI harus menonjolkan agama dan akhlak yang diambil dari Al-
Qur’an dan Hadis serta contoh-contoh dari tokoh terdahulu. Ciri ini harus sangat dominan, terlebih ketika pengajaran budi pekerti di sekolah terintegrasi
dalam Pendidikan Agama Islam. b.
Kurikulum PAI harus memperhatikan pengembangan yang holistik- komprehensif aspek pribadi siswa, jasmani, akal dan rohani.
c. Kurikulum PAI harus memperhatikan equilibirium antara pribadi dan
masyarakat, dunia dan masyarakat, jasmani, akal dan rohani. d.
Kurikulum PAI harus memperhatikan unsur arti yang sangat luas. e.
Kurikulum PAI harus mempertimbangkan perbedaan yang sering terdapat di tengah masyarakat. Dinamika kebudayaan manusia harus tercermin dalam
kurikulum Pendidikan Agama Islam.
22
6. Tujuan Pendidikan Agama