Ditanya: Siapakah ya Rasulullah? Jawab Nabi: ialah orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya”
HR. Bukhari dan Muslim
Berdasarkan hadist tersebut di atas dapat dipahami bahwa hendaknya kita sebagai manusia saling menghormati sesama manusia agar tercipta suasana
ketenangan. Kewajiban menghormati tidak hanya kita memerlukan pertolongan dan bantuannya, atau karena ia telah menolong dan membantu kita melainkan kita hidup
berdampingan bersama mereka. Maka jelaslah sudah bagi kita, bahwa akhlak yang patut dan harus diperbuat
adalah yang sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Al-Hadist, sebagimana yang telah diaplikasikan oleh Rasulullah saw sebagai orang yang pertama kali merealisasikan
akhlak yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan orang yang menjadi teladan uswah dan ikutan qudwah bagi seluruh umatnya.
Dan sebagai manusia kita harus memiliki akhlak yang mulia dan dapat melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab.
3. Macam- Macam Akhlak
Ada dua penggolongan akhlak secara garis besar yaitu: Akhlak Mahmudah fadhilah
dan akhlak Mazmumah qobihah. Di samping istilah tersebut Imam Al-
Ghazali mengemukakan juga istilah “munjiyat” untuk akhlak mahmudah dan “muhlikhat”
untuk yang mazmumah. Yang dimaksud dengan akhlak mahmudah ialah segala macam sikap dan tingkah laku yang baik yang terpuji.
Sebaliknya segala macam sikap dan tingkah laku yang tercela disebut dengan akhlak Mazmumah. Akhlak mahmudah tentunya lahir oleh sifat-sifat mahmudah
yang terpendam dalam jiwa manusia, demikian pula akhlak mazmumah dilahirkan oleh sifat-sifat mazmumah. Oleh karena itu sebagaimana telah disebutkan terdahulu
bahwa sikap dan tingkah laku yang lahir adalah merupakan cermingambaran dari pada sifatkelakuan bathin.
Diantara perbuatan baik adalahpergaulan yang baik, perbuatan yang mulia, perkataan yang lembut, mendermakan kebaikan, memberi makan, menyebarkan
salam, mengunjungi orang muslim yang sakit baik yang berbuat terpuji maupun yang durhaka, mengantarkan jenazah orang muslim, bertetangga secara baik apakah
tetangga itu orang muslim maupun orang kafir, menghormati orang tua, memenuhi undangan makan dan mendo’akannya, memaafkan, mendamaikan di antara muslim,
bermurah hati, dermawan, memulai salam, menahan marah, dan memaafkan kesalahan manusia dan sebagainya. Jauhilah hal-hal yang dilarang dalam Islam
seperti bermain-main, berbuat kebatilan, nyanyian, alat musik, berdusta, menggunjing, kikir, bakhil, tamak, penipuan, pemalsuan, mengumpat, buruk
hubungan kekerabatan, memutuskan tali silaturrahmi, sombong, angkuh, bersikap
keji, dengki, hasad, meramal nasib, durhaka, bermusuhan dan berbuat zalim dan sebagainya.
27
Adapun akhlak atau sifat-sifat mahmudah sebagimana yang dikemukakan oleh para ahli ilmu akhlak, antara lain:
1. Al-Amanah setia, dapat dipercaya 11. Al-Wafa’ Menempati
2. Al-Sabru
sabar 12.
Al-Ikha’ persaudaraan
3. Al-Sidqu benar, jujur 13. Al-Ifafah memelihara diri
4. Ar-Rahmah
kasih sayang
14. Al-Islah
damai 5.
Al-Iqtisad hemat
15. Al-Haya’
malu 6. Al-Adl adil
16. Al-Ihsan berbuat baik 7. As-Sakha’u murah hati
17. As-Syajaah berani 8. Al-Afwu pemaaf
18. Al-Muru’ah berbudi tinggi 9. At-Ta’awun tolong menolong
19. Al-Quwwah
kuat 10. Al-Alifah disenangi
20. Dan lain sebagainya. Sedangkan yang termasuk akhlak mazmumah antara lain :
1. Al-Bakhl kikir 11. Al-Fawahisy dosa besar
27
Imam Abu Hamid Al-Ghazali, Mutiara Ihya Ulumuddin, Bandung: Mizan, 2000, h. 27
2. Al-Bukhtan dusta 12. Ar-Riba makan riba
3. Al-Khianah khianat 13. Al- kazbu dusta
4. Az-Zulmu aniaya 14. Al-Hiqdu dendam
5. Al-Hasd dengki 15. Al-Israf berlebih-lebihan
6. An-Namumah adu domba 16. Al-Makru penipuan
7. Al-Gibah mengumpat 17. As-Sirqah mencuri
8. Ar-Riya ingin dipuji 18. At-Tabzir boros
9. Al-Istikbar sombong 19. Al-Jubn pengecut
10. Al-Gaddab pemarah 20. Dan lain sebaginya.
4. Tujuan Akhlak