Karakteristik Interpersonal Intelligence Anak Usia prasekolah Faktor yang Mempengaruhi Interpersonal Intelligence

keterampilan berbicara afektif, keterampilan public speaking, dan keterampilan menulis secara efektif.

2.2.3 Karakteristik Interpersonal Intelligence Anak Usia prasekolah

Karakteristik kecerdasan interpersonal menurut Wicaksono 2015 adalah sebagai berikut: a. Belajar dengan sangat baik ketika berada didalam situasi yang membangun interaksi antara satu dengan yang lainnya. b. Timbul perasaan bahagia ketika banyak berhubungan dengan orang lain. c. Produktif dan berkembang dengan pesat ketika belajar secara kooperatif dan kolaboratif. d. Mulai tertarik dengan komunikasi jarak jauh teleconference, contoh video call dengan saudara yang ada diluar kota. e. Merasa senang mengikuti kegiatan keagamaan, misalnya sholat maghrib berjamaah di masjid. f. Sangat senang melihat acara di televisi yang menampilkan cerita dengan praktiknya. g. Sangat pandai bermain secara tim daripada bermain sendiri ketika bermain atau berolahraga. h. Merasa bosan ketika bermain sendiri. i. Melibatkan diri dalam aktivitas ekstrakurikuler, seperti sepak bola, menari, atau menyanyi. j. Peduli dan perhatian dengan keadaan sekitarnya, misalnya membantu teman yang terjatuh dari sepeda dan makan bersama dengan teman yang tidak membawa bekal makanan di sekolah.

2.2.4 Faktor yang Mempengaruhi Interpersonal Intelligence

Faktor yang mempengaruhi kecerdasan interpersonal menurut Papalia et all 2009 antara lain sebagai berikut: a. Faktor keluarga Pengaruh keluarga sangat kuat dimana pengalaman dalam keluarga memperkuat preferensi dan sikap yang berhubungan dengan jenis kelamin. Anak laki-laki cenderung lebih memperhatikan sosialisasi dalam permainan yang berhubungan dengan gender dibandingkan perempuan. Anak perempuan memiliki kebebasan yang lebih dibandingkan anak laki-laki dalam memilih mainan, pakaian, dan teman bermain. b. Faktor teman sebaya Pada usia prasekolah, pemilihan permainan lebih dipengaruhi oleh teman sebaya dan media dibandingkan oleh model yang anak-anak lihat di rumah. Namun, biasanya sikap orang tua dan teman sebaya bekerja saling melengkapi. Dalam hal ini, teman bukan sebagai pengaruh independen atau utama terhadap sosialisasi. c. Faktor budaya Kekuatan utama dari pendekatan sosialisasi adalah kedalaman dan keluasan berbagai macam proses yang diamatinya serta lingkup perbedaan individual. Contoh, ketika anak perempuan bermain di sebuah desa di Nepal menyentuh bajak yang digunakan kakak laki-lakinya, ia akan dimarahi. Hal ini menunjukkan bahwa anak perempuan dibatasi tindakannya dalam bermain dan bersosialisasi.

2.2.5 Dampak Positif dan Negatif Interpersonal Intelligence