2.3.7 Keuntungan Stimulus Bermain
Beberapa keuntungan stimulus bermain menurut Tedjasaputra 2008 antara lain sebagai berikut:
a. Orang tua dapat membina hubungan dengan anak Hal ini dikarenakan selama bermain, anak berada dalam suasana bebas
sehingga anak tidak merasa takut untuk bermain bersama. Hal ini sangat berguna untuk membantu anak membina hubungan dengan anak-anak yang
sulit menyesuaikan dirinya, namun dengan syarat suasana yang diciptakan tidak seperti dipaksakan. Kegiatan bermain tidak akan muncul apabila anak
merasa asing dengan lingkungannya. b. Sebagai bahan evaluasi atau penilaian
Saat bermain, perilaku yang ditampilkan oleh anak terlihat lebih murni dan tanpa dibuat-buat. Dengan bermain, anak mengkomunikasikan dirinya ke dunia
luar mengingat kemampuan berbicara anak tidak sebaik orang dewasa. c. Memantau kemajuan perkembangan anak
Hal ini dapat digunakan sebagai deteksi dini untuk menemukan adanya penyimpangan atau gangguan yang akan bertambah parah apabila dibiarkan
berlarut-larut. Melalui bermain, guru dan orang tua dapat menemukan hal yang tidak lazim pada perilaku anak. Apabila ditemukan kelainan, guru maupun
orang tua dapat melakukan penanganan lebih lanjut kepada ahlinya. d. Bermain sebagai media terapi
Bermain dapat digunakan sebagai media terapi karena selama bermain perilaku anak akan tampil secara alami dan bebas. Terapi ini dilakukan oleh orang yang
ahli dan tidak sembarangan.Contoh kasus bermasalah yang memerlukan terapi ini adalah anak yang agresif dan anak yang sulit bergaul atau kurang percaya
diri secara berlebihan sehingga menghambat perkembangannya. e. Bermain sebagai media intervensi
Bermain bisa digunakan untuk melatih kemampuan tertentu, melatih konsentrasi anak pada tugas tertentu, dan melatih keterampilan motorik kasar
anak. Kegiatan melatih kemampuan dasar terutama dilakukan pada anak usia prasekolah. Semua kegiatan ini dilakukan sambil bermain dan menggunakan
alat-alat tertentu sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak. Hal terpenting dari pelaksanaan intervensi ini adalah permainan harus menyenangkan dan
menarik minat anak sehingga anak melakukannya dengan perasaan senang dan tidak terpaksa.
2.3.8 Jenis Alat Permainan pada Anak Usia prasekolah