Karakteristik Bermain Fungsi Bermain pada Anak Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Aktivitas Bermain

terhadap berbagai sumber stress. Dengan bermain, anak belajar mengungkapkan isi hati dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya Riyadi Sukarmin, 2009.

2.3.2 Karakteristik Bermain

Karakteristik bermain menurut Monks et all 2006 adalah sebagai berikut: a. Permainan adalah hal yang dilakukan dengan bermain sesuatu. b. Ada sifat timbal balik dan interaksi dalam bermain. c. Permainan sifatnya berkembang, yaitu tidak statis namun dinamis karena proses ini dapat dicapai suatu klimaks dan memulai prosesnya lagi dari awal. d. Permainan ditandai oleh pergantian yang tidak dapat diramalkan lebih dahulu. e. Bermain harus memiliki ruang dan aturan main. f. Aturan permainan membatasi jenis permainan yang dilakukan.

2.3.3 Fungsi Bermain pada Anak

Fungsi bermain menurut Riyadi Sukarmin 2009 adalah sebagai berikut: a. Perkembangan sensorik – motorik Permainan akan membantu perkembangan gerak halus dan pergerakan kasar anak dengan cara memainkan suatu obyek yang membuat anak senang. b. Perkembangan kognitif Orang tua membantu mengenalkan benda-benda yang ada disekitar anak untuk memicu perkembangan bahasa anak. Misalnya, mengenalkan anak dengan warna. c. Kreatifitas Mengembangkan kreatifitas anak bisa dilakukan saat anak bermain sendiri dan bersama teman sebayanya. Misalnya, anak membuat bentuk rumah menggunakan balok. d. Perkembangan sosial Anak belajar berinteraksi dengaan orang lain dan mempelajari peran dalam kelompok dengan cara bermain bersama temannya. Bermain peran merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk memahami peran dalam kelompok. e. Kesadaran diri Anak akan sadar dengan kemampuan, kelemahan, dan tingkah lakunya sendiri terhadap orang lain ketika bermain. f. Perkembangan moral Perkembangan moral bisa didapatkan dari orang tua, guru, maupun temannya. g. Komunikasi Bermain menjadi alat komunikasi terutama pada anak yang masih belum dapat menyatakan perasaannya secara verbal. Misalnya, anak menutup mulutnya ketika tidak menyukai makanannya.

2.3.4 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Aktivitas Bermain

Guru maupun orang tua dapat menggunakan bermain sebagai alat untuk melakukan pengamatan dan penilaian atau evaluasi terhadap anak dengan hal yang perlu diperhatikan menurut Tedjasaputra 2008 adalah sebagai berikut: a. Keanekaragaman kegiatan bermain yang dilakukan anak. b. Cara anak memainkan mainan tersebut. c. Anak bermain sendiri atau bersama dengan temannya. d. Sikap anak saat bermain dengan temannya. e. Penerimaan teman-teman anak terhadap kehadirannya saat bermain bersama. f. Sikap anak yang ditunjukkan saat bermain dengan temannya digolongkan menjadi sikap pasif atau aktif. g. Sikap anak saat bermain, seperti mau menang sendiri, kerap mengalah, atau mau berbagi dengan temannya. h. Lama anak dalam menekuni mainannya. i. Perhatian anak selama bermain termasuk dalam anak yang tertuju pada hal yang sedang ia kerjakan atau mudah teralih pada hal-hal lain. j. Sikap anak ketika gagal atau mainannya rusak dengan meluapkan kemarahannya, menangis, atau merusak mainan anak lainnya. k. Anak senang bergaul atau sering menyendiri. l. Sikap anak dalam memperlihatkan ketekunan dan keuletan dalam menghadapi kesulitan dengan mainannya. m. Cara kerja anak termasuk dalam kategori teratur dan terencana atau serabutan sehingga mainannya tercecer kemana-mana. n. Mainan yang sedang disusun oleh anak mudah jatuh karena sering tersenggol. o. Anak menyelesaikan mainan sampai tuntas atau mudah teralih pada mainan atau kegiatan yang dilakukan oleh temannya. p. Anak suka merebut mainan temannya atau menunggu giliran.

2.3.5 Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain