c. Faktor budaya Kekuatan utama dari pendekatan sosialisasi adalah kedalaman dan keluasan
berbagai macam proses yang diamatinya serta lingkup perbedaan individual. Contoh, ketika anak perempuan bermain di sebuah desa di Nepal menyentuh
bajak yang digunakan kakak laki-lakinya, ia akan dimarahi. Hal ini menunjukkan bahwa anak perempuan dibatasi tindakannya dalam bermain dan
bersosialisasi.
2.2.5 Dampak Positif dan Negatif Interpersonal Intelligence
Interpersonal intelligence yang dapat dipenuhi oleh anak akan memberikan dampak positif pada dirinya. Dampak positif dari anak yang memiliki
interpersonal intelligence baik adalah: 1 anak akan cepat tanggap terhadap suasana hati, perangai, niat, dan hasrat sesama; 2 memiliki rasa saling
menyayangi dan tanggung jawab sosial yang besar; dan 3 melihat dunia dari sudut pandang orang lain Naisaban, 2004. Selain itu, anak dengan kecerdasan
interpersonal juga peka terhadap perasaan, motivasi, dan keadaan mental seseorang Gunawan, 2011. Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi
akan memiliki harga diri yang tinggi dalam pergaulan dan mampu mengatasi masalah hidup Gardner, 2003.
Anak-anak yang gagal dalam mengembangkan kecerdasan interpersonalnya akan mengalami banyak hambatan dalam dunia sosialnya. Anak akan merasa
mudah tersisihkan secara sosial. Anak merasa mudah malu sehingga anak merasa kesepian, rendah diri, membentuk anak menjadi pribadi yang introvert, tidak
ramah pada orang lain, sampai stres sehingga anak mudah depresi dan merasa hidupnya tidak bermakna Safaria, 2005.
2.2.6 Hubungan Interpersonal Intelligence dengan Interaksi Sosial,
Perkembangan Sosial, Personal Intelligence, dan Kematangan Sosial
Kecerdasan interpersonal memiliki keterkaitan dengan interaksi sosial, perkembangan sosial, dan kematangan sosial. Interaksi sosial terjadi karena
adanya kontak sosial dan komunikasi sosial. Proses interaksi sosial yang terjadi didalam masyarakat bersumber dari faktor imitasi, sugesti, simpati, identifikasi,
dan empati Liliweri, 2005. Perkembangan sosial akan menekankan perhatiannya kepada pertumbuhan yang progresif. Seorang individu yang lebih besar tidak
bersifat statis dalam pergaulannya karena dirangsang oleh lingkungan sosial, adat istiadat, dan kebiasan kelompok Zulkifli, 2009. Personal intelligence adalah
kemampuan untuk mengenali kepribadiannya serta mampu menggunakannya sebagai informasi untuk berinteraksi dengan orang lain Mayer, 2014.
Kematangan sosial adalah kemampuan perilaku sebagai kinerja yang menunjukkan kemampuan berpartisipasi dalam lingkungan yang ditunjukkan,
seperti mampu bersikap empati dan simpati serta bersikap sesuai norma yang ada di lingkungannya Prihaningsih, 2006.
2.2.7 Pengukuran Interpersonal Intelligence