pendekatan kualitatif, karena dalam metode ini tidak cukup hanya mengamati data yang di peroleh dari hasil pengamatan atau yang terlihat serta terucap. Jadi peneliti ini
akan mengetahui apa yang dibalik fenomena didalamnya. Dengan informasi dari informanlah kemudian diamati dengan seksama dan sungguh-sungguh, kemudian
ditafsirkan dan dianalisa. Melalui pendekatan kualitatif ini nantinya akan diperoleh data yang mendalam
serta memperoleh data yang terkandung dibalik fenomena tampak tranferbility. Selain itu, supaya penelitian ini mampu mendeskripsikan keadaan atau fenomena
social yang sebenarnya naturalistik dilapangan. Salah satu alasan penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif, karena dalam penelitian ini tidak cukup hanya
mengamati data yang diperoleh dari hasil pengamatan atau yang terlihat serta terucap, jadi penelitian ini akan mengurai apa yang terdapat dibalik fenomena, walaupun
terkadang sulit untuk memperoleh dan memahami nilai yang terkandung didalamnya. Dengan informasi dari informanlah kemudian diamati dengan seksama dan sungguh-
sunguh, kemudian ditafsirkan dan dianalisis sehingga dapat memberikan gambaran secara detail, tentang program dialog solutif dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Jember.
3.2 Jenis Penelitian
Searah pada tujuan penelitian maka jenis penelitian yang menjadi acuan dalam penulisan ini adalah deskriptif sesuai dengan fokus penelitian karena berusaha
mengambarkan fenomena sosial secara terperinci dari program dialog solutif dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jember.
Penelitian deskriptif menurut Neuman 2006:35 “Descriptive research present a picture of spesific details of situation, social setting or relationship. The outcome of
a descriptive study is a detailed picture of the subject” penelitian deskriptif memberikan gambaran yang terperinci tentang suatu situasi sosial, setting sosial atau
hubungan sosial. Hasil dari studi deskriptif adalah gambaran subjek secara detail
Searah dengan pendapat tersebut,Bungin 2007:68 menjelaskan bahwa penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, meringkaskan
berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada dimasyarakat yang menjadi objek penelitian, dan merupaya menarik realitas itu
kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tertentu. Dalam konteks penelitian ini, pendekatan
kualitatif deskriptif akan mendiskripsikan program dialog solutif dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jember, dalam hal ini menjelaskan,
memaparkan, menggambarkan tentang implementasi program dialog solutif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jember, faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan program dialog solutif dan dampak dari program dialog solutif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jember.
3.3 Penentuan Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi penelitian merupakan hal yang penting, untuk memperoleh dan mempermudah dalam mencari data yang diperlukan serta untuk memperjelas
fokus penelitian atau permasalahan yang akan diteliti. Sebagaimana diketahui bahwa pelaksanaan program dialog solutif mempunyai
dua kegiatan yaitu bedah potensi desa dan temu karya rakyat. untuk kegiatan bedah potensi desa mulai dilaksanakan tanggal 21 Februari 2006 sampai pada tanggal 23
Agustus 2008. Untuk kegiatan temu karya rakyat dilakukan mulai tanggal 22 Januari 2009 tapi pada tahun 2011 pernah berhenti kemudian pada tahun 2012. Kemudian
pada tahun 2013 sampai pada tahun 2015 kembali dilakukan kegiatan bedah potesi Desa.
Dengan keberhasilan program ini dapat dirasakan masyarakat berupa pembangunan berupa sarana prasarana dan peningkatan kesejateraan masyarakat. Hal
ini juga didukung oleh hasil observasi awal yang dilakukan terkait dengan kajian dalam penelitian ini bahwa akan menjelaskan tentang program dialog solutif
diketahui bahwa implementorpelaksana program ini ada pada bagian HUMAS
Hubungan Masyarakat pemerintah Kabupaten Jember. Karenanya proses penelitian ini juga akan berinteraksi dengan pihak Humas Pemkab disamping juga dengan
penentu kebijakan Pemkab Jember Bupati Jember serta SKPD. Sehingga dengan mendeskripsikan hal tersebut maka lokasi penelitian ini, terkait dengan program
dialog solutif baik implementasi, faktor yang menghambat dan faktor pendorong serta dampak program ditetapkan di wilayah Kabupaten Jember.
3.4 Teknik Penentuan Informan