Teknik Penentuan Informan IMPLEMENTASI PROGRAM DIALOG SOLUTIF DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Deskriptif Di Kabupaten Jember

Hubungan Masyarakat pemerintah Kabupaten Jember. Karenanya proses penelitian ini juga akan berinteraksi dengan pihak Humas Pemkab disamping juga dengan penentu kebijakan Pemkab Jember Bupati Jember serta SKPD. Sehingga dengan mendeskripsikan hal tersebut maka lokasi penelitian ini, terkait dengan program dialog solutif baik implementasi, faktor yang menghambat dan faktor pendorong serta dampak program ditetapkan di wilayah Kabupaten Jember.

3.4 Teknik Penentuan Informan

Selanjutnya informan dalam penelitian ini mempunyai peranan yang sangat penting. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi lokasi sehingga informan ini harus mempunyai banyak pengetahuan tentang obyek penelitian dan terlibat langsung dalam kejadian itu sehingga apabila penulis bertanya tentang suatu keadaan, peristiwa atau kejadian maka penulis mendapatkan data yang valid. Hal ini sesuai apa yang diutarakan oleh Moleong 2007:90, “Informan adalah orang yang mengetahui tentang suatu kejadian atau peristiwa di lapangan dan terlibat langsung dalam kejadian itu sehingga apabila peneliti bertanya tentang suatu keadaan, peristiwa atau kejadian maka peneliti mendapatkan data yang jelas.” . Untuk menentukan informan salah satunya dapat dilakukan dengan melalui keterangan orang yang berwenang dan dipandang paling banyak mengetahui terhadap masalah yang dikaji, baik secara formal maupun informal. Maka penulis sajikan theoretical sampling dengan bentuk yang sederhana seperti tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Theoritical Sampling Informasi Yang Didapat InformanBold - Implementasi program, - Faktor yang mendukung dan menghambat, - Dampak program dialog solutif dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jember Pelaksana Program Pemerintah Kabupaten Jember Penerima Program Masyarakat Kabupaten Jember beneficaries Sumber : data diolah peneliti 2015 Dalam penetuan informan ini peneliti menggunakan metode teknik bola salju snowball, sebagaimana menurut Moleong 2007:166 “teknik bola salju adalah suatu teknik yang dimulai dari suatu awal menjadi semakin lama semakin banyak dan senatiasa menggelinding dan mencair sesuai dengan situasi kondisi dan kebutuhan penulis.” Penentuan informan menggunakan snowball sampling karena awalnya peneliti cuma menggetahui koordinator program dialog solutif. Setelah itu peneliti dikasih tahu kalau pelaksana program dialog solutif itu bukan cuma SKPD Bagian Hubungan Masyarakat Humas Pemda saja, tetapi semua istansi-istansi dan dinas-dinas juga harus ada perwakilannya ketika pada waktu pelaksanaan program dialog solutif berlangsung. Jadi penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data yang diperlukan. Selanjutnya, berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari sampelnya tersebut, peneliti akan menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Sehingga dalam penentuan informan penulis menggunakan teknik tersebut karena data bersifat menyebar. Perlu ditegaskan pula, metode penentuan informan menggunakan snowball sampling dimaksudkan untuk menjaring sebanyak mungkin informasi dan menggali informasi dari berbagai sumber. Proses awal peneliti menentukan informan kunci key informan dalam penelitian ini adalah dengan menemui ZA yang merupakan kepala bagian Humas. Pada pertemuan tersebut peneliti memberitahukan tujuan dan maksud peneliti dalam membutuhkan seseorang sebagai informan pokok yang terlibat kegiatan dialog solutif. Disebut dengan sumber utama atau informan karena dianggap dapat menyampaikan informasi mendalam tentang kegiatan dialog solutif, yang sangat dibutuhkan dalam penelitian ini. Sedangkan informan adalah orang yang dianggap dapat menambahkan informasi yang diperlukan oleh peneliti, serta mengetahui tentang kegiatan dialog solutif. Dari ulasan informan di atas, maka penulis sajikan sosiogram sebagai alur dalam penentuan informan penelitian, seperti di bawah ini: Gambar 3.1 Sosiogram Informan Penelitian Sumber : data diolah peneliti 2015 Keterangan : ZA : Informan Awal, Pelaksana Program IT : Informan Kunci, Pelaksana Program A : Pelaksana Program BI : Pelaksana Program ZA IT BI A AM PM RS S JS M MN IS AM : Pelaksana Program JS : Pelaksana Program PM : Pelaksana Program RS : Pelaksana Program S : Pelaksana Program M : Penerima Program IS : Penerima Program MN : Penerima Program Berdasarkan data sosiogram di atas, penulis menentukan informan ZA sebagai informan kunci dalam mencari data penelitian ini maka beliau menyarankan untuk menemui informan IT.Setelah menemui informan IT, informan menyarankan agar segera menemui informan A, BI, AM, PM, RS, S dan JS. Selanjutnya informan IT juga memberi saran untuk menemui informan M dalam mengkroscek data yang diperlukan penulis. Selanjutnya informan M memberikan jalan untuk menemui informan IS dan MN dalam mengkroscek data yang dibutuhkan penulis. sehingga data yang dibutuhkan penulis bisa valid dan bisa dipertanggung-jawabkan. Berdasarkan karekteristik yang telah ditentukan, untuk penentuan informan maka informan yang sesuai dengan kategori tersebut ada 12 orang yang terdiri dari pelaksana dan penerima program dialog solutif.seperti tabel di bawah ini; Tabel : 3.2 Profil Informan No Nama JK Pekerjaan Kedudukan Lama Menjabat 1 ZA L PNS Kepala Bagian Humas 1 Thn 1 Bulan 2 IT L PNS Sub Bagian Kelembagaan 3 Thn 2 Bulan 3 BI L PNS Subbag Dokumentasi dan Informasi 5 Tahun 4 A L PNS Subbag Kerjasama Media 2 Tahun 5 JS L PNS Kepala Bagian Kebersihan PJU 5 Tahun 6 S L PNS Sekertaris 10 Tahun 7 AM L PNS Sekertaris 1 Tahun 8 RS P PNS Kabit Kependudukan 3 Thn 3 Bulan 9 PM L PNS Kabit Pencatatan Sipil 1 Tahun 10 M L Perangkat Kepala Desa 2 Priode Desa 11 MN L Wiraswasta Tokoh Pemuda - 12 S L Wiraswasta Tokoh Masyarakat - Sumber: diolah penulis 2015

3.5 Teknik Pengumpulan Data