aspirasi. Dalam kegiatan Bedah Potensi Desa dan Temu Karya Rakyat. Dalam pelaksanaan program tersebut diikuti oleh Pemerintah Dan Masyarakat Se-
Kabupaten Jember.
2.4 Peran Pelaku Perubahan Agent Of Change Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat
Peran pelaku perubahan dalam upaya pemberdayaan masyarakat juga dapat dilihat dalam kaitan dengan para peran pelaku perubahan dalam dikursuskan
komunitas. Peran dan Ketrampilan Memfasilitasi menurut Ife 2012:558 Berbagai peran praktik yang dikelompokan sebagai peran memfasilitasi adalah yang berkaitan
dengan stimulasi dan penunjangan pengembangan masyarakat. Sang pengkerja masyarakat dapat memakai beragam teknik untuk memudahkan sebuah proses, secara
efektif menjadi alat yang mempercepat aksi dan membantu kelancaran proses. Dalam kaegori ini, sejumlah peran spesifik ditemukan. Hal tersebut adalah animasi
semangatsosial, mediasi dan negosiasi, dukungan membangun konsensus, fasilitasi kelompok, pemaanfaatan berbagai ketrampilan dan sumber daya mengatur pada
komunikasi personal. Peran perubah disini bukan hanya pemerintah tapi juga masyarakat. Karena
juga Ada komunikasi aktif dari mayarakat. Ketika pemerintah memberikan program pro rakyat masyarakat langsung dapat merespon. Didalam program dialog solutif
pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan keinginan masyarakat,
maka dukungan masyarakat akan tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jadi pemerintah dan masyarakat sama-sama berperan
dalam program dialog solutif.
2.5 Program Pembangunan Berbasis Partispasi Masyarakat
Pada dasarnya pembangunan desa merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini masyarakat menjadi sasaran sekaligus
pelaku pembangunan. Keterlibatan masyarakat pada setiap tahapan pembangunan di desa, merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan. Kegagalan berbagai
program pembangunan perdesaan di masa lalu adalah disebabkan antara lain karena penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program-program pembangunan tidak
melibatkan masyarakat. Pembangunan masyarakat desa yang sekarang disebut juga dengan nama
pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan serupa dan setara dengan konsep pengembangan masyarakat community development atau CD . Menurut Schilippe
dalam buku Adi 2011:204 pada mulanya teori tentang pembangunan masyarakat desa ini tidak ada. Perkembangan teori pembangunan desa itu dimulai dari praktik,
yaitu dari kebutuhan yang dirasakan di dalam masyrakat terutama pada situasi sosial yang dihadapi di dalam negara-negara yang menghadapi perubahan sosial yang cepat.
yaitu: Secara teoritis agar suatu desa berkembang dengan baik maka terdapat
tiga unsur yang merupakan suatu kesatuan yaitu: 1. Desa dalam bentuk wadah 2. Masyarakat desa dan 3. Pemerintah desa.
Masyarakat adalah penduduk yang merupakan kesatuan masyarakat yang tinggal pada unit pemerintah yang terendah langsung dibawah
camat. Sementara itu pemerintah desa adalah kegiatan dalam rangka penyelengaraan pemerintah yang dilaksanakan oleh organisasi
pemerintah yang terendah langsung dibawah kepala desa”.
Program-program pemerintah berbasis masyarakat yang telah berjalan memiliki kemasan yaitu mengedepankan partisipasi masyarakat baik itu dalam bentuk
kelembagaan lokal yang sudah ada. Program berbasis masyarakat harus menfokus pada pemenuhan kebutuhan utama masyarakat, serta benar-benar memberikan solusi
atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. Program berbasis masyarakat merupakan program yang tidak hanya menfokus kebutuhan jangka pendek, namun
lebih dari itu, harus berorientasi untuk jangka panjang dan hasil-hasil yang dicapai serta semua elemen yang mendukung untuk pengembangan program yang telah
dilaksanakan.
Masyarakat bukan sekedar penerima manfaat kebijakan pemerintah, tetapi sebagai aktor atau subyek yang aktif dalam menentukan kebijakan. Program dialog
solutif merupakan kegiatan yang mempertemukan antara masyarakat dan SKPD Jember dalam menyerap asirasi untuk pembangunan Kabupaten Jember. Dalam
kegiatan tersebut partisipasi masyarkat merupakan hal yang utama dalam program dialog solutif ini untuk berjalanya program tersebut.
2.6 Konsep Implementasi Program