Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Melalui Pembanguan

2.3 Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Melalui Pembanguan

Kesejahteraan sosial dijelaskan didalam dalam UU Kesejahteraan sosial yang baru tahun 2009 pasal 1 yang berbunyi “kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”. dalam Suud, 2006:4-5 yang mendefinisikan: “Kesejahteraan sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan- kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila”. Dalam pengertian yang lebih luas, Persatuan Bangsa-Bangsa PBB misalnya telah lama mengatur masalah ini sebagai salah satu bidang kegiatan masyarakat internasional. Suharto 2005:1 menyatakan bahwa: “PBB memberi batasan kesejahteraan sosial sebagai kegiatan-kegiatan yang terorganisasi yang bertujuan untuk membantu individu atau masyarakat guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kepentingan keluarga dan masyarakat. Dengan demikian, kesejahteraan sosial memiliki beberapa makna yang relatif berbeda, meskipun substansinya tetap sama. Menurut Suharto 2005:2 kesejahteraan sosial pada intinya mencakup tiga konsepsi yaitu: 1. Kondisi kehidupan atau keadaan sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhan- kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial. 2. Institusi, area atau bidang kegiatan yang melibatkan lembaga kesejahteraan sosial dan berbagai profesi kemanusiaan yang menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial dan pelayanan sosial. 3. Aktivitas, yakni suatu kegiatan-kegiatan atau usaha yang terorganisir untuk mencapai kondisi sejahtera. Kesejahteraan sosial dapat juga didefinisikan sebagai arena atau domain utama tempat berkiprahnya pekerja sosial. Pengertian kesejahteraan sosial juga menunjuk pada segenap aktivitas pengorganisasian dan pendistribusian pelayanan sosial bagi kelompok masyarakat, terutama kelompok yang kurang beruntung disadvantaged groups. Pengertian kesejahteraan sosial sebagai suatu aktivitas yang biasa disebut sebagai usaha kesejahteraan sosial yang di Indonesia dikenal dengan nama pembangunan kesejahteraan sosial PKS. Suharto 2005:4 menyatakan bahwa: “Pembangunan kesejahteraan sosial adalah usaha yang terencana dan melembaga yang meliputi berbagai bentuk intervensi sosial dan pelayanan sosial untuk memenuhi kebutuhan manusia, mencegah dan mengatasi masalah sosial, serta memperkuat institusi-institusi sosial”. Pembangunan kesejahteraan sosial mengacu pada program, pelayanan dan berbagai kegiatan yang berusaha menjawab kebutuhan ataupun masalah yang dihadapi anggota masyarakat. Sehingga yang dimaksud dengan kesejahteraan sosial dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyerap asprasi masyarakat pada program dialog solutif untuk pembangunan daerah. Program dialog solutif adalah program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui serap aspirasi dengan kegiatan Bedah Potensi Desa dan kegiatan Temu Karya Rakyat. Dalam kegiatan tersebut melibatkan pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan pembangunan daerah dengan tujuan; 1. Meningkatkan kesadaran, partisipasi dan tanggung jawab masyarakat dalam kegiatan pembangunan sebagai sasaran, pelaksana dan pelaku pembangunan. 2. Meningkatkan kualitas kinerja aparatur birokrasi Pamong Praja serta menciptakan suasana kompetitif bagi para pelaku pembangunan dalam rangka membangun masyarakat yang sejahtera, religius dan bermartabat. 3. Meningkatkan pengelolahan gerakan PKK yang sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat setempat. Pelaksanaan program dialog solutif ini adalah untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat dan meningkatkan pembagunan daerah dengan melalui serap aspirasi. Dalam kegiatan Bedah Potensi Desa dan Temu Karya Rakyat. Dalam pelaksanaan program tersebut diikuti oleh Pemerintah Dan Masyarakat Se- Kabupaten Jember.

2.4 Peran Pelaku Perubahan Agent Of Change Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat