b. Misi
1.Pemberdayaan Ormas, Orsospol, LSM; 2.Pemberdayaan kelompok miskin dan ekonomi daerah;
3.Mewujudkan kehidupan sosial budaya yang berdaya tahan; 4.Penjamin kepastian hukum;
5.Mewujudkan aparatur daerah yang profesional. Dalam program dialog solutif ini langsung dengan masyarakat yang digagas
oleh Bupati MZA Djalal itu, dinilai sebagai upaya jemput bola dari Pemkab untuk menyerap aspirasi dengan mendengar langsung keluhan dari masyarakat. Keluhan
tersebut tidak sedikit yang ditindak lanjuti oleh Pemkab Jember sebagai bagian dari pembangunan daerah sesuai Visi dan Misi Pemkab Jember guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat seperti permasalahan infra struktur jalan, penerangan jalan umum, pertanian, pengairan, pendidikan, maupun pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Bersarkan pada dokumentasi menunjukkan bahwa penerima manfaat dari
program ini adalah seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Jember untuk menyalurkan aspirasi secara langsung dan mensukseskan kegiatan pembangunan.
Pernyataan dari Informan IT dikuatkan oleh Informan ZA yang mengungkapkan bahwa;
“Kita bisa menyerap informasi dan aspirasi dari masyarakat secara cepat. Jadi otomatis pembangunan akan berjalan dengan cepat dan
tepat sasaran”.IT Maret 2015
“Gambaran pelaksanaan itu serap asiprasi, kalau cuma hanya bergantung Musrembang itu keterwakilan masyarakat kan cuma
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat LPM jadi ini diharapkan munculnya dari semua elemen baik itu, dari tokoh agama, tokoh
pemuda, tokoh masyarakat, RTRW dan Tim Penggerak PPK mulai tingkat Desa dan kecamatan itu berkumpul, Pak Bupati didampingi
oleh Muspida, Muspika semua bersama SKBD terkait ini
mendengar langsung apa sih keinginan masyarakat, kalau kebutuhan itu sudah harus ada dan selaku SKPDSatuan Kerja Pemerintah
Daerah telah mendengar langsung sehingga bisa merealisasikan
ketika anggaran di tahun ini sudah ada. Tapi ketika tidak ada baru anggaran untuk tahun berikutnya atau di masukkan pengajuan
Anggaran Pemerintah Daerah APBD. Gambaran-nya seperti itu, jadi Pak Bupati ingin mengetahui secara langsung, ingin bertatap muka,
sekaligus silaturahmi, dengan masyarakat Desa dan ingin berbicara langsung apa aspirasi-aspirasi yang muncul dimasyarakat. Termasuk
keberhasilan-keberhasilan juga disitu mengadung unsur publikasikan terkait dengan apa-apa yang telah dihasilkan dialog solutif tidak
hanya dialog suara tapi ada ruang-ruang pameran etalase. Jadi potensi-potensi unggulan di wilayah disekitar bisa terekspos,
misalnya di wilayah utara ada setral batik di Sumberjambe, kalau di balung ada industry kreatif jadi bisa di siarkan langung lewat
media”.ZA Maret 2015
Berdasarkan informan IT diatas bahwa pelaksanaan program dialog solutif ini bertujuan untuk menjaring aspirasi yang ada di masyarakat, jadi otomatis
pembangunan akan berjalan dengan cepat dan tepat sasaran. Dalam keterangan Informan ZA diatas juga di sebutkan alasan kenapa harus mendengar aspirasi
masyarakat secara langsung, tidak hanya tergantung pada Musrembang yang dianggap kurang mewakili seluruh aspirasi masyarakat. Pada dasarnya pembangunan
Desa merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Dalam hal ini masyarakat menjadi sasaran sekaligus pelaku pembangunan. Keterlibatan
masyarakat pada setiap tahapan pembangunan di Desa, merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan. Kegagalan berbagai program pembangunan perDesaan di
masa lalu adalah disebabkan antara lain karena penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program-program pembangunan tidak melibatkan masyarakat. Program ini juga
bertujuan sebagai wahana silaturahmi antara pihak pemerintah dan masyarakat. Bupati ingin mendekatkan diri pada masyarakat, supaya masyarakat bisa menanyakan
dan menyampaikan permasalahan yang ada di masyarakat. Dalam program dialog solutif ini partisipasi masyarakat sanggat di utamakan seperti yang diungkapkan oleh
informan BI sebagai berikut; “Partisipasi masyarakat dalam program dialog solutif ini sanggat
penting untuk mendukung terselenggaranya program. Karena program ini merupakan forum antara pihak pemerintah dan
masyarakat Kabupaten Jember. Wujud dari partisipasi masyarakat bisa berupa pendapat atau ide, barang atau alat dan tenaga.
BI Maret 2015
Berdasarkan informan BI diatas bahwa Partisipasi masyarakat berupa pendapat atau ide, barang atau alat dan tenaga. Dalam pelaksanaan program dialog solutif
masyarakat bisa menyampaikan pendapat atau ide berupa permasalahan atau solusi mengenai tentang pembagunan yang ada didaerahnya. alat atau barang yang berasal
dari masyarakat dapat digunakan untuk mendukung pelaksanaan program seperti sound sistem, tenda dan alas tempat duduk. Hal ini sesuai dengan teori partisipasi
masyarakat Menurut Rusidi dalam Siregar 2001:21 di bab 2 hal 13 mengatakan ada empat dimensi dalam berpartisipasi:
1. Sumbangan pikiran ide atau gagasan 2. Sumbangan materi dana, barang dan alat
3. Sumbangan tenaga bekerja atau memberi kerja 4. Memanfaatkan dan melaksanakan pelayanan pembangunan.
4.1.3 Karakteristik Informan
Karakteristik Informan adalah identitas yang dimiliki oleh masing-masing informan. Tujuan dari bab ini adalah untuk mengetahui siapa yang menjadi informan
di dalam suatu penelitian guna mengetahui latar belakang informan. Penyajian karakteristik dan latar belakang informan diharapkan dapat membantu penulis dalam
menjelaskan dan menggambarkan tentang Implementasi Program Dialog Solutif Dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Jember.
Untuk menjawab pertanyaan peneliti maka dilakukan in dept interview yang bertujuan menggali lebih dalam terkait fenomena yang akan diangkat diangkat dalam
kajian ini. Informan yang akan dipilih dengan menggunakan Snowball Sampling. Berikut ini profil informan;
Tabel 4.3 Karakteristik Informan Penelitian
No Nama JK Usia
Pekerjaan Jabatan
Istansi
1 ZA
L 48
PNS Kepala Bagian Humas
HUMAS 2
IT L
39 PNS
Sub Bagian Kelembagaan HUMAS
3 BI
L 42
PNS Subag Dokumentasi Informasi
HUMAS 4
A L
30 PNS
Subag Kerjasama Media HUMAS
5 JS
L 35
PNS Kepala Bagian KebersihanPJU
PU Cipta Karya 6
S L
46 PNS
Sekertaris BAPEMAS 7
AM L
32 PNS
Sekertaris DISPRINDAG
8 RS
P 42
PNS Kabit Kependudukan
DISPENDUK 9
PM L
49 PNS
Kabit Pencatatan Sipil DISPENDUK
10 M
L 39
Perangkat Desa
Kepala Desa Balai Desa
11 IS
L 40
Wiraswasta Tokoh Masyarakat
- 12
MN L
24 Wiraswasta
Tokoh Pemuda -
Sumber: data primer, 2015 Pada saat pelaksanaaan program dialog solutif ZA sebagai ketua pelaksana
yang bertugas merencanakan, menggkoordinasikan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi dan bertanggung jawab secara umum atas pelaksana kegiatan. IT
sebagai sekertaris bertugas membantu pelaksanaan tugas dilapangan dan administrasi serta melaporkan hasil kegiatan. BI dan A sebagai anggota yang mempunyai tugas
membantu mempersiapkan pelaksanaan kegiatan di lapangan dan administrasi guna memperlancar terselengaranya kegiatan, membantu secara teknis di lapangan pada
saat pelaksanaan kegiatan sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar, dan membantu administrasi pembuatan laporan hasil pelaksanaan kegiatan. JS, S,
AM, RS, dan PM adalah perwakilan dari dinas-dinas dan istansi-istansi yang menjawab pertanyaan dari masyarakat menggenai program yang ada di istansi
masing-masing. M, IS, dan MN adalah perwakilan dari masyarakat yang pernah ikut berpartisipasi dalam kegiatan dialog solutif.
4.2 Implementasi Program Dialog Solutif Dalam Rangka Peningkatan