Pelaksanaan Actuating Analisis POAC Dalam Aplikasi Sistem Manajemen Masjid Raya Pondok

Indah memberikan wewenang kepada masing-masing kepala divisi untuk menjalankan aktivitasnya sesuai dengan pembagian kerja yang telah diatur. b. Membimbing Directing Setelah pimpinan melakukan arahan kepada bawahannya dalam melakukan aktifitas dakwahnya, pimpinan juga perlu membimbing dan menjuruskan ke arah pencapaian tujuan dakwah yang telah direncanakan. Jelas bahwa membimbing adalah merupakan tindakan pimpinan yang dapat menjamin terlaksananya tugas-tugas dakwah sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan ketentuan- ketentuan lain yang telah digariskan sehingga apa yang menjadi tujuan dan sasaran dakwah dapat dicapai dengan efektif dan efisien. c. Komunikasi Communication Komunikasi sebagai tukar pikiran atau informasi agar terjalin adanya saling pengertian. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan perlu adanya komunikasi yang efektif sehingga dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dakwahnya dapat berjalan secara efektif, sehingga pengurus dapat beraktivitas sesuai tugas dan tanggung jawabnya. d. Motivasi Motivasi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam suatu organisasi. Perencanaan dan struktur organisasi yang baik belum menjamin bahwa tugas-tugas yang ditetapkan pasti berjalan dengan lancar. Semua itu tergantung pada tanggung jawab dari pengawasan manajemen serta para anggotanya. Bagi para anggota, untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik dipengaruhi oleh cara manager dalam memberikan perintah. Keberhasilan yang maksimal akan dapat dicapai apabila para manager mampu memberi dorongan atau motivasi pada para pegawai atau karyawannya. 7

4. Pengawasan Controlling

Setelah melakukan perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan maka perlu melakukan pengawasan dan evaluasi. Pengawasan merupakan proses mengukur dan menilai tingkat efektifitas kerja personil dan tingkat efisiensi penggunaan sarana kerja dalam memberikan kontribusi dalam pencapaian organisasi. Ada 4 tahapan yang dilakukan Masjid Raya Pondok Indah dalam melakukan pengawasannya yaitu: 1. Menetapkan standar prestasi kerja Bentuk standar dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu : a. Standar Kualitas Standar ukur kualitas meliputi kemampuan para pengurus Masjid Raya Pondok Indah dalam memahami dan melaksanakan tugas- tugasnya dengan baik. b. Standar Kuantitas Standar ukur kuantitas meliputi sejauhmana para pengurus Masjid Raya Pondok Indah bisa memberdayakan masyarakat sekitar 7 Syamsul Marlin, M. Ag. Kepala Kantor Masjid Raya Pondok Indah, Wawancara Pribadi, Rabu, 13 Juli 2011 untuk menjadikan masjid sebagai pusat kajian islam sehingga segala kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. c. Kedisiplinan Standar ukur kedisiplinan meliputi bagaimana para pengurus Masjid Raya Pondok Indah bisa mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. 2. Melakukan pengukuran prestasi kerja Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi prestasi kerja terhadap standar yang telah ditentukan. 3. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar Setelah dua proses sebelumnya dilalui, yang perlu dilakukan dalam langkah ini adalah membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan sehingga pimpinan dapat menilai apakah kinerja yang dilakukan sudah berjalan dengan baik dan terkendali atau belum. 4. Mengambil tindakan korektif Proses pengawasan tidak sempurna jika tidak ada tindakan untuk membetulkan atas penyimpangan yang terjadi. 8

C. Hambatan atau Kendala yang Dihadapi Masjid Raya Pondok Indah

dalam Upaya Meningkatkan Aktivitas Keagamaan Hambatan yang terjadi di Masjid Raya Pondok Indah sampai saat ini secara internal tidak ada, namun secara eksternal hambatan yang dialami 8 Syamsul Marlin, M. Ag. Kepala Kantor Masjid Raya Pondok Indah, Wawancara Pribadi, Rabu, 13 Juli 2011