Sistem Manajemen Masjid Raya Pondok Indah

kharisma dari bawahan atau pengikutnya, sehingga para pengikut menganggap pemimpinnya itulah yang paling baik, paling pintar, dan paling benar. 1 2. Manajemen Tertutup Closed Management Dalam manajemen tertutup, manager tidak memberitahukan atau menginformasikan keadaan perusahaan kepada para bawahannya walaupun dalam batas-batas tertentu saja. Keputusan-keputusan diambilnya tanpa melibatkan partisipasi para bawahannya dalam proses pengambilan keputusan tersebut. 2 3. Manajemen Terbuka Open Management Dalam manajemen terbuka, manager atasan banyak menginformasikan keadaan rahasia perusahaan kepada para bawahannya, sehingga bawahan dalam batas-batas tertentu mengetahui keadaan perusahaan organisasi. Dan semakin tinggi kedudukan bawahan maka semakin banyak ia mengetahui rahasia perusahaan organisasi, tetapi top manager rahasia jabatan selalu dipegang teguh oleh manager atasan. Sebelum mengambil keputusan, seorang manager terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada para bawahannya untuk mengemukakan saran-saran dan pendapat-pendapatnya. Tegasnya, manager mengajak para bawahan untuk ikut berpartisipasi dalam 1 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen : Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2005, Cet. Ke-4, h. 26. 2 Ibid., h. 27. memecahkan masalah-masalah yang dihadapi tetapi keputusan terakhir tetap berada di tangan seorang manager. 3 4. Manajemen Demokrasi Democratic Management. Pelaksanaan manajemen demokrasi hampir sama dengan manajemen terbuka, khususnya dalam proses pengambilan keputusan, dimana para anggotabawahan diajak dan diikutsertakan berpartisipasi memberikan saran-saran, pemikiran-pemikiran, dan cara-cara pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Perbedaannya terletak pada manajemen demokrasi hanya dapat dilakukan dalam suatu organisasi jika setiap anggotanya mempunyai hak suara yang sama, seperti MPR, DPR, koperasi, dan lainnya. Sedangkan manajemen terbuka dapat dilaksanakan dalam organisasiperusahaan. Lalu dalam manajemen demokrasi setiap anggota ikut menetapkan keputusan berdasarkan suara terbanyak sedangkan dalam manajemen terbuka keputusan hanya ditetapkan oleh manager pimpinan saja, jadi bawahan tidak ikut dalam menetapkan keputusan. 4 Dalam hal ini, Masjid Raya Pondok Indah menggunakan sistem manajemen terbuka dimana setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh pihak manajemen masjid di tahun yang akan datang terlebih dahulu dibicarakan dalam rapat tahunan yang dipimpin oleh ketua yayasan Yayasan Pondok Mulia satu tahun sebelumnya. Semua permasalahan manajerial dari tiap-tiap 3 Ibid., h. 28. 4 Ibid., h. 29. unit bidang, mulai dari program kegiatan, kendala-kendala yang dihadapi, dan lain-lain dibicarakan dalam rapat tahunan tersebut.

B. Analisis POAC Dalam Aplikasi Sistem Manajemen Masjid Raya Pondok

Indah 1. Perencanaan Planning Dalam manajemen masjid, perencanaan adalah perumusan tentang apa yang akan dicapai dan tindakan apa yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan pemakmuran masjid, sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki. Dalam upaya memakmurkan masjid, perencanaan memiliki arti yang sangat penting. Pertama, pemakmuran masjid bisa berjalan lebih terarah dan teratur. Kedua, memungkinkan dipilihnya tindakan-tindakan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat upaya pemakmuran masjid dilaksanakan. Ketiga, dapat dipersiapkan terlebih dahulu tenaga-tenaga pelaksana dalam pemakmuran masjid, begitu juga dengan dana dan sarananya. Perencanaan merupakan fungsi terpenting dari fungsi-fungsi manajemen yang ada. Ibarat dalam suatu perjalanan dengan kendaraan, perencanaan adalah sebagai pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan kemana kendaraan itu akan diarahkan. Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial, fungsi perencanaan harus dilakukan terlebih dahulu dari fungsi-fungsi yang lainnya. Perencanaan yang dilakukan Masjid Raya Pondok Indah telah disusun satu tahun sebelumnya di dalam Rapat Kerja Tahunan yang dihadiri oleh perwakilan dari tiap-tiap divisi atau unit. Dalam rapat kerja tahunan pada tahun 2010 tersebut maka diperoleh hasil antara lain program kerja Masjid Raya Pondok Indah pada tahun 2011. Hasil tersebut kemudian disosialisasikan oleh perwakilan tiap-tiap divisi kepada masing-masing anggotanya untuk selanjutnya dibicarakan apa-apa saja yang harus dipersiapkan untuk menjalankan program-program tersebut. Masjid Raya Pondok Indah membagi perencanaannya kepada tiga bagian yaitu, perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah, dan perencanaan jangka panjang. 5 Perencanaan jangka pendek meliputi program kegiatan harian dan mingguan seperti pelaksanaan shalat lima waktu, pelaksanaan shalat jum’at, dan pengajian-pengajian rutin mingguan. Perencanaan jangka menengah meliputi kegiatan-kegiatan bulanan, seperti Pengajian Kajian Hadits yang diadakan setiap hari senin minggu terakhir setiap bulannya yang dibimbing oleh KH. Ali Mustofa Yaqub dan yang lainnya. Sedangkan perencanaan jangka panjang meliputi kegiatan-kegiatan tahunan yang diadakan Masjid Raya Pondok Indah seperti Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW, Nisfu Sya’ban, Gema Ramadhan, dan yang lainnya yang diadakan satu kali dalam setahunnya.

2. Pengorganisasian Organizing

Setelah perencanaan tersusun, langkah selanjutnya adalah menyusun pengorganisasian. Pengorganisasian penting karena dengan 5 Syamsul Marlin, M. Ag. Kepala Kantor Masjid Raya Pondok Indah, Wawancara Pribadi, Rabu, 13 Juli 2011