Pengorganisasian Organizing Analisis POAC Dalam Aplikasi Sistem Manajemen Masjid Raya Pondok

pengorganisasian maka rencana aktifitas keagamaan Masjid Raya Pondok Indah akan menjadi lebih mudah dalam pelaksanaan aktifitas dakwahnya. Hal ini disebabkan oleh karena dengan dibagi-baginya tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan dakwah dalam tugas-tugas yang lebih terperinci serta diberi wewenang pelaksanaannya kepada beberapa orang akan mencegah timbulnya tumpang tindih pekerjaan hanya pada diri seorang pelaksana saja. Pengorganisasian merupakan suatu sistem kerjasama sekelompok orang yang dilakukan dengan pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan atau tugas dengan membentuk sejumlah satuan atau unit kerja, yang menghimpun pekerjaan sejenis dalam satuan. Susunan kepengurusan Masjid Raya Pondok Indah terdiri dari Dewan Pembina dan Pengurus Masjid atau Pelaksana Harian serta beberapa divisi yang menunjang kegiatan masjid, yaitu Bagian Peribadatan dan Dakwah, Bagian Pendidikan dan Perpustakaan, serta Bagian Usaha, Pemeliharaan dan Kebersihan. Pengorganisasian yang mengandung koordinasi akan mendatangkan keuntungan pula berupa terpadunya berbagai kemampuan dan keahlian dari para pelaksana dakwah dalam satu kerangka kerjasama yang semuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditentukan. Akhirnya dengan pengorganisasian, dimana masing-masing pelaksana menjalankan tugasnya pada kesatuan-kesatuan kerja yang telah ditentukan serta masing-masing dengan wewenang yang telah ditentukan pula, akan memudahkan pimpinan Masjid Raya Pondok Indah dalam mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan aktifitas dakwah di Masjid Raya Pondok Indah. Langkah-langkah pengorganisasian yang dilakukan oleh Masjid Raya Pondok Indah dalam menjalankan roda aktifitas dakwahnya antara lain : 1. Membagi dan atau mengelompokkan aktifitas dakwah dalam satu kesatuan. Masjid Raya Pondok Indah dalam menjalankan kegiatan dakwahnya mengorganisasikan kepengurusannya dalam beberapa divisi antara lain Divisi Peribadatan dan Dakwah, Divisi Pendidikan dan Perpustakaan, dan Divisi Usaha, Pemeliharaan dan Kebersihan. 2. Merumuskan dan menentukan tugas serta tanggung jawab struktur kepengurusan Masjid Raya Pondok Indah dan menempatkan personil pengurusnya sesuai dengan kemampuan, kemauan, dan pengalamannya 3. Memberi wewenang dan tanggung jawab yang penuh dari pimpinan pengurus kepada staf-staf divisi dan pelaksananya. 4. Menciptakan jalinan kerja yang baik sehingga memiliki alur kerja yang solid. 6 Keuntungan pengorganisasian yang dilakukan oleh Masjid Raya Pondok Indah dalam menjalankan aktifitas dakwahnya yaitu : 1. Rencana dakwah yang telah disusun menjadi mudah dalam pelaksanaannya. 6 Syamsul Marlin, M. Ag. Kepala Kantor Masjid Raya Pondok Indah, Wawancara Pribadi, Rabu, 13 Juli 2011 2. Memudahkan pendistribusian tugas-tugas kepada pelaksana dakwah. 3. Memudahkan pemilihan tenaga pelaksana. 4. Keterpaduan berbagai kemampuan pelaksana dakwah dalam kerangka kerjasama.

3. Pelaksanaan Actuating

Fungsi ketiga manajemen adalah pelaksanaan actuating, yang dilakukan setelah organisasi memiliki perencanaan dan pengorganisasian dengan memiliki struktur organisasi termasuk tersedianya personil sebagai pelaksana sesuai kebutuhan kerja yang dibentuk. Dalam pelaksanaannya, Kepala Kantor Masjid Raya Pondok Indah melakukan beberapa upaya yakni : a. Mengarahkan Comanding Pengarahan dapat berlaku secara efektif apabila memperhatikan cara-cara yang baik. Cara-cara pengarahan dapat dilakukan dengan : a Orientasi. Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu, agar kegiatan dapat dilakukan dengan baik. b Perintah. Ia merupakan perintah dari Kepala Kantor Masjid Raya Pondok Indah atau pimpinan kepada orang-orang yang dipimpinnya atau di bawahnya yang meliputi masing-masing kepala divisi untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. c Pendelegasian wewenang. Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum bila dibandingkan penyampaian perintah. Dimana Kepala Kantor Masjid Raya Pondok Indah memberikan wewenang kepada masing-masing kepala divisi untuk menjalankan aktivitasnya sesuai dengan pembagian kerja yang telah diatur. b. Membimbing Directing Setelah pimpinan melakukan arahan kepada bawahannya dalam melakukan aktifitas dakwahnya, pimpinan juga perlu membimbing dan menjuruskan ke arah pencapaian tujuan dakwah yang telah direncanakan. Jelas bahwa membimbing adalah merupakan tindakan pimpinan yang dapat menjamin terlaksananya tugas-tugas dakwah sesuai dengan rencana, kebijaksanaan dan ketentuan- ketentuan lain yang telah digariskan sehingga apa yang menjadi tujuan dan sasaran dakwah dapat dicapai dengan efektif dan efisien. c. Komunikasi Communication Komunikasi sebagai tukar pikiran atau informasi agar terjalin adanya saling pengertian. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan perlu adanya komunikasi yang efektif sehingga dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan dakwahnya dapat berjalan secara efektif, sehingga pengurus dapat beraktivitas sesuai tugas dan tanggung jawabnya. d. Motivasi Motivasi merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam suatu organisasi. Perencanaan dan struktur organisasi yang baik belum menjamin bahwa tugas-tugas yang ditetapkan pasti berjalan dengan lancar. Semua itu tergantung pada tanggung jawab dari