A. IDENTIFIKASI KEKAYAAN YANG DIPERKENANKAN UNIT
SYARIAH PT. ASURANSI UMUM BUMIPUTERA MUDA 1967 SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN PSAK 108
Sebagaimana telah dijelaskan dalam bab 2 sebelumnya, bahwa pelaporan tingkat solvabilitas minimum perusahaan asuransi syariah selain menggunakan
format SAK juga menggunakan format SAP. Ada hal yang membedakan antara SAK dan SAP, salah satunya adalah dalam hal kekayaan peruasahaan. SAP mengenal
adanya pemisahan kekayaan menjadi dua, yaitu kekayaan yang diperkenankan admitted asset dan kekayaan yang tidak diperkenankan non-admiteed asset,
sedangkan SAK tidak mengenal adanya pemisahan tersebut. Kekayaan yang diperkenankan Admitted Asset adalah kekayaan yang
dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan sesuai ketentuan perundangan di bidang usaha perasuransian dan dapat diperhitungkan dalam penentuan tingkat solvabilitas.
60
60
Ludovicus Sensi, Op., Cit., h. 160.
Tabel 4.1 Kekayaan Yang Diperkenankan
Sebelum Penerapan PSAK 108 Saldo SAP
dalam jutaan rupiah
No. URAIAN PERIODE
TRW I 2009
TRW II 2009
TRW III 2009
TRW IV 2009
I Investasi
1 Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito
7.794,24 9.016,06
9.806,24 11.864,65
2 Saham 2.208,31 2.771,29 2.738,01 2.596,98
3 Obligasi dan Medium Term Notes
2.016,59 2.014,81
2.040,00 0,00
4 Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin
oleh Pemerintah atau Bank Indonesia 0,00
0,00 0,00
2.040,00 5
Unit Penyertaan Reksadana 961,29
972,06 2.263,51
2.756,78 6
Penyertaan Langsung
0,00 0,00 0,00 0,00 7
Bangunan dengan hak strata atau Tanah dengan Bangunan untuk investasi
0,00 0,00
0,00 0,00
8 Pembiayaan
Murabahah 0,00 0,00 0,00 0,00
9 Pembiayaan
Mudharabah 0,00 0,00 0,00 0,00
10 Investasi Lain
Jumlah Investasi 12.980,43
14.774,21 16.847,76 19.258,41 II Bukan
Investasi
1 Kas dan
Bank 2.121,02 2.856,10 3.878,26 3.460,88
2 Tagihan Premi Penutupan Langsung
844,34 1.281,38
757,29 1.337,41
3 Tagihan
Reasuransi 130,48 55,23 0,00 42,52
4 Tagihan Hasil Investasi
87,55 60,19
64,70 70,11
5 Bangunan dengan hak strata, atau Tanah
dengan Bangunan untuk dipakai sendiri 0,00
0,00 0,00
0,00 6 Perangkat
Keras Komputer
154,48 160,30
110,56 94,90
7 Aktiva Tetap Lain
8 Aktiva Lain
Jumlah Bukan Investasi 3.337,87
4.413,19 4.810,82
5.005,82 JUMLAH KEKAYAAN I +II
16.318,31 19.187,41 21.658,58 24.264,23
Sumber : Laporan Perhitungan Tingkat Solvabilitas Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Per. 31 Maret 2009 – Per. 31 Desember 2009.
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, saldo SAP Kekayaan Yang Diperkenankan Sebelum penerapan PSAK 108 menunjukkan masih bercampurnya sistem pencatatan
antara kekayaan peserta dan kekayaan pengelola. Dari triwulan I 2009 – triwulan IV 2009, total kekayaan SAP Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967
mengalami peningkatan secara terus menerus, masing-masing sebesar Rp. 16.318,31 juta, Rp. 19.187,41 juta, Rp. 21.658,58 juta, dan Rp. 24.264,23 juta. Peningkatan
jumlah kekayaan SAP tersebut secara signifikan terjadi pada pelaporan triwulan ke- II, yaitu sebesar 17, 58 dari saldo pada triwulan ke-I.
Berbeda dengan format pelaporan Kekayaan Yang Diperkenankan Saldo SAP untuk sebelum Penerapan PSAK 108 , yaitu dengan bercampurnya kekayaan
pihak pengelola dan peserta, pada format pelaporan Kekayaan Yang Diperkenankan setelah penerapan PSAK 108 dilakukan pemisahan menjadi 2 dua yaitu Kekayaan
Yang Diperkenankan Dana Peserta dan Kekayaan Yang Diperkenankan Dana Pengelola. Lihat tabel 4.2 dan 4.3
Tabel 4.2 Kekayaan Yang Diperkenankan Dana Peserta
Setelah Penerapan PSAK 108 Saldo SAP
dalam jutaan rupiah
No. URAIAN PERIODE
TRW I 2009
TRW II 2009
TRW III 2009
TRW IV 2009
TRW I 2010
I Investasi
1 Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito
1.150,00 1.150,00
1.150,00 1.150,00
1.150,00 2 Saham
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 3
Obligasi dan Medium Term Notes 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
4 Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin
oleh Pemerintah atau Bank Indonesia 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
5 Unit Penyertaan Reksadana
589,13 702,08
784,46 836,61
836,61 6 Penyertaan
Langsung 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
7 Bangunan dengan hak strata atau Tanah
dengan Bangunan untuk investasi 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
8 Pembiayaan Murabahah
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 9 Pembiayaan
Mudharabah 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
10 Investasi Lain
Jumlah Investasi 1.739,13
1.852,08 1.934,46
1.986,61 3.083,47
II Bukan Investasi
1 Kas dan
Bank 1.230,19 1.007,84 2.753,57 2.621,86
4.154,79 2
Tagihan Tabarru’ Penutupan Langsung 509,50
1.007,84 966,16
905,41 641,10
3 Tagihan Reasuransi
334,29 132,79 132,79
47,42 0,00
4 Tagihan Hasil Investasi
50,78 36,11
45,94 41,37
6,05 5 Aktiva
Lain 444,56 1.377,50
Jumlah Bukan Investasi 2.569,33
3.562,09 3.898,46
3.616,52 4.801,94
JUMLAH KEKAYAAN I +II 4.308,46
5.414,18 5.832,92
5.602,66 7.885,40
Sumber : Laporan Perhitungan Tingkat Solvabilitas Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Per. 31 Maret 2009 – Per. 31 Maret 2010.
Tabel 4.2 di atas menunjukkan, bahwa Saldo SAP Admitted Asset dana peserta tidak menunjukkan peningkatan secara terus-menerus dari triwulan I 2009 –
triwulan I 2010. Saldo kekayaan dana peserta mengalami peningkatan, yaitu menjadi Rp. 4.308,46 juta di triwulan ke-I 2009, Rp.5.414,18 juta di triwulan ke-II 2009, dan
di triwulan ke-III 2009 sebesar Rp.5.832,92 juta. Pada triwulan ke-IV justru sebaliknya, terjadi penurunan saldo kekayaan dana peserta sebesar 3,95 menjadi
Rp. 5.602,66 juta, namun pada triwulan ke-I tahun 2010, kekayaan dana peserta Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 mengalami penguatan kembali,
yaitu sebesar Rp.7.885,40 juta. Penguatan tersebut terlihat pada akun Kas dan Bank Dana Peserta. Pada triwulan ke-IV 2009 saldo Kas dan Bank sebesar Rp. 2.621,86
juta, meningkat menjadi Rp. 4.154,79 juta di triwulan I tahun 2010, sehingga, untuk saldo Kas dan Bank bagi dana peserta telah terjadi peningkatan di triwulan I 2010
sebesar 58,47 atau lebih 8, 47 dari setengah saldo Kas dan Bank di triwulan ke IV 2009.
Tabel 4.3 Kekayaan Yang Diperkenankan Dana Pengelola
Setelah Penerapan PSAK 108 Saldo SAP
dalam jutaan rupiah
No. URAIAN PERIODE
TRW I 2009
TRW II 2009
TRW III 2009
TRW IV 2009
TRW I 2010
I Investasi
1 Deposito Berjangka dan Sertifikat Deposito
8.010,00 9.110,00
9.464,65 9.714,65
9.814,00 2 Saham
2.208,31 2.771,29 2.738,01 2.596,98 1.488,62 3
Obligasi dan Medium Term Notes 2.016,59
2.014,81 2.040,00
0,00 0,00
4 Surat Berharga yang diterbitkan atau dijamin
oleh Pemerintah atau Bank Indonesia 0,00
0,00 0,00
2.118,50 2.171,00
5 Unit Penyertaan Reksadana
372,16 269,98
1.479,05 1.906,62
2.096,74 6 Penyertaan
Langsung 0,00
0,00 0,00
0,00 7
Bangunan dengan hak strata atau Tanah dengan Bangunan untuk investasi
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 8
Pembiayaan Murabahah
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 9
Pembiayaan Mudharabah
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 10 Investasi
Lain
Jumlah Investasi 12.607,06
14.166,07 15.721,72 16.336,75 15.571,06 II Bukan
Investasi
1 Kas dan
Bank 890,83 1.142,44 1.124,70 450,35
277,85 2
Tagihan Ujrah Penutupan Langsung 368,95
671,90 394,63
432,00 141,70
4 Tagihan Hasil Investasi
36,77 24,08
18,76 19,23
0,00 5
Bangunan dengan hak strata, atau Tanah dengan Bangunan untuk dipakai sendiri
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 6 Perangkat
Keras Komputer
154,48 160,30
110,56 94,90
92,92 7
Aktiva Tetap Lain 120,37
339,87 208,30
8 Aktiva Lain
992,15 474,04
880,68
Jumlah Bukan Investasi 2.563,55
2.812,62 2.737,63
996,48 512,47
JUMLAH KEKAYAAN I +II 15.170,61
16.978,69 18.459,35 17.333,23 16.083,53
Sumber : Laporan Perhitungan Tingkat Solvabilitas Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Per. 31 Maret 2009 – Per. 31 Maret 2010.
Tabel 4.3 di atas merupakan tabel yang menjelaskan saldo SAP Kekayaan Yang Diperkenankan Admitted Asset bagi dana pihak pengelola. Peraturan Menteri
Keuangan nomor 18PMK.0102010 tentang Penerapan Prinsip Dasar Penyelenggaraan Usaha Asuransi dan Usaha Reasuransi dengan Prinsip Syariah
menetapkan bahwa, kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut wajib memiliki
kemampuan untuk memberikan pinjaman dalam bentuk Qardh kepada dana tabarru’ dalam hal :
61
1. Tingkat solvabilitas dana tabarru’ kurang dari jumlah minimum yang
dipersyaratkan. 2.
Jumlah investasi dalam kekayaan yang dapat diperhitungkan dalam perhitungan tingkat kesehatan keuangan dana tabarru’ , lebih kecil dari
jumlah penyisihancadangan teknis dan kewajiban pembayaran santunanklaim retensi sendiri dari dana tabarru’.
3. Terjadi selisih kurang atau defisit underwriting dana tabarru’.
4. Dana tabarru’ tidak cukup untuk membayar santunanklaim kepada
peserta. Berdasarkan tabel 4.3 tersebut, Jumlah kekayaan dana pengelola
mengalami pertumbuhan mulai dari triwulan ke-I tahun 2009 – triwulan ke-IV tahun 2009, menjadi sebesar Rp. 15.170,61 juta, Rp. 16.978,69 juta, Rp. 18.459,35 juta dan
Rp.17.333,23 juta. Hal tersebut terlihat pada penempatan investasi perusahaan di Deposito Berjangka dan Sertifikat deposito yang meningkat di tiap-tiap triwulan,
bahkan sampai di triwulan ke-I tahun 2010 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 22,52 dari triwulan I 2009 sebesar Rp. 8.010,00 juta, menjadi Rp. 9.814,00 juta
pada triwulan I 2010. Selain faktor tersebut, peningkatan kekayaan dana pengelola sampai triwulan ke-IV juga dipengaruhi oleh penempatan investasi pada Unit
Penyertaan Reksadana. Peningkatan yang sangat signifikan dari penempatan investasi
61
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 18PMK.0102010 pasal 15 ayat 1.
tersebut, terlihat di triwulan ke-III 2009 sebesar Rp. 1.209,07 juta 447,84 atau 4 empat kali lipat dari saldo periode sebelumnya triwulan II 2009, yaitu sebesar
Rp.269,98 juta menjadi Rp. 1.479,05 di triwulan ke-III tahun 2009. Untuk mengetahui bagaimana trend line perkembangan Kekayaan Yang Diperkenankan,
baik bagi dana peserta maupun dana pengelola, perhatikanlah ilustrasi 4.1 di bawah ini.
Ilustrasi 4.1 Trend Line Perkembangan Kekayaan Yang Diperkenankan
Untuk Dana Peserta dan Dana Pengelola Setelah Penerapan PSAK 108
4.308,46 5.414,18
5.832,92 5.602,66
7.885,40 15.170,61
16.978,69 18.459,35
17.333,23 16.083,53
I 09 II 09
III 09 IV 09
I 10
Periode Triwulanan d
alam ju
taan ru
p iah
Admitted Asset SAP Dana Pengelola Admitted Asset SAP Dana Peserta
Sumber : Data yang diolah.
B. IDENTIFIKASI KEWAJIBAN UNIT SYARIAH PT. ASURANSI UMUM