BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
Penghitungan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum menggunakan metode RBC Risk Based Capital pada perusahaan Asuransi Syariah berpedoman pada
peraturan BAPEPAM-LK no. PER-02BL2009. Metode RBC tersebut seperti diuraikan dalam bab sebelumnya, adalah nilai kekayaan bersih perusahaan yang
bersangkutan Asuransi Syariah, yang dihitung dengan mengikutsertakan risiko- risiko pemburukan yang mungkin terjadi.
Berdasarkan PSAK 108, dimana harus ada pemisahan pencatatan antara rekening dana pihak peserta dan pengelola, maka hal tersebut berimplikasi pada
penghitungan Solvabilitas Minimum perusahaan dari sebelumnya, yaitu dari tidak adanya pemisahan antara rekening dana pengelola dan peserta dalam
penghitungannya, berubah menjadi berbasiskan dana tabarru’peserta dalam penghitungannya.
Ada 6 enam variabel yang digunakan dalam penghitungan solvabilitas minimum menggunakan metode RBC pada perusahaan Asuransi Umum Syariah,
antara lain : 1.
Dalam Mengukur Tingkat Solvabilitas a
Kekayaan yang diperkenankan dari dana peserta; b
Kewajiban perusahaan dari dana peserta kecuali Pinjaman Subordinasi.
2. Dalam Mengukur BTSM
a Kegagalan pengelolaan kekayaan dana peserta Schedule A;
b Ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap
jenis mata uang asing Schedule B; c
Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Schedule C;
d Ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban
dengan membayar klaim Schedule D. Setelah semua variabel di atas dapat diidentifikasi berapa jumlahnya,
maka penilaian rasio RBC-pun dapat dilakukkan dengan menggunakan rumus : Rasio RBC
59
= Kekayaan yang diperkenankan - Kewajiban
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum BTSM Dalam bab ini dideskripsikan dan dilakukan penganalisisan tingkat rasio
RBC Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 periode Triwulan I, Triwulan II, Triwulan III, Triwulan IV tahun 2009 sebelum menerapkan PSAK 108,
dan periode Triwulan I tahun 2009 s.d. Triwulan I tahun 2010 setelah menerapkan PSAK 108.
59
Peraturan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan nomor PER-2BL2009.
A. IDENTIFIKASI KEKAYAAN YANG DIPERKENANKAN UNIT