Tabel 4.6 Kewajiban SAP Dana Pengelola
Setelah Penerapan PSAK 108
dalam jutaan rupiah
No URAIAN PERIODE
TRW I 2009
TRW II 2009
TRW III 2009
TRW IV 2009
TRW I 2010
1 Utang
Komisi 48,09 144,22 110,04 280,14 159,84
2 Utang
Pajak 324,71 176,53 213,69 253,51 274,96
3 Utang lain-lain
6.199,47 1.419,01 6.149,66 5.805,10 4.286,42 JUMLAH KEWAJIBAN 1 + 2 + 3
6.572,27 1.739,76
6.473,38 6.338,75
4.721,22
Sumber : Laporan Perhitungan Tingkat Solvabilitas Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Per. 31 Maret 2009 – Per. 31 Maret 2010.
Unsur-unsur Kewajiban SAP Dana Pengelola terbagi menjadi 3 tiga, yaitu Utang Komisi, Utang Pajak, dan Utang Lain-lain. Jumlah Kewajiban SAP Dana
Pengelola tersebut sebesar Rp. 6.572,27 juta triwulan I 2009, Rp. 1.739,76 juta triwulan II 2009, Rp. 6.473,38 juta triwulan III 2009, Rp. 6.338,75 triwulan IV
2009, dan Rp. 4.721,22 triwulan I 2010.
C. IDENTIFIKASI BTSM UNIT SYARIAH PT. ASURANSI UMUM
BUMIPUTERA MUDA 1967 SEBELUM DAN SETELAH PENERAPAN PSAK 108
Pengertian Batas Tingkat Solvabilitas Minimum BTSM menurut Peraturan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan nomor PER- 02BL2009 adalah
jumlah minimum tingkat solvabilitas yang harus dimiliki perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi, yaitu sebesar jumlah dana yang dibutuhkan untuk menutup
risiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan
kekayaan dan kewajiban. Dalam penghitungan analisis rasio metode RBC, BTSM adalah pembanding dari selisih antara kekayaan yang diperkenankan dengan
kewajiban, dimana setelah penerapan PSAK 108, penghitungan BTSM tersebut harus berbasiskan dana tabarru’ atau peserta.
Bagi Usaha Asuransi Kerugian atau Umum ada 4 komponen schedule yang diperhitungkan dalam menentukan nilai BTSM. Masing-masing indikator yang
terdapat dalam schedule tersebut dihitung dengan mengalikannya bersama faktor- faktor risiko seperti yang telah diatur dalam Pedoman Perhitungan Batas Tingkat
Solvabilitas Minimum PER-02BL2009. Lihat kembali bab II
Tabel 4.7 Batas Tingkat Solvabilitas Minimum BTSM
Sebelum Penerapan PSAK 108
dalam jutaan rupiah
KETERANGAN PERIODE
TRW I 2009
TRW II 2009
TRW III 2009
TRW IV 2009
Kegagalan Pengelolaan Kekayaan Schedule A 281,69 364,39 364,39 471,42
Ketidakseimbangan Antara Nilai Kekayaan dan Kewajiban Dalam Setiap Jenis Mata Uang Asing
Schedule B 7,81 6,47 6,47 5,46
Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Schedule C
625,83 1.333,77 1.517,57 1.304,41 Ketidakmampuan pihak reasuradur untuk
memenuhi kewajiban dengan membayar klaim Schedule D
25,69 63,15 63,15 149,94
JUMLAH BTSM
941,02 1.767,78 1.951,58 1.931,22
Sumber : Laporan Perhitungan Tingkat Solvabilitas Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Per. 31 Maret 2009 – Per. 31 Desember 2009.
Batas Tingkat Solvabilitas Minimum BTSM Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Sebelum Penerapan PSAK 108, yang mungkin timbul
sebagai akibat dari deviasi pengelolaan kekayaan dan kewajiban sebesar Rp. 941,02 juta di triwulan I tahun 2009, Rp. 1.767,78 juta di triwulan II tahun 2009,
Rp.1.951,58 juta di triwulan III tahun 2009, dan Rp. 1.931,22 juta di triwulan IV tahun 2009.
Peningkatan deviasi kemungkinan terjadinya risiko kerugian terlihat signifikan pada komponen Ketidakmampuan Pihak Reasuradur Untuk Memenuhi
Kewajiban Dengan Membayar Klaim Schedule D, yaitu pada triwulan ke-IV tahun 2009 sebesar 137,43 menjadi Rp. 149,94 juta. Hal tersebut disebabkan karena
adanya Cadangan Teknis Beban Reasuradur untuk Reasuradur Dalam Negeri Gabungan sebesar Rp. 3.748,62 juta dikalikan dengan faktor risiko 4.
Tabel 4.8 Batas Tingkat Solvabilitas Minimum BTSM Dana Peserta
Setelah Penerapan PSAK 108
dalam jutaan rupiah
KETERANGAN PERIODE
TRW I 2009
TRW II 2009
TRW III 2009
TRW IV 2009
TRW I 2010
Kegagalan Pengelolaan Kekayaan Schedule A 86,17 81,15 81,15 81,15 146,15 Ketidakseimbangan Antara Nilai Kekayaan dan
Kewajiban Dalam Setiap Jenis Mata Uang Asing Schedule B 6,47
6,47 6,49
6,47 5,46
Perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan Schedule C 681,27
1.201,67 1.201,67
1.201,67 1.162,23
Ketidakmampuan pihak reasuradur untuk memenuhi kewajiban dengan membayar klaim
Schedule D 203,95 49,01
49,01 49,01
149,94 JUMLAH BTSM
977,86 1.338,31
1.338,33 1.338,30
1.463,78
Sumber : Laporan Perhitungan Tingkat Solvabilitas Unit Syariah PT. Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 Per. 31 Maret 2009 – Per. 31 Desember 2009.
Tabel 4.8 di atas merupakan data Batas Tingkat Solvabilitas Minimum BTSM yang perhitungannya sesuai dengan Pedoman Perhitungan Tingkat
Solvabilitas Minimum, peraturan Bapepam-LK no. PER-02BL2009. BTSM tersebut berbasiskan dana tabarru’ atau peserta, karena seperti diketahui harus adanya
pemisahan pencatatan antara dana tabarru’ dan dana pengelola. Dalam PMK no. 18PMK.0102010 pasal 3 ayat 3 dinyatakan, bahwa perusahaan wajib membuat
catatan terpisah untuk kekayaan dan kewajiban Perusahaan, Dana Tabarru’, dan Dana Investasi Peserta.
Berdasarkan tabel 4.8 tersebut dapat dideskripsikan bahwa Jumlah BTSM Dana Peserta dari Triwulan I tahun 2009 s.d Triwulan I tahun 2010 masing-masing
sebesar Rp. 977,86 juta, Rp. 1.338,31 juta, Rp. 1.338,33 juta, Rp. 1.338,30 juta, 1.463, 78 juta. Jumlah BTSM mengalami posisi tertinggi pada Triwulan I tahun 2010.
Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh komponen Kegagalan Pengelolaan Kekayaan Schedule A sebesar Rp. 146,15 juta. Angka tersebut berasal dari Total
jumlah deviasi dalam pengelolaan kekayaan Investasi, Bukan Investasi, Investasi Yang Diretrukturisasi, Investasi Yang Diragukan, Investasi Pada Satu Pihak
Perusahaan, Investasi Pada Satu Pihak GroupAfiliasi, sebesar Rp. 182,69 juta. Kemudian sesuai peraturan Bapepam-LK no. PER-02BL2009, bahwa jumlah dana
yang diperhitungkan dalam perhitungan BTSM adalah 80 dari jumlah dana yang dibutuhkan untuk menanggulangi risiko kegagalan pengelolaan seluruh kekayaan
yang diperkenankan 80 x 182,69 juta, maka didapatkan hasil untuk Schedule A triwulan I tahun 2010 sebesar Rp. 146,15 juta. Lihat Lampiran 4
Pengaruh lainnya yaitu pada jumlah deviasi komonen Risiko Reasuradur Schedule D sebesar Rp. 194,94 juta. Angka tersebut berasal dari Cadangan Teknis
Beban Reasuradur untu Reasuradur Dalam Negeri Gabungan sebesar Rp. 3.748,62 juta, kemudian dikalikan dengan faktor risiko kerugian sebesar 4 , didapatkan hasil
untuk schedule D triwulan I tahun 2010 sebesar Rp. 194,94 juta.
D. RASIO PENCAPAIAN SOLVABILITAS MINIMUM METODE