Proses Underwriting Proses dan Keputusan Underwriting

22 Artinya: “Dan demikian pula kami telah menjadikan kamu sekalian umat yang pilihan adil dan seimbang agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul menjadi saksi pula atas perbuatanmu.” QS. 2 al-Baqarah :143. Jadi tujuan utama underwriting adalah untuk melindungi perusahaan terhadap seleksi yang merugikan. Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa tujuan underwriting adalah menjamin ganti rugi yang dikeluarkan atas dasar terms and conditions dan pada rate kontribusi asuransi syariah dengan maksud merefleksikan secara akurat tingkat risiko yang diberikan kepada perusahaan. Istilah underwriting yang digunakan dalam bisnis asuransi syariah, selengkapnya meliputi dua elemen pokok. 1 seleksi; yaitu proses dimana perusahaan mengevaluasi proposal individu mengenai ganti rugi untuk menentukan tingkat risiko yang disajikan pemohon. 2 klasifikasi; yaitu proses menetapkan peserta pada kelompok individu yang secara tepat memiliki kesamaan probabilitas kerugian yang diperkirakan 6

2. Proses dan Keputusan Underwriting

a. Proses Underwriting

6 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General; Konsep dan Sistem Operasional, Jakarta: Gema Insani, 2004, h. 186. 23 Untuk melakukan proses underwriting yang efektif, underwriter harus mengumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang pokok-pokok asuransi dalam batas-batas waktu dan biaya memperoleh data tambahan. Desk underwriter mengolah exposure yang telah diusulkan oleh agen. Underwriter dapat menerima calon nasabah sepanjang memenuhi persyaratan underwriting yang ditetapkan perusahaan. Apabila suatu risiko ditolak, hal ini disebabkan underwriter merasa bahwa hazard yang berhubungan dengan risiko terlalu tinggi sehingga tarif juga akan terlalu tinggi. 7 Tanggung jawab perusahaan asuransi terhadap para nasabahnya adalah memberikan layanan customer service yang baik dalam segala aspek. Apabila seorang nasabah mengajukan permintaan pertanggungan baru, penembahan rider untuk pertanggungan yang sudah berjalan, atau berinteraksi dengan perusahaan asuransi dalam cara apapun, maka nasabah tersebut mengharapkan dan layak untuk mendapatkan tanggapan yang cepat, benar, tegas dan bijaksana dari perusahaan asuransi. Begitu pula halnya bilamana seorang agen meminta informasi atau hal lainnya, maka harus dilaksanakan dengan cara yang cepat, benar, tegas dan bijaksana. 8 Proses underwriting diawali dengan kegiatan prospecting dan penjualan yang dilakukan agen menggambarkan proses seleksi risiko. Proses ini sering disebut field underwriting. Field underwriting terjadi bilamana agen mengumpulkan informasi mengenai calon peserta dan 7 Darmawi Herman, Manajemen Asuransi Jakarta: Bumi Aksara,2001, ed. Ke- II, h. 33-34. 8 www.pojokasuransi.com 24 memprediksi kelas risiko yang akan diterima. Para agen merupakan informan awaldasar dalam proses underwriting, karena mereka berhubungan langsung dengan calon peserta nasabah asuransi. Sehingga para agen harus mampu menguasai prinsip-prinsip dan pedoman-pedoman underwriting . Berikut beberapa proses underwriting yang harus dipenuhi yang dilakukan oleh tertanggung kepada penanggung: 1 Surat Permintaan Setiap penutupan asuransi yang diajukan oleh tertanggung, harus dilakukan dengan surat permintaan yang disampaikan secara tertulis kepada penanggung. Surat ini biasanya disediakan oleh perusahaan asuransi. Surat permintaan ini menjadi dasar diterbitkannya dan menjadi bagian tak terpisahkan dari polis yang akan diterbitkan. Penutupan asuransi yang didasarkan pada permintaan lisan saja dapat menjadi sumber terjadinya kesalahpahaman pada saat terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian. 2 Analisis Risiko Segera setelah surat permintaan asuransi yang diajukan oleh tertanggung diterima, penanggung menganalisis objek pertanggungan, yatu apakah permintaan asuransi diterima atau tidak. Jika diterima, kondisi apa yang akan diterapkan, termasuk berapa premi yang harus dibayar. Dalam tahap analisis ini, penanggung sangat dipengaruhi keputusannya oleh keterangan tertulis yang disampaikan. 25 3 Penerbitan Polis Apabila permintaan asuransi diterima, penanggung segera menerbitkan polis yang akan menjadi akad kontrak asuransi antara tertanggung dan penanggung. Isi polis akan terdiri dari hal-hal berikut. a Iktisar pertanggungan dan tanda tangan penanggung. b Pernyataan penanggung. c Risiko yang dijamin. d Pengecualian pertanggungan. e Kondisi pertanggungan. Polis hanya ditandatangani oleh penanggung. Tertanggung telah menandatangani perjanjian pada saat penandatanganan surat permintaan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari polis. Biasanya polis ditandatangani tanpa nama yang siap melakukan tanda tangan. Hal ini terjadi karena yang bertanggung jawab atas isi kontrak dalam polis adalah perusahaan, bukan penandatanganan polis.

b. Keputusan Underwriting