12
Syariah Tripakarta. Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, Muamalah, Asuransi Syariah, 2006. Skripsi ini menjelaskan peran underwriter dalam
penentuan tingkat risiko. Dengan adanya kegiatan seleksi risiko perusahaan dapat terhindar dari kerugian financial akibat kesalahan seleksi risiko. Peran
underwriter sebelum menetapkan besarnya premi asuransi CAR contractors all risk ditetapkan berdasarkan jenis pekerjaan calon peserta asuransi dengan
memperhitungkan tempat dan kondisi bangunan, semakin besar juga premi yang harus dibayar, begitu juga sebaliknya perbedaannya dengan skripsi yang
akan dilakukan oleh penulis adalah penulis meneliti mekanisme pendistribusian dana surplus underwriting yang ada pada PT. Asuransi Umum
BumiputeraMuda 1967 cabang syariah BUMIDA SYARIAH kepada peserta asuransi kebakaran.
F. Kerangka Teori Dan Konsep
Premi asuransi adalah harga per unit asuransi atas proteksi yang dijamin di dalam polis
6
atau dapat juga disebut sebagai pembayaran dari tertanggung kepada penanggung sebagai imbalan jasa atas pengalihan risiko
kepada penanggung. Dalam hal penetapan tarif premi, perusahaan harus dapat memastikan
bahwa konsumen dapat membayar premi sesuai dengan profile risikonya, premi yang terkumpul cukup untuk membayar klaim yang terjadi dan dapat
menutupi biaya operasional perusahaan, dan yang terpenting besarnya premi
6
Hotbonar Sinaga, Membangun Asuransi Membangun Indonesia, Jakarta: Intrans, 2004, h. 37
13
wajar dan bersaing. Hal ini bertujuan agar dapat memberikan kesan pelayanan yang positif untuk para nasabah dan ataupun para calon nasabah.
Dengan demikian penulis menggmbarkan dalam bentuk kerangka konsep, seperti di bawah ini:
Premi Asuransi Kerugian Asuransi Kebakaran
Tabarru’ Ujroh
Dalam asuransi kerugian, premi terpecah menjadi dua komponen yaitu tabarru dan ujroh. Dana yang masuk ke dalam rekening tabarru akan
dikelola oleh perusahaan seoptimal mungkin. Apabila jumlah klaim yang
Surplus Underwriting
Total Premi Beban Klaim + Beban Reasuransi Total beban klaim Asuransi kerugian kendaraan kebakaran
Perusahaan Cadangan Tabarru’
Peserta
Infak Transfer
Pengurang Premi di Tahun Berikutnya
14
diajukan oleh peserta tidak begitu besar, perusahaan dapat memperoleh surplus underwriting. Senada dengan itu, asuransi kebakaran sebagai salah
satu produk asuransi kerugian yang memiliki frekuensi klaim lebih rendah dibandingkan dengan Asuransi Kendaraan Bermotor, dan cukup memberikan
peluang yang besar akan terciptanya surplus underwriting. Surplus Underwriting tersebut akan dialokasikan untuk dana cadangan
tabarru, dan atau dibagikan kepada perusahaan dan peserta tertanggung. Dalam hal pengalokasian surplus underwriting, perusahaan cenderung
memprioritaskan pada dana cadangan tabarru. Disamping itu, perusahaan juga membagikan surplus underwriting tersebut kepada peserta sesuai dengan
nisbah yang telah disepakati. Setiap perusahaan memiliki kebijakan masing-masing dalam
membagikan Surplus Underwriting kepada peseta tertanggung. Salah satu pilihannya adalah dengan mentransfer Surplus Underwriting tersebut ke
rekening peserta. Jika risiko yang dimiliki oleh peserta tidak jauh berbeda dengan tahun
sebelumnya, di samping itu, Surplus Underwriting yang diperolehnya cukup besar, maka perusahaan bisa mempertimbangkan kembali premi peserta
asuransi kebakaran yang berlaku.
G. Sistematika Penulisan