Keputusan Underwriting Proses dan Keputusan Underwriting

25 3 Penerbitan Polis Apabila permintaan asuransi diterima, penanggung segera menerbitkan polis yang akan menjadi akad kontrak asuransi antara tertanggung dan penanggung. Isi polis akan terdiri dari hal-hal berikut. a Iktisar pertanggungan dan tanda tangan penanggung. b Pernyataan penanggung. c Risiko yang dijamin. d Pengecualian pertanggungan. e Kondisi pertanggungan. Polis hanya ditandatangani oleh penanggung. Tertanggung telah menandatangani perjanjian pada saat penandatanganan surat permintaan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari polis. Biasanya polis ditandatangani tanpa nama yang siap melakukan tanda tangan. Hal ini terjadi karena yang bertanggung jawab atas isi kontrak dalam polis adalah perusahaan, bukan penandatanganan polis.

b. Keputusan Underwriting

Keputusan-keputusan underwriting yang bijaksana sangat penting untuk memastikan bahwa suatu perusahaan asuransi tetap memiliki kemampuan keuangan yang kuat dan mampu untuk memenuhi tanggung jawabnya untuk membayar klaim yang sah. Apabila suatu perusahaan asuransi menerima begitu banyak risiko yang meragukan tanpa melakukan penyesuaian premi yang memadai, maka perusahaan asuransi tersebut harus membayar klaim lebih banyak dari pada yang seharusnya. 26 Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkanoleh underwriter asuransi Tanggung Jawab Hukum sebelum memberikan jaminan asuransi. 1 Reputasi calon peserta. 2 Sifat dan kualitas produk. 3 Status calon peserta. 4 Exposure terhadap nasabah perorangan dan nasabah korporasi. 5 Klaim yang pernah diajukan. 6 Volume ekspor. 7 Kondisi penjualan. 8 Luasnya jaminan asuransi. 9 Nilai jaminan asuransi. 9 Jika suatu perusahaan asuransi tidak bisa menerima risiko yang cukup layak dengan tingkat premi yang layak pula, maka perusahaan asuransi tersebut tidak akan memperoleh keuntungan underwriting adalah salah satu fungsi utama yang membentuk sekumpulan kegiatan yang dikenal sebagai new business. New business bisnis baru adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan semua kegiatan yang diperlukan untuk memasarkan asuransi, mengajukan surat permintaan asuransi, menyelidiki dan mengevaluasi risiko-risiko yang terkait dengan surat permintaan asuransi tersebut, serta menerbitkan dan mengirimkan polis- polis asuransi. 9 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah Dalam Praktik Upaya Menghilangkan Gharar, Maisir dan Riba, Jakarta: Gema Insani Press, 2005, Cet. Ke-1. h. 90 27 Dengan tujuan tersebut diatas, maka peran underwriter Asuransi Syariah diantaranya adalah sebagai berikut. 1 Menetapkan risiko yang relatif homogen dalam suatu kelompok peserta atau tertanggung. 2 Menetakan ruang lingkup perlindungan yang dibutuhkan oleh peserta atau calon peserta dalam kelompok tersebut. 3 Menetapkan estimasi biaya secara keseluruhan yang dibutuhkan untuk memberikkan perlindungan kepada peserta tersebut. 4 Mendistribusikan skema kontribusi yang proporsional dan adil yang selayaknya menjadi beban dari setiap peserta.

3. Surplus Underwriting