Tujuan Underwriting Pengertian dan Tujuan Underwriting

19 akan menerima partisipasi ganti rugi yang dibuat pemohon dan menentukan syarat-syarat yang akan ditentukan. Dengan kata lain, underwriting adalah proses menyeleksi risiko dan mengklasifikasinya sesuai dengan tingkat insurability dapat ditanggungnya. Proses ini meliputi penolakan atas risiko-risiko yang dapat diterima unacceptable, sehingga dapat ditentukan tarif yang sesuai. Underwriting disebut juga seleksi risiko yakni proses penaksiran dan penggolongan tingkat risiko yang terdapat pada seseorang calon peserta. Berdasarkan tingkat risiko, suatu permohonan dapat diterima atau ditolak. Yang bertanggung jawab terhadap penerimaan atau penolakan permohonan asuransi berdasarkan penaksiran risiko ini dinamakan underwriter. 3

b. Tujuan Underwriting

Tujuan underwriting adalah menyeleksi dan mengklasifikasikan calon tertanggung sesuai tingkat risikonya masing-masing untuk menjadi bagian dari portofolio perusahaan dan menentukan kondisi khusus seperti ekstra premi karena kesehatan atau pengecualian sesuai dengan tingkat risiko yang akan menjadi bagian dari portofolio. Seorang tertanggung yang memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi, harus membayar premi pertanggungan yang lebih tinggi pula. Underwriter Asuransi Syariah mempunyai tujuan yang sangat berbeda. Konsep dasarnya adalah memberikan skema pembagian risiko yang proporsional dan adil diantara para peserta yang secara relatif 3 Sonny Dwi Harsono, Manajemen Badan Usaha Asuransi Jakarta: Yayasan Pengembangan Ilmu Asuransi Jakarta Insurance Institute, 1993, h.22. 20 homogen. Dengan dasar pemikiran ini, melalui Asuransi Syariah diharapkan para peserta tolong menolong satu sama lain disertai dengan adanya perlindungan yang sifatnya mutual, maka semua peserta akan merasa aman dan menikmati perlindungan yang mereka butuhkan. Dalam membuat taksiran risiko dan penetapan calon tertanggung kedalam kelompok-kelompok risiko, sasaran underwriter perusahaan adalah menyetujui dan menerbitkan polis yang: adil bagi nasabah “equitable to the client”, dapat dijual oleh agen “deliverable by the agent” dan menguntungkan perusahaan “profitable to the company”. 4 Pada kenyataannya tidak semua calon tertanggung setelah diseleksi oleh seorang underwriter berada dalam keadaan stabil seperti yang diasumsikan oleh aktuaris. Karena perlu ada seleksi-seleksi lanjutan untuk mengetahui apakah calon tertanggung mempunyai risiko-risiko yang sesuai dengan tarif atau manfaat yang diterima ketika terjadi klaim. Md. Azmi Abu Baker dalam tulisannya Family Takaful Plan : Concept, Operation and Underwriting , membagi tujuan dari Underwriting dalam asuransi syariah kedalam dua bagian. 5 Pertama , ensure rate adequacy’ memastikan kecukupan rate premi’. Rate kontribusi Asuransi Syariah harus cukup, mengingat keuntungan yang dijanjikan berdasarkan produk-produk perusahaan. 4 Richard Bailey, Underwriting Dalam Perusahaan Asuransi Jiwa dan Kesehatan. Jakarta: Yayasan Dharma Bumiputera, 2005, h. 143. 5 Azmi Abu Bakar, Family Takaful Plan: Concept, Operation and Underwriting dalam Takaful Islamic Insurance Concept and Operasional System, 1996, BIRT, Malaysia, h. 31. 21 Ketidakcukupan rate akan mengarah ke problem keuangan yang berat jika tidak bahkan kebangkrutan. Kedua, equity ‘keadilan’. Rate yang dibebankan untuk ganti rugi harus seimbang bagi peserta. Keadilan berarti membebankan setiap peserta sejumlah uang sepadan dengan resiko-resiko yang dibawanya ke Asuransi Syariah. Dengan kata lain, tidak ada sumbangan yang tidak adil yang muncul dari setiap kelas peserta oleh kelas peserta lain. Allah berfirman dalam Al-Qur’anul-Karim tentang keseimbangan dan keadilan, baik dalam berprilaku sehari-hari dalam konteks ibadah dan akhlak, maupun dalam konteks muamalah atau bisnis tijarah, ⌧ ☺ ☺ ةﺪﺋﺎﻤﻟا : Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adilah, karena adil itu lebih dekat dengan taqwa. Dan bertawakalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. 5 al-Maa’idah :8 ⌧ ⌧ 22 Artinya: “Dan demikian pula kami telah menjadikan kamu sekalian umat yang pilihan adil dan seimbang agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasul menjadi saksi pula atas perbuatanmu.” QS. 2 al-Baqarah :143. Jadi tujuan utama underwriting adalah untuk melindungi perusahaan terhadap seleksi yang merugikan. Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa tujuan underwriting adalah menjamin ganti rugi yang dikeluarkan atas dasar terms and conditions dan pada rate kontribusi asuransi syariah dengan maksud merefleksikan secara akurat tingkat risiko yang diberikan kepada perusahaan. Istilah underwriting yang digunakan dalam bisnis asuransi syariah, selengkapnya meliputi dua elemen pokok. 1 seleksi; yaitu proses dimana perusahaan mengevaluasi proposal individu mengenai ganti rugi untuk menentukan tingkat risiko yang disajikan pemohon. 2 klasifikasi; yaitu proses menetapkan peserta pada kelompok individu yang secara tepat memiliki kesamaan probabilitas kerugian yang diperkirakan 6

2. Proses dan Keputusan Underwriting